46
tersebut terdapat dari beberapa hasil seperti hasil validasi kuesioner, observasi, dan wawancara oleh beberapa ahli, hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa
dan guru, hasil validasi produk media pembelajaran oleh ahli dan siswa, hasil uji empiris kepada siswa kelas I SD setara, dan hasil pretest dan posttest oleh
sekelompok siswa. Selain itu, data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari teknik pengumpulan data seperti kuesioner, observasi, dan wawancara.
Adapun secara spesifik data tersebut diperoleh dari beberapa hasil seperti hasil validasi kuesioner, observasi, dan wawancara, hasil kuesioner analisis
kebutuhan guru dan siswa, hasil validasi produk media pembelajaran oleh ahli, hasil
observasi, dan
hasil wawancara.
Pada penelitian
ini, peneliti menggunakan beberapa teknik tersebut dalam mengumpulkan data. Berikut
merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam beberapa hal terkait dengan beberapa prosedur pengembangan yang telah dipaparkan di
atas.
3.5.1 Observasi
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila peneliti berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja , gejala-gejala alam dan bila
responden yang diamati tidak terlalu besar. Sugiyono 2016: 203 Oleh karena itu, observasi digunakan karena penelitian ini menggunakan teknik
observasi untuk
mengamati pembelajaran
IPA beserta
aktivitas pembelajarannya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan siswa dan
guru terkait dengan media pembelajaran IPA yang digunakan.
47
3.5.2 Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari
rseponden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit kecil Sugiyono, 2016 :194.
Wawancara tidak terstruktur merupakan teknik wawancara bebas yang dapat digunakan oleh peneliti tanpa menggunakan pedoman wawancara
secara sistematis dan lengkap Sugiyono, 2010:197. Wawancara dalam pengumpulan data ini dilakukan kepada kepala sekolah SD Negeri V
Gunungan, guru kelas I, dan sejumlah murid untuk memberikan informasi terkait dengan keberadaan media pembelajaran di Sekolah Dasar tersebut.
Selain itu, wawancara yang dilakukan oleh peneliti menggunakan jenis wawancara tidak terstruktur. Menurut Sugiyono 2014:197 menyatakan
wawancara tidak terstruktur tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
disusun secara
sistematis namun
mempersiapkan garis
besar permasalahan
yang ditanyakan.
Garis besar
ini digunakan
untuk mengumpulkan
data analisis
kebutuhan media
pembelajaran dan
permasalahan yang dialami siswa dan guru. Garis besar permasalahan ini didesain oleh peneliti menggunakan pertanyaan yang relevan dan membuka
kesempatan adanya jawaban terbuka dari narasumber.
3.5.3 Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
48
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang
akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan responden. Kuesioner dapat berupa pertanyaan tertutup atau pertanyaan terbuka, dapat diberikan kepada
responden secara langsung atau melalui pos atau internet. a. Kuesioner Analisis Kebutuhan
Kuesioner analisis kebutuhan ini digunakan untuk melihat kebutuhan media pembelajaran yang diperlukan oleh siswa dan guru. Kuesioner
tersebut berupa kuesioner terbuka. Kuesioner terbuka yang disusun dipakai untuk mendapatkan informasi berupa pendapat, tanggapan, perasaan,
sikap,atau kesan dari guru maupun siswa tentang kondisi maupun keadaan sebenarnya. Dalam hal ini, siswa dan guru diberikan kebebasan untuk
menuliskan pendapatnya secara luas tanpa pilihan jawaban yang sudah tersedia Supratiknya, 2012:40-41. Kuesioner ini selanjutnya diberikan
kepada 2 orang guru dan seluruh siswa kelas I SD Negeri V Gunungan. b. Kuesioner Uji Validitas Produk Untuk Ahli Dan Guru.
Kuesioner uji validitas produk untuk pakar dan guru berbentuk kuesioner terbuka. Kuesioner tersebut disusun dengan rating scale yang
diambil dari skala Likert. Skala Likert yang digunakan adalah skala 1-4 dengan kategori 1 sangat tidak baik, 2 tidak baik, 3 baik, dan 4 sangat
baik. Kuesioner tersebut terdiri dari 10 pertanyaan yang didesain dari 5 karakteristik media pembelajaran. Beberapa karakteristik tersebut adalah
auto-education, auto-correction, menarik, bergradasi, dan kontekstual. Selain itu, kuesioner ini digunakan untuk menilai pengembangan produk
49
media pembelajaran yang telah dilakukan dan melihat kesesuaian media pembelajaran dengan konsep materi panca indera manusia.
c. Kuesioner Validasi Produk melalui Uji Coba Lapangan Terbatas untuk Siswa.
Kuesioner uji coba lapangan terbatas untuk siswa berbentuk kuesioner terbuka. Kuesioner tersebut disusun dengan rating scale yang
diambil dari skala Likert. Menurut Sugiyono 2016:134-135 Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekeelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya
disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Skala Likert yang
digunakan adalah skala 1-4 dengan kategori 1 sangat tidak baik, 2 tidak baik, 3 baik, dan 4 sangat tidak baik. Kuesioner tersebut terdiri dari 10
pertanyaan yang didesain dari 5 karakteristik media pembelajaran. Beberapa karakteristik tersebut adalah auto-education, auto-correction, menarik,
bergradasi, dan kontekstual. Selain itu, kuesioner ini digunakan untuk menilai
pengembangan produk
media pembelajaran
setelah siswa
mendapatkan pendampingan selama proses uji coba lapangan terbatas.
3.5.4 Tes