69
3.3 Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti selama melakukan penelitian dan pengembangan. Hasil akhir dari
prosedur pengembangan ini adalah buku cerita bergambar berbasis pendidikan antikorupsi untuk pembelajaran membaca kelas III SD. Dan langkah-langkah
yang diambil merupakan hasil adaptasi dari model penelitian Sugiyono 2011: 298 serta model penelitian dari Borg dan Gall dalam Sukmadinata, 2007: 169-
170. Peneliti menggunakan tujuh langkah dari kedua model penelitian tersebut karena menyesuaikan penelitian yang dilakukan.
Langkah-langkah penelitian dan pengembangan tersebut adalah sebagai berikut ini:
3.3.1 Potensi dan Masalah
Dalam penelitian ini, potensi dan masalah didapatkan berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru kelas III di SD Kanisius Wirobrajan pada
tanggal 16 November 2016. Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk dapat mendapatkan informasi dan mengidentifikasi dari fakta dan masalah yang terjadi
di lapangan terkait dengan adanya pembelajaran membaca serta implementasi pendidikan antikorupsi untuk siswa di sekolah. Selain itu juga peneliti melakukan
observasi saat jam pembelajaran berlangsung di dalam kelas.
3.3.2 Pengumpulan Data
Sumber atau informasi-informasi didapatkan dari adanya wawancara dan juga observasi di SD Kanisius Wirobrajan. Teknik wawancara yang digunakan
bertujuan untuk mengetahui kebutuhan belajar siswa untuk membaca dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70 mengetahui sejauh mana pendidikan karakter berbasis pendidikan antikorupsi
diimplementasikan pada siswa di kelas.
3.3.3 Desain produk
Sebelum memiliki desain produk, peneliti terlebih dahulu menyusun cerita yang pas untuk anak kelas rendah terutama kelas III untuk pembelajaran membaca
mereka yang memiliki isi atau ada kaitannya dengan pendidikan antikorupsi. Untuk membuat cerita, peneliti melakukan pergantian cerita sebanyak 2 kali, yang
mana diangkat cerita dengan isi kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan siswa. Setelah cerita selesai, dilakukanlah penge-plotan disetiap halaman untuk
menentukan ilustrasi seperti apa yang cocok digambarkan. Barulah desain produk dibuat dimana isi desain mencakup isi dan refleksi.
3.3.4 Validasi desain
Validasi desain digunakan untuk menilai rancangan produk yang dibuat apakah efektif atau tidak berdasarkan pemikiran rasional. Validasi dilakukan
terbatas oleh seorang ahli atau pakar saja dan belum berdasarkan fakta lapangan. Untuk rancangan produk pengembangan buku cerita bergambar berbasis
pendidikan antikorupsi ini dilakukan oleh satu dosen dari bahasa atau seni di Universitas Sanata Dharma dan satu orang guru kelas III SD Kanisius Wirobrajan.
Kritik dan saran dari ahli digunakan untuk mengetahui kekurang dan kelebihan dari buku sebelum dilakukan revisi desain.
3.3.5 Revisi Desain