70 mengetahui sejauh mana pendidikan karakter berbasis pendidikan antikorupsi
diimplementasikan pada siswa di kelas.
3.3.3 Desain produk
Sebelum memiliki desain produk, peneliti terlebih dahulu menyusun cerita yang pas untuk anak kelas rendah terutama kelas III untuk pembelajaran membaca
mereka yang memiliki isi atau ada kaitannya dengan pendidikan antikorupsi. Untuk membuat cerita, peneliti melakukan pergantian cerita sebanyak 2 kali, yang
mana diangkat cerita dengan isi kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan siswa. Setelah cerita selesai, dilakukanlah penge-plotan disetiap halaman untuk
menentukan ilustrasi seperti apa yang cocok digambarkan. Barulah desain produk dibuat dimana isi desain mencakup isi dan refleksi.
3.3.4 Validasi desain
Validasi desain digunakan untuk menilai rancangan produk yang dibuat apakah efektif atau tidak berdasarkan pemikiran rasional. Validasi dilakukan
terbatas oleh seorang ahli atau pakar saja dan belum berdasarkan fakta lapangan. Untuk rancangan produk pengembangan buku cerita bergambar berbasis
pendidikan antikorupsi ini dilakukan oleh satu dosen dari bahasa atau seni di Universitas Sanata Dharma dan satu orang guru kelas III SD Kanisius Wirobrajan.
Kritik dan saran dari ahli digunakan untuk mengetahui kekurang dan kelebihan dari buku sebelum dilakukan revisi desain.
3.3.5 Revisi Desain
Revisi desain atau perbaikan desain dilakukan setelah validator memvalidasi desain produk yang diserahkan. Dari hasil validasi oleh validator ada
71 beberapa hal yang perlu diperbaiki pada desain produk. Dilakukan revisi ini untuk
memperbaiki kekurangan isi dari produk menurut para ahli.
3.3.6 Uji Coba Produk
Setelah melakukan revisi produk langkah yang selanjutnya dilakukan adalah uji coba produk. Uji coba dilakukan secara terbatas pada 6 siswa kelas III
B SD Kanisius Wirobrajan I. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi
apakah produk yang dihasilkan efektif dan efisien untuk digunakan. 3.3.7
Revisi Produk
Proses revisi produk dilakukan setelah melakukan uji coba lapangan. Produk yang sudah diujicobakan pada siswa, akan mendapatkan masukan dari
siswa berupa kuesioner. Hasil revisi dari produk ini akan menjadi desain produk akhir buku cerita bergambar anak berbasis pendidikan antikorupsi.
Ketujuh langkah ini dilakukan oleh peneliti selama melakukan penelitian dan pengembangan buku cerita bergambar, alasan diambilnya tujuh langkah dari
kesepuluh langkah adalah pengembangan produk buku yang terbatas. Dari beberapa langkah yang telah dilakukan, peneliti berharap dalam proses
pengembangan buku cerita bergambar ini, produk yang dihasilkan dapat bermanfaat dan layak digunakan untuk pembelajaran membaca siswa SD Kelas
bawah terutama kelas III. 3.4
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik yang digunakan untuk mendapatkan data dengan teknik tertentu Sugiyono, 2012: 308. Teknik
pengumpulan data ini terdiri dari teknik tes dan non-tes. Sugiyono PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72 mengungkapkan bahwa teknik pengumpulan dapat dilakukan dengan interview
wawancara, angket kuesioner, observasi pengamatan, atau bahkan gabungan dari ketiganya. Pada penelitian dan pengembangan ini, peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data ketiganya, yaitu wawancara, observasi dan kuesioner.
3.4.1 Wawancara