25 fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan
fasilitas lainnya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencegah tindakan-
tindakan korupsi seperti di atas adalah memberikan penanaman nilai-nilai antikorupsi yang dapat diimplementasikan dalam dunia pendidikan seperti
pendidikan antikorupsi. Pendidikan antikorupsi diharapkan dapat mencetak generasi penerus bangsa bisa sehingga mereka membedakan kegiatan korupsi
selain itu juga digunakan sebagai tindakan mencegah, mengurangi, dan memberantas korupsi sebagai upaya untuk mendorong generasi muda.
Tindakan mencegah ini dapat digunakan sebagai langkah mengembangkan sikap menolak tegas untuk tidak bersedia menerima dan memaafkan
perbuatan korupsi dalam kondisi apapun.
2.1.1.3 Pengertian Pendidikan Antikorupsi
Sikap antikorupsi adalah sikap tidak setuju, tidak suka, dan tidak senang terhadap tindakan korupsi. Antikorupsi merupakan sikap yang dapat
mencegah dan menghilangkan perkembangan korupsi. Artian mencegah disini adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran individu untuk tidak melakukan
tindak korupsi serta menyelamatkan uang dan aset negara atau yang bukan hak milik pelaku korupsi itu.
Sikap antikorupsi dapat diintegrasikan dalam dunia pendidikan karena pendidikan antikorupsi adalah usaha sadar untuk memberikan pemahaman dan
pencegahan terjadinya perbuatan korupsi yang dilakukan melalui pendidikan formal di sekolah, pendidikan informal di lingkungan keluarga, serta
26 pendidikan nonformal di masyarakat Wijaya, 2014: 26. Pendidikan
antikorupsi merupakan tindakan untuk mengendalikan dan mnegurangi korupsi berupa keseluruhan upaya untuk mendorong generasi mendatang untuk
mengembangkan sikap menolak secara tegas terhadap setiap bentuk korupsi Sumiarti, 2007: 8
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan antikorupsi merupakan salah satu usaha sadar untuk memberikan pemahaman bahaya korupsi dan
usaha untuk menanamkan dan menguatkan nilai-nilai dalam membentuk sikap antikorupsi. Dan pada dasarnya pendidikan antikorupsi memberikan
pengajaran dan penanaman kejujuran pada siswa yang merupakan landasan dari antikorupsi.
2.1.1.4 Tujuan Pendidikan Antikorupsi
Menurut Dharma dalam Wijaya, 2004: 26 tujuan umum dari pendidikan antikorupsi adalah: 1 pembentukan pengetahuan dan pemahaman
mengenai bentuk korupsi serta aspek-aspeknya; 2 pengubahan persepsi dan sikap terhadap korupsi; serta 3 pembentukan keterampilan dan kecakapan
batu yang dituduhkan untuk melawan korupsi. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan antikorupsi di
sekolah adalah untuk: 1.
Menanamkan nilai dan sikap hidup antikorupsi kepada warga sekolah. 2.
Menumbuhkan kebiasaan perilaku antikorupsi kepada warga sekolah. 3.
Mengembangkan kreativitas warga sekolah dalam memasyarakatkan dan membudayakan perilaku antikorupsi
27 Ada lima tujuan pendidikan antikorupsi menurut Wijaya 2014:25
yaitu: 1.
Membangun kehidupan sekolah sebagai bagian dari masyarakat melalui penciptaan lingkungan belajar yang berbudaya integritas antikorupsi, yaitu
jujur, disiplin, adil, tanggung jawab, bekerja keras, sederhana, mandiri, berani, peduli dan bermartabat.
2. Mengembangkan potensi kalbunurani peserta didik melalui ranah afektif
sebagai manusia yang memiliki kepekaan hati dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai budaya sebagai wujud rasa cinta tanah air serta didukung
wawasan kebangsaan yang kuat. 3.
Menumbuhkan sikap, perilaku, kebiasaan yang terpuji sejalan dengan nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius.
4. Menanamkan jiwa kepemimpinan yang profesional dan bertanggung jawab
sebagai generasi penerus bangsa. 5.
Menyelenggarakan manajemen sekolah secara terbuka, transparan, profesional, serta bertanggung jawab.
Yang menjadi sasaran pendidikan antikorupsi adalah siswa sebagai generasi penerus bangsa. Dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan
antikorupsi adalah baik adanya untuk dapat menanamkan nilai-nilai karakter pendidikan antikorupsi dan kebiasaan-kebiasaan baik seperti jujur, disiplin,
adil, tanggung jawab, bekerja keras, sederhana, mandiri, berani, peduli dan bermartabat serta mengembangkan nurani siswa untuk memiliki kepekaan
hati dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai budaya sebagai wujud rasa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28 cinta tanah air serta didukung wawasan kebangsaan yang kuat sehingga
akan mampu bersikap antikorupsi.
2.1.1.5 Nilai-nilai dalam Pendidikan Antikorupsi