59
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan peneliti adalah jenis penelitian Research and Development RD. Menurut Borg dan Gall dalam Sugiyono, 2012: 9
penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam
pendidikan dan pembelajaran. Hal ini sama dengan pengertian yang disampaikan Sugiyono 2012: 407 bahwa penelitian research and development adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Sanjaya 2013: 130 menambahkan tujuan akhir dari
RD adalah suatu produk tertentu yang dianggap andal karena telah melewati pengkajian terus-menerus; produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan
lapangan; proses untuk pengembangan dimulai dari awal pengembangan produk hingga validasi produk yang dilakukan secara ilmiah dengan menganalisis data
secara empiris. Jenis serta tujuan akhir penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan peneliti untuk mengembangkan buku cerita bergambar berbasis
pendidikan antikorupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas III B SD Kanisius Wirobrajan I Yogyakarta.
Penelitian yang dilakukan ini menggunakan prosedur pengembangan Borg dan Gall dalam Sukmadinata, 2007: 169-170 dan pengembangan Sugiyono
2012: 298-311. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian dan pengembangan Borg dan Gall dalam Sukmadinata, 2007: 169-170 adalah:
60 1.
Penelitian dan Pengumpulan Data Research and Information Collecting Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi; analisis kebutuhan, studi
literatur, dan riset skala kecil untuk pertimbang dalam segi nilai. 2.
Perencanaan Planning Setelah mendapatkan informasi dari riset atau pengamatan peneliti,
kemudian dilakukan penyusunan rencana penelitian, meliputi kemampuan- kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan
yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah- langkah penelitian, maupun kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas.
3. Pengembangan Draf Produk Develop Preliminary Form of Product
Proses pengembangan bahan pembelajaran untuk produk dan instrumen untuk evaluasi.
4. Uji Coba Lapangan Awal Preliminary Field Testing
Di tahap ini, produk yang sudah jadi dilakukan pengujian pada lebih dari 2 tempat yang mana subjek yang diminta 6-12 subjek uji coba. Selama
pengujian diadakan pengamatan, wawancara, serta pengedaran angket untuk mendapatkan evaluasi.
5. Merevisi Hasil Uji Coba Main Product Revision
Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba. 6.
Uji Coba Lapangan Main Field Testing Tahap ini melakukan uji coba kepada subjek yang lebih luas dan banyak.
Biasanya 15-30 sekolah dengan jumlah subjek 100 orang. Dalam tahap ini juga diberikan lembar evaluasi untuk melihat tingkat keberhasilan.
61 7.
Penyempurnaan Produk Hasil Uji Lapangan Operational Product Revision Menyempurnakan produk hasil uji lapangan.
8. Uji Pelaksanaan Lapangan Operational Field Testing
Uji pelaksanaan lapangan yang ketiga dilakukan pada 10-30 sekolah dengan melibatkan lebih banyak subjek penelitian, sekitar 200 orang. Pengujian
dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi yang kemudian dianalisis hasilnya.
9. Penyempurnaan Produk Akhir Field Product Revision
Penyempurnaan didasarkan dari pemberian evaluasi dan saran-saran uji pelaksanaan lapangan.
10. Diseminasi dan Implementasi Dissemination and Implementation
Proses melaporkan hasilnya ke dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal. Hal ini dilakukan untuk memonitor persebaran dari pengontrolan
kualitas. Sedangkan
prosedur pengembangan Sugiyono
2012: 298-311, dipaparkan sepuluh langkah dalam penelitian dan pengembangan, yaitu:
1. Potensi dan Masalah
Untuk menciptakan sesuatu perlu diketahui terlebih dahulu sebuah potensi suatu permasalahan. Potensi adalah segala sesuatu yang bisa
didayagunakan akan memiliki nilai tambah Sugiyono, 2012: 409. Namun, apabila potensi tersebut tidak dimanfaatkan secara bijaksana dan
baik akan menjadikannya masalah, yang mana masalah adalah penyimpangan dari harapan dengan yang terjadi. Potensi dan masalah bisa
62 didapatkan dari hasil laporan penelitian maupun pengamatan dan
dokumentasi orang lain, sehingga tidak melulu harus dicari sendiri, namun harus tetap up to date.
