flakon yang berbeda-beda, kemudian larutkan dalam 100 µL heksan untuk siap diinjek ke GC.
7. Validasi Metode Analisis Residu
Azoxystrobin dalam Buah Melon
Parameter validasi yang akan dievaluasi dalam metode ini adalah akurasi, presisi, linearitas, kisaran linearitas dan limit of quantification LOQ dengan
menggunakan metode adisi. Proses validasi ini menggunakan 81 sampel dibagi menjadi tiga
perlakuan adisi. Adisi standar azoxystrobin yang dilakukan pada awal sebelum ekstraksi Jalur A, sebelum clean up Jalur B, dan sebelum determinasi GC
Jalur C. Tiap jalur diadisi dengan 9 tingkat konsentrasi azoxystrobin yang dibuat dari 1 µL, 2 µL, 3 µL, 5 µL, 7 µL, 10 µL, 13 µL, 16 µL,20 µL larutan intermediet
B. Tiap konsentrasi pada masing-masing jalur direplikasi 3 kali. dan satu sampel blanko untuk semua keseluruhan proses. Adapun yang dimaksud proses ekstraksi,
clean up dan determinasi adalah sebagai berikut: a.
Ekstraksi QuEChERS. Timbang sampel sebanyak 81 sampel melon
yang telah dihomogenkan dengan berat masing masing sampel 5 gram, masukan dalam tabung sentrifugasi 15mL. Tambahkan 2 g MgSO
4
; 0,5 g NaCl ; 0,5 g Na
3
citrate 2H
2
O ; 0,25 g Na
2
H citrate 1.5H
2
O dan 5 ml asetonitril. Gojog selama
satu menit dengan kuat lalu vortex selama 2 menit. Sentrifugasi dengan kecepatan 5000 rpm selama 5 menit. Ambil semua supernatan dan lakukan kembali
reekstraksi dengan menambahkan 5 ml asetonitril. Campurkan kedua hasil
supernatan yang diperoleh ±10 ml kemudian masukan dalam flakon dan
keringkan menggunakan gas nitrogen diatas waterbath.
b. Clean-up menggunakan SPE. Conditioning SPE dengan mengaliri
5ml metanol dan 5 ml aquabidest secara berurutan. Larutkan supernatan hasil ekstraksi yang telah dikeringkan ke dalam 500 µL aquabidest dan ultrasonifikasi
selama 5 menit. Masukan hasil ultrasonifikasi ke dalam SPE yang telah diconditioning. Washing dengan mengaliri 5 ml aquabidest dan tunggu hingga
kering. Elusi dengan 3 ml metanol dan tampung hasil menggunakan flakon kemudian keringkan. Tambahkan 2 µL DCB dan larutkan dalam 200 µL hexan
kemudian injek ke GC dengan volume 2 µL.
c.
Determinasi GC-ECD. Tambahkan 2 µL DCB pada hasil pengeringan
clean-up dan larutkan dalam 200 µL hexan kemudian injek ke GC dengan volume 2 µL.Akurasi dapat didapatkan dari hasil perolehan kembali pada tiap seri kadar
kurva baku adisi. Presisi ditentukan dari hasil perhitungan simpangan baku standard deviation. Linearitas dan limit of detection LOD diperoleh melalui
kurva baku solven. Limit of quantification LOQ didapatkan dengan
menggunakan kurva baku adisi.
G. Analisis Hasil Penulisan