Nilai-nilai dalam Pendidikan Antikorupsi

28 cinta tanah air serta didukung wawasan kebangsaan yang kuat sehingga akan mampu bersikap antikorupsi.

2.1.1.5 Nilai-nilai dalam Pendidikan Antikorupsi

Pendidikan antikorupsi sebenarnya dipengaruhi oleh nilai-nilai antikorupsi yang tertanam dalam diri seseorang itu. Menurut Nanang dan Romie dalam Mukodi dan Burhanuddin, 2014 : 79 terdapat 9 sembilan nilai anti korupsi, yaitu 1 kejujuran, 2 kepedulian, 3 kemandirian, 4 kedisiplinan, 5 tanggung jawab, 6 kerja keras, 7 kesederhanaan, 8 keberanian, dan 9 keadilan yang bisa tumbuh dalam diri seseorang. Berikut adalah penjelasannya mengenai setiap nilainya:

1. Kejujuran

Kejujuran atau jujur diartikan sebagai sebuah tindakan lurus hati, tidak berbohong, berkata apa adanya, tidak curang dengan mengikuti aturan yang berlaku, tulus, ikhlas dalam KBBI. Nilai kejujuran ibarat sebuah mata uang yang berlaku dimana-mana termasuk dalam kehidupan di sekolah. Prinsip kejujuran harus dipegang teguh oleh peserta didik. Nilai kejujuran di sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk tidak melakukan kecurangan akademik seperti tidak menyontek saat ujian, tidak memalsukan nilai, dan sebagainya.

2. Kepedulian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline v1.3, peduli diartikan sebagai sikap mengindahkan, memperhatikan, menghiraukan. Nilai kepedulian dapat diwujudkan oleh peserta didik dalam beragam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 bentuk, diantaranya berusaha ikut memantau jalannya proses pembelajaran, memantau sistem pengelolaan sumber daya di sekolah atau madrasah, memantau kondisi infrastruktur lingkungan sekolah. 3. Kemandirian Menurut Nanang dan Romie dalam Mukodi dan Burhanuddin, 2014 : 85 kondisi mandiri bagi peserta didik diartikan sebagai proses mendewasakan diri atau membentuk karakter kuat dalam diri seseorang yaitu dengan tidak bergantung pada orang lain untuk mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya. Nilai kemandirian dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk mengerjakan tugas secara mandiri, mengerjakan ujian secara mandiri, dan menyelenggarakan kegiatan kesiswaan dengan swadaya. 4. Kedisiplinan Disiplin dalam KBBI diartikan sebagai ketaatan kepatuhan kepada peraturan. Sikap disiplin diperlukan dalam berkehidupan di sekolah atau madrasah maupun masyarakat. Manfaat dari hidup yang disiplin adalah peserta didik dapat mencapai tujuan hidupnya dengan efektif dan efisien. Disiplin pada akhirnya juga dapat menambah rasa kepercayaan kepada orang lain. Dalam berbagai situasi guru dituntut untuk dapat mengembangkan sikap disiplin peserta didik. 5. Tanggung jawab Menurut Nanang dan Romie dalam Mukodi dan Burhanuddin, 2014 : 88 tanggung jawab adalah menerima segala sesuatu dari sebuah perbuatan yang salah, baik itu disengaja maupun tidak disengaja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 Penerapan nilai tanggung jawab antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk belajar dengan sungguh-sungguh, mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu, lulus tepat waktu dengan nilai yang baik, menjaga amanah dan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Orang yang berani bertanggung jawab tentunya akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain. 6. Kerja keras Kerja keras didasarkan atas kemauan yang tinggi. Kemauan juga diasosiasikan sebagai tekad, ketekunan, pendirian pantang mundur, hingga keberanian. Kerja keras dapat diwujudkan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari seperti melakukan sesuatu dengan menghargai proses bukan hasil semata, tidak melakukan jalan pintas, belajar dan mengerjakan tugas-tugas akademik dengan sungguh-sungguh. 7. Kesederhanaan Prinsip hidup sederhana merupakan indikator bagian penting dalam menjalin hubungan antara sesama peserta didik. Hidup yang sederhana akan menjauhkan seseorang pada bentuk kecemburuan sosial yang tak jarang dapat berujung pada sebuah tindakan untuk melawan hukum. Prinsip hidup sederhana juga menghindari seseorang dari keinginan yang berlebihan. Nilai kesederhanaan dapat diterapkan oleh peserta didik dalam bentuk diantaranya hidup sesuai dengan kemampuan, hidup sesuai dengan kebutuhan, ataupun tidak suka pamer kekayaan. 31

8. Keberanian

Berani menyampaikan pendapat adalah modal awal untuk mencegah terjadinya korupsi. Nilai keberanian dapat dikembangkan peserta didik diantaranya melalui berani mengatakan dan membela kebenaran, berani bertanggung jawab terhadap segala bentuk kesalahan, berani menyampaikan pendapat, dan sebagainya. 9. Keadilan Keadilan diartikan dengan memberikan hak seimbang dengan kewajiban, atau memberi sesuatu dengan kebutuhannya. Nilai keadilan dapat dikembangkan oleh peserta didik diantaranya melalui bentuk memberikan saran perbaikan dan semangat pada temannnya yang tidak berprestasi, tidak memilih teman dalam bergaul berdasarkan suku, agama, ras dan antar golongan. Terkait dengan 9 nilai pendidikan anti korupsi di atas, peneliti memunculkan beberapa nilai anti korupsi dalam pengembangan produk buku cerita bergambar miliknya. Nilai pendidikan anti korupsi yang dimunculkan peneliti yaitu nilai kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab, dan keberanian. Pemunculan nilai-nilai pendidikan antikorupsi dimaksudkan agar anak dapat mengambil amanat setelah membaca cerita tersebut.

2.1.2 Buku Cerita Bergambar

2.1.2.1 Pengertian Buku Cerita Bergambar

Variasi dari literasi yang digunakan sebagai bahan bacaan anak-anak haruslah bermacam-macam. Salah satunya adalah buku cerita bergambar yang