2. Pengumpulan Data
Langkah yang perlu dilakukan setelahnya adalah mengumpulkan informasi-informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang dijadikan
sebagai bahan penelitian. Dalam hal ini, peneliti perlu menggunakan metode penelitian tersendiri tergantung dengan permasalahan dan
ketelitian tujuan yang ingin dicapai. Hal ini diupayakan agar di hasil akhir peneliti dapat menghasilkan produk yang efektif.
3. Desain Produk
Dalam langkah ini kegiatan yang dilakukan adalah merancang produk yang hendak dibuat. Sifat dari desain produk ini sementara karena
keefektifan dari produk ini masih belum terbukti dan karena itu perlu dilakukan pengujian terhadap produk.
4. Validasi Desain
Proses untuk menilai keefektifan rancangan produk yang dibuat adalah kegiatan utama validasi desain. Sifat penilaian pada validasi desain ini
berdasarkan pemikiran rasional dan belum berdasarkan fakta lapangan, dilakukan penelitian untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari
produk tersebut. Yang memberikan penilaian pun merupakan pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman dalam penilaian produk baru.
63 5.
Revisi Desain Setelah mendapatkan penilaian, produk yang dibuat diperbaiki. Hal ini
untuk memperbaikan hal-hal dalam produk yang memiliki kelemahan agar mendapatkan hasil produk yang lebih baik dan efektif digunakan.
6. Ujicoba Produk
Uji coba produk yang pertama dilakukan pada kelompok yang terbatas. Hal ini dilakukan untuk menguji dan membandingkan keefektifan serta
efisiensi produk yang dihasilkan setelah proses revisi desain. 7.
Revisi Produk Langkah ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kembali
kekurangan produk setelah diuji cobakan secara terbatas. Revisi ini dilakukan untuk mendapatkan produk yang lebih baik lagi agar
mendapatkan keefektifan dan keefisienan produk. 8.
Ujicoba Pemakaian Kegiatan yang dilakukan setelah melakukan revisi produk adalah
melakukan penguji cobaan pemakaian dalam lingkup yang lebih luas. Di dalam uji coba ini pun dilakukan penilaian untuk melihat kekurangan
beserta hambatan yang muncul dalam pemakaian produk agar dapat diperbaiki kembali.
9. Revisi Produk
Langkah ini dilakukan apabila kegiatan ujicoba pemakaian masih terdapat kekurangan pada produk yang sudah dibuat.
64 10.
Produksi Masal Tahap produksi masal akan dilakukan jika produk yang dihasilkan sudah
diujicobakan dan direvisi kembali sehingga menghasilkan produk yang efektif serta efisien dan layak untuk diproduksi masal.
Berdasarkan langkah-langkah pengembangan dari Borg dan Gall serta langkah-langkah dari Sugiyono, peneliti mengambil beberapa langkah dari kedua
teori tersebut. Prosedur pengembangan tersebut disederhanakan menjadi tujuh langkah sesuai dengan langkah penelitian yang dilakukan peneliti. Karena dalam
pengembangan produk ini hanya dilakukan uji coba terbatas pada siswa kelas III SD Kanisius Wirobrajan I Yogyakarta kemudian dilakukan revisi produk untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik. Ketujuh langkah tersebut meliputi kegiatan: 1 potensi dan masalah; 2 pengumpulan data; 3 desain produk; 4 validasi
desain; 5 revisi desain; 6 uji coba produk; dan 7 revisi produk. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Bagan 3.1 Langkah prosedur pengembangan model Borg and Gall
Bagan 3.2 Langkah prosedur pengembangan model Sugiyono
Penyempurna an Produk
Akhir Diseminasi
dan Implementasi
Uji Coba Lapangan
Penyempurnaa n Produk
Uji Pelaksanaan
Lapangan Merevisi Hasil
Uji Coba Pengumpulan
Data Perencanaan
Pengembangan Draf Produk
Uji Coba Lapangan
Awal
Revisi Desain Uji Coba
Produk Revisi Produk
Uji Coba Pemakaian
Revisi Produk Produksi Masal
Potensi dan Masalah
Pengumpulan Data
Desain Produk Validasi Desain
66
Bagan 3.3 Prosedur Pengembangan Hasil Modifikasi Borg Gall dan
Sugiyono Langkah 1
Potensi dan Masalah Analisis Kebutuhan
Langkah 2
Pengumpulan Data
Langkah 3
Desain Produk
Langkah 4
Validasi Desain
Langkah 5
Langkah 6
Revisi Desain
Uji Coba Produk
Langkah 7
Revisi Produk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3.2 Setting Penelitian