116
Dari hasil validasi tersebut siswa memberikan penilaian yang hampir sama, skor rerata akhir validasi produk oleh siswa adalah 4,0. Sehingga
menunjukkan media pembelajaran yang telah dibuat layak digunakan.
4.2 Pembahasan
Prosedur Penelitian ini dimodifikasi kedalam lima tahap yaitu 1 potensi dan masalah, 2 perencanaan, 3 pengembangan bentuk awal
produk, 4 validasi produk, dan 5 uji coba lapangan terbatas. Penelitian hanya dibatasi sampai pada prototipe media pembelajaran panca Indera
berbasis metode Montessori. Tahap pertama penelitian ini adalah potensi dan masalah. Peneliti
melakukan identifikasi terhadap potensi dan masalah masalah dengan melakukan
analisis kebutuhan
berupa observasi,
wawancara serta
pengumpulan data. Sebelum digunakan untuk pengumpulan data, instrumen observasi, wawancara di validasi oleh ahli bahasa. Wawancara dilakukan
kepada kepala sekolah, guru dan dua orang siswa SD kelas I. Potensi yang ditemukan oleh peneliti adalah tersedianya bahan baku kayu serta
banyaknya pengrajin kayu di sekitar sekolah tersebut, mengingat kayu dapat digunakan sebagai bahan pembuatan media pembelajaran. Potensi lain yang
ditemukan oleh peneliti adalah keinginan guru untuk membuat media pembelajaran. Pada kenyataanya, penggunaan media pembelajaran masih
sangat terbatas, bahkan di kelas bawah tidak ditemukan penggunaan media pembelajaran IPA. Potensi yang ada akan menjadi masalah bila tidak
dimanfaatkan dengan maksimal. Selain melakukan identifikasi masalah dengan wawancara peneliti juga melakukan observasi yang berkaitan
117
dengan pembelajaran IPA di kelas I. Langkah selanjutnya peneliti melakukan analisis hasil wawancara dan hasil observasi untuk mengetahui
ketersediaan media pembelajaran serta kesulitan siswa dalam pembelajaran IPA di kelas. Analisis kebutuhan kemudian digunakan oleh peneliti untuk
membuat kuesioner
analisis kebutuhan.
Pembuatan kuesioner
memperhatikan karakteristik media Montessori dan karakterisitik anak usia kelas I SD. Kuesioner diberikan kepada siswa dan guru kelas I SD. Sebelum
disebarkan kepada siswa dan guru instrumen kuesioner divalidasi terlebih dahulu oleh ahli bahasa dan guru SD Setara, serta di uji keterbacaannya oleh
siswa kelas I SD Setara. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan kuesioner sebelum digunakan. Selain itu peneliti juga melakukan uji
keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan kepada guru dan siswa kelas I SD setara. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman guru dan
siswa terhadap kalimat pertanyaan yang terdapat pada kuesioner. Selanjutnya peneliti melakukan revisi berdasarkan analisis uji keterbacaan
oleh guru dan siswa. Setelah di revisi analisis kebutuhan diberikan kepada
guru dan siswa kelas I SD Penelitian.
Tahap kedua dalam penelitian ini adalah perencanaan. Pada tahap ini peneliti membuat konsep media pembelajaran yang akan dibuat. Pada tahap
perencanaan ini peneliti membuat konsep media pembelajaran uang akan dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa dan guru kelas 1. Peneliti
mulai merancang
desain media
pembelajaran dan album petunjuk penggunaanya.
Desain media
pembelajaran tersebut
selanjutnya dikonsultasikan kepada ahli pembelajaran IPA dan ahli pembelajaran
118
Montessori untuk diberi saran dan masukan. Kemudian peneliti melakukan revisi desain berdasarkan saran dan masukan para ahli. Kemudian, media
pembelajaran dibuat berdasarkan desain yang telah direvisi. Peneliti juga membuat beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian seperti tes
dan kuesioner validasi produk. Instrumen tes yang telah dibuat digunakan sebagai pretest dan posttest. Instrumen dibuat dengan bentuk pilihan ganda.
Sebelum dijadikan instrumen pretest dan posttest pada SD Penelitian, peneliti melakukan uji empiris terlebih dahulu pada SD setara untuk
mengetahui kevalidan soal. Hasil uji Empiris diolah dengan menggunakan Test Analysis Program untuk mengetahui validitas dan reabilitas intrumen
tes. Peneliti melakukan revisi soal jika dalam instrumen test terdapat soal yang tidak valid. Setelah melakukan uji empiris dan soal telah valid, maka
instrumen test siap diujikan kepada siswa SD penelitian untuk pretest dan posttest. Peneliti juga membuat kuesioner validasi produk untuk ahli dan
guru serta kuesioner tanggapan mengenai produk untuk siswa. Sebelum digunakan, kuesioner tersebut terlebih dahulu divalidasi oleh ahli bahasa.
