Data dan Analisis Kuesioner

115 64 86 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Rerata Nilai S k o r re ra ta p re te st d a n p o st te st Rerata nilai pretest dan posttest Pretest Posttest Grafik 4.2 Perbandingan Rerata Nilai Pretest dan Posttest.

4.5.1.2 Data dan Analisis Kuesioner

Penilaian kualitas produk pada uji coba lapangan terbatas dilakukan oleh 5 siswa kelas I SD N V Gunungan. Validasi dilakukan sesudah pelaksanaan pmedia pembelajaran The pentagon of five sense yaitu pada tanggal 8 sampai 11 Desember 2016. Instrumen validasi menggunakan kuesioner yang sama dengan kuesioner validasi produk oleh ahli, namun diuraikan dalam kalimat pernyataan yang berbeda. Berikut ini hasil rekapitulasi validasi produk yang dilakukan oleh siswa pada uji coba lapangan terbatas yang tersaji dalam tabel berikut. Tabel 4. 28 Rekapitulasi hasil validasi produk oleh siswa. Nama Skor Item Pernyataan Total Rerata Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sharen 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,0 Sangat Baik Arga 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,0 Sangat Baik Safira 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,0 Sangat Baik Dio 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,0 Sangat Baik Rizki 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,0 Sangat Baik Rerata 4,0 Sangat Baik 116 Dari hasil validasi tersebut siswa memberikan penilaian yang hampir sama, skor rerata akhir validasi produk oleh siswa adalah 4,0. Sehingga menunjukkan media pembelajaran yang telah dibuat layak digunakan.

4.2 Pembahasan

Prosedur Penelitian ini dimodifikasi kedalam lima tahap yaitu 1 potensi dan masalah, 2 perencanaan, 3 pengembangan bentuk awal produk, 4 validasi produk, dan 5 uji coba lapangan terbatas. Penelitian hanya dibatasi sampai pada prototipe media pembelajaran panca Indera berbasis metode Montessori. Tahap pertama penelitian ini adalah potensi dan masalah. Peneliti melakukan identifikasi terhadap potensi dan masalah masalah dengan melakukan analisis kebutuhan berupa observasi, wawancara serta pengumpulan data. Sebelum digunakan untuk pengumpulan data, instrumen observasi, wawancara di validasi oleh ahli bahasa. Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, guru dan dua orang siswa SD kelas I. Potensi yang ditemukan oleh peneliti adalah tersedianya bahan baku kayu serta banyaknya pengrajin kayu di sekitar sekolah tersebut, mengingat kayu dapat digunakan sebagai bahan pembuatan media pembelajaran. Potensi lain yang ditemukan oleh peneliti adalah keinginan guru untuk membuat media pembelajaran. Pada kenyataanya, penggunaan media pembelajaran masih sangat terbatas, bahkan di kelas bawah tidak ditemukan penggunaan media pembelajaran IPA. Potensi yang ada akan menjadi masalah bila tidak dimanfaatkan dengan maksimal. Selain melakukan identifikasi masalah dengan wawancara peneliti juga melakukan observasi yang berkaitan