Selanjutnya peneliti melakukan uji keterbacaan kepada siswa kelas I SD Setara. Melalui hasil uji keterbacaan tersebut, peneliti dapat mengetahui
tingkat pemahaman siswa terhadap kalimat pernyataan pada kuesioner. Hasil uji keterbacaan menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan revisi.
Setelah diperbaiki, kuesioner mengenai tanggapan produk untuk siswa siap untuk digunakan dalam uji coba lapangan terbatas.
Tahap ketiga dalam penelitian ini adalah pengembangan bentuk awal produk. Pada tahap ini peneliti membuat media pembelajaran berdasarkan
119
KD 1.1 tentang panca Indera Manusia, pembuatan media dengan materi tersebut dikembangkan berdasarkan lima karakteristik media pembelajaran
Montessori yaitu 1 auto-education, 2 auto-correction, 3 menarik, 4 bergradasi, dan 5 kontekstual. Peneliti kemudian mengumpulkan bahan-
bahan yang digunakan untuk pembuatan media pembelajaran. Selain itu, peneliti juga membuat album media pembelajaran yang dapat digunakan
untuk pedoman penggunaan media pembelajaran. Setelah keduanya selesai maka diperoleh prototipe media pembelajaran yang siap divalidasikan
kepada ahli. Tahap keempat dalam penelitian ini adalah validasi produk. Media
pembelajaran dan album yang telah selesai dibuat di validasi oleh ahli pembelajaran IPA, Ahli Montessori dan guru validasi dilakukan untuk
menilai kelayakan produk sebelum diuji coba secara terbatas di lapangan. Setelah
itu peneliti
melakukan analisis
mengenai kualitas
media pembelajaran yang telah dibuat berdasarkan validasi dari para ahli. Peneliti
melakukan revisi produk apabila terdapat kekurangan dalam media pembelajaran yang telah dibuat, setelah melakukan revisi produk maka
selanjutnya media pembelajaran tersebut siap digunakan untuk uji coba terbatas.
Tahap kelima dalam penelitian ini adalah uji coba lapangan terbatas. Produk yang telah dibuat, divalidasi dan telah direvisi diujikan kepada
10siswa kelas I SD Penelitian. Kesepuluh siswa tersebut diberikan posttest dan pretest untuk mengetahui hasil belajar mereka, baik sebelum
penggunaan media pembelajaran maupun sesudah penggunaan media
120
pembelajaran. Pada akhir penelitian, peneliti membagikan kuesioner
tanggapan mengenai produk untuk siswa. Hasil validasi oleh ahli, guru dan siswa
selanjutnya menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti
untuk melakukan revisi yang terakhir pada produk .
Rerata skor yang diperoleh dari penilaian validai produk sebesar 39,8. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas media pembelajaran Panca Indera
Manusia termasuk dalam kategori sangat baik. Peneliti melakukan perbandingan hasil posttest dan pretest. Dari hasil perbandingan pretest dan
posttest tersebut terjadi kenaikan nilai sebesar 22. Kenaikan hasil pretest dan posttest menunjukkan bahwa kualitas media pembelajaran IPA materi
panca indera manusia berbasis Montessori memiliki kualitas yang sangat baik.
121
BAB V PENUTUP
Uraian dalam bab ini akan memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. Berikut merupakan penjelasan masing masing dari subbab tersebut.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
5.1.1 Prosedur penelitian dalam mengembangkan media pembelajaran IPA materi panca Indera berbasis metode Montessori dimodifikasi menjadi 5
tahap yaitu potensi dan masalah, perencanaan, pengembangan bentuk awal produk, validasi produk, dan uji coba lapangan terbatas. Pada tahap
potensi dan masalah, peneliti melakukan identifikasi masalah melalui observasi dan wawancara yang digunakan sebagai bahan untuk membuat
kuesioner analisis kebutuhan, pada tahap perencanaan, peneliti membuat desain media pembelajaran, album media pembelajaran, instrumen test dan
validasi produk. Pada tahap pengembangan bentuk awal produk media pembelajaran serta album media pembelajaran dibuat berdasarkan desain
yang telah dibuat sebelumnya. Pada tahap validasi produk, media pembelajaran serta album media pembelajaran di validasikan kepada ahli,
pada tahap terakhir yaitu uji coba terbatas, media pembelajaran serta album media pembelajaran yang telah divalidasi di ujicobakan pada siswa.
5.1.2 Kualitas media pembelajaran panca Indera berbasis Montessori sangat baik, hal tersebut dapat dilihat dari hasil validasi yang mencapai 38,4.
Media pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang