Identifikasi Masalah Potensi dan masalah

67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini berisi uraian tentang penjelasan dari bab sebelumnya. Uraian tersebut terdiri dari hasil dan pembahasan.

4.1 Hasil

Subbab ini berisi uraian tentang proses penelitian dari persiapan sampai pelaksanaan. Uraian tersebut meliputi potensi dan masalah, perencanaan, pengembangan desain, validasi produk, dan uji coba lapangan terbatas.

4.1.1 Potensi dan masalah

Tahap awal penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah mengidentifikasi potensi yang ada di SD Penelitian. Berdasarkan observasi oleh peneliti, Potensi yang terdapat di SD Penelitian antara lain lingkungan terletak di pedesaan dan merupakan sentra kerajinan kayu. Namun Potensi tersebut tidak dimanfaatkan oleh guru dalam pembuatan media pembelajaran. Pada kenyataanya penggunaan media pembelajaran di kelas bawah tidak ditemukan. Potensi yang ada akan menjadi masalah jika tidak dimaksimalkan.

4.1.1.1 Identifikasi Masalah

Tahap awal penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah mengidentifikasi permasalahan di lapangan, peneliti melakukan identifikasi masalah yang berkaitan dengan kesulitan belajar yang di alami oleh siswa. Kemudian peneliti mengkaji permasalahan tersebut dengan menggunakan 68 teknik wawancara dan observasi yang selanjutnya dikaji dengan menggunakan triangulasi data. a. Observasi Observasi merupakan salah satu teknik yang digunakan peneliti untuk menganalisis permasalahan di sekolah dasar. Secara khusus, observasi dilakukan untuk mengetahui keberadaan dan penggunaan media pembelajaran. Selain itu, tujuan lain dari observasi adalah mengetahui kesulitan dan karakteristik siswa pada saat pembelajaran IPA. Validasi instrumen observasi dilakukan beberapa ahli yaitu guru SD setara. Validasi yang dilakukan merupakan validasi konstruk yaitu melihat kesesuaian instrumen yang digunakan dengan teori yang ada. Adapun hasil validasi terhadap instrumen observasi dapat dilihat dalam tabel berikut. Hasil validasi pedoman instrumen observasi dapat dilihat pada lampiran halaman 124. Tabel 4. 1 Hasil validasi Instrumen Observasi Ahli Nomor Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 1 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4,0 Rerata 4,0 4,0 Observasi dilaksanakan pada tanggal di kelas I SD Negeri V Gunungan. Berikut merupakan hasil observasi pembelajaran IPA di kelas. Lembar hasil observasi kelas dapat dilihat pada lampiran halaman 125. Tabel 4. 2 Hasil Observasi di kelas Objek yang Diamati Jawaban Catatan Ada media pembelajaran yang diletakkan di kelas untuk pembelajaran IPA Tidak - Media pembelajaran layak Tidak - 69 untuk digunakan dalam pembelajaran Guru menggunakan media pembelajaran untuk menjelaskan materi pembelajaran IPA Tidak Dalam menjelaskan materi, guru menggunakan metode ceramah dan menuliskan materi di papan tulis Guru menguasai cara menggunakan media pembelajaran Tidak Guru tidak menggunakan media pembelajaran. Guru menjelaskan cara penggunaan media pembelajaran IPA kepada siswa Tidak Guru tidak menggunakan media pembelajaran. Siswa dapat menggunakan media pembelajaran secara mandiri Tidak Siswa menggunakan LKS dan buku paket. Siswa mengalami kesulitan ketika mengikuti pembelajaran IPA di kelas Ya siswa tidak mampu menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah diajarkan. Siswa mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal IPA Ya Siswa tidak mampu mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Berdasarkan paparan hasil observasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan media pembelajaran di sekolah masih terbatas. Guru juga tidak menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran IPA di kelas. Guru hanya menggunakan metode ceramah serta gambar dan penjelasan di buku paket. Banyak siswa yang kurang antusias, tidak tertarik sehingga saat disodorkan pertanyaan atau soal latihan mereka tidak dapat menjawab oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran belum optimal digunakan dalam pembelajaran IPA di kelas I. Peneliti juga melakukan observasi terhadap lingkungan sekitar. Berdasarkan hasil identifikasi potensi dan masalah tersebut, terdapat potensi 70 berupa melimpahnya bahan baku kayu serta adanya pengrajin kayu yang memungkinkan dalam pembuatan media pembelajaran dengan bahan baku kayu. Identifikasi masalah menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman siswa pada materi pembelajaran panca indera dikarenakan kurangnya media pembelajaran. Hal tersebut tampak pada hasil wawancara dengan guru maupun siswa. b. Wawancara Teknik kedua yang digunakan peneliti untuk mengidentifikasi masalah adalah wawancara. Kegiatan wawancara dilakukan kepada kepala sekolah serta guru yang mengajar kelas I di SD Negeri V Gunungan. Sebelum dilakukan kegiatan wawancara, instrumen wawancara divalidasi kepada beberapa ahli seperti ahli bahasa. pembelajaran IPA, dan guru SD setara. Validasi yang dilakukan merupakan validasi konstruk yaitu melihat kesesuaian instrumen yang digunakan dengan teori yang ada. Hasil validasi instrumen pedoman wawancara kepala sekolah dapat dilihat pada Lampiran Halaman 126. Tabel 4. 3 Hasil validasi instrumen pedoman wawancara kepala sekolah. Ahli Nomor Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4,0 Rerata 4,0 Berdasarkan hasil validasi tersebut, didapatkan rerata skor sebesar 4.00. menurut tabel 3.6 halaman Hal tersebut menunjukkan bahwa instrumen wawancara layak digunakan. 71 Peneliti juga melakukan Validasi wawancara guru dan siswa terhadap Guru kelas I dan Guru SD Setara. Berikut merupakan hasil validasinya. Tabel 4.4 Hasil validasi instrumen pedoman wawancara guru Vali- dator Nomor Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 70 3,9 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 4 Rerata 71 3,95 Berdasarkan hasil validasi tersebut, didapatkan rerata skor sebesar 3.95. menurut tabel 3.6 halaman Hal tersebut menunjukkan bahwa instrumen wawancara layak digunakan. Tabel 4.5 Hasil validasi instrumen pedoman wawancara siswa Validator Nomor Item Total Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 43 3,9 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 43 3,9 Rerata 43 3,9 Berdasarkan hasil validasi tersebut, didapatkan rerata skor sebesar 3.9. menurut tabel 3.6 halaman Hal tersebut menunjukkan bahwa instrumen wawancara layak digunakan. Hasil validasi wawancara tersebut menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti dalam memperbaiki instrumen wawancara sebelum digunakan. Selanjutnya, pedoman wawancara tersebut digunakan untuk mencari data tentang ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran dengan responden antara lain kepala sekolah, guru, dan siswa kelas I. Berikut akan dipaparkan hasil wawancara ketiga narasumber. 72 1 Kepala Sekolah Kegiatan wawancara pertama kali dilakukan kepada kepala SD Negeri V Gunungan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran IPA di SD Negeri V Gunungan. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal . Berikut merupakan hasil wawancara kepala sekolah. Tabel 4. 6 Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah. Topik Pertanyaan Hasil Wawancara Informasi berkaitan dengan sekolah Sekolah belum pernah mendapatkan piagam atau penghargaan dalam olimpiade IPA. Biasanya hanya sampai pada tingkat kecamatan saja Ketersediaan media pembelajaran di sekolah a. Media Pembelajaran IPA yang sudah ada di sekolah b. Pengadaan Media Pembelajaran IPA di sekolah c. Perawatan Media Pembelajaran IPA di sekolah Ada beberapa media pembelajaran di sekolah seperti KIT yang meliputi materi tata surya, kerangka manusia, dsb yang biasanya hanya digunakan oleh siswa siswi di kelas atas, untuk kelas bawah media pembelajaran KIT belum tersedia. Pengadaan media pembelajaran tersebut diadakan oleh pemerintah secara berkala. Perawatan dilakukan secara standar seperti pembersihan yang rutin dan perawatan yang benar. Penggunaan media Pembelajaran IPA dalam pembelajaran Untuk kelas atas media pembeljaran sering kali digunakan, tetapi untuk kelas bawah sangat minim, hanya sebatas poster poster yang ditempel di sekolah. Penelitian yang pernah dilakukan di sekolah berkaitan dengan media Pembelajaran Belum ada. Hasil wawancara dengan kepala sekolah dapat dilihat pada lampiran halaman 133. 2 Guru Wawancara selanjutnya dilakukan kepada guru kelas I SD Negeri V Gunungan. Hal ini dilakukan untuk mengkaji ketersediaan dan penggunaan 73 Media Pembelajaran IPA di kelas . Kegiatan wawancara juga dilakukan untuk mengkaji kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA. Berikut merupakan hasil Wawancara tersebut dilakukan pada tanggal 2 November 2016. Hasil wawancara dengan guru dapat dilihat pada lampiran halaman 135. Tabel 4. 7 Hasil Wawancara terhadap Guru. No Topik Pertanyaan Hasil wawancara 1. Ketersediaan media pembelajaran di kelas Tidak ada media pembelajaran IPA yang tersedia, saya ingin membuat media pembelajaran namun terhambat oleh waktu dan ketersediaan biaya. 2. Penggunaan media pembelajaran IPA dalam pembelajaran Belum ada media pembelajaran IPA yang digunakan di kelas, jika mata pelajaran matematika, saya dapat menggunakan berbagai benda konkret di sekitar untuk media berhitung. Namun untuk IPA belum ada media yang digunakan, hanya sebatas gambar- gambar yang tertempel. 3. Kesulitan yang dialami guru dalam menyampaikan materi pembelajaran IPA Guru mengalami kesulitan menyampaikan pembelajaran ketika tidak menggunakan media pembelajaran., terutama pada materi tentang tubuh manusia karena materi tersebut dianggap abstrak. 4. Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA Mayoritas dari siswa di kelas mengalami kesulitan dalam memahami materi yang bersifat hafalan terutama dalam mengahafal nama atau istilah. Mungkin penggunaan media pembelajaran membuat siswa antusias dalam belajar. 5. Usaha yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut Guru menjelaskan kembali penjelasan yang telah disampaikan untuk mengatasi kesulitan yang dialami siswa. Dengan mengulang menjelaskan materi tersebut, siswa menjadi terbantu memahami materi. 3 Siswa Wawancara selanjutnya dilakukan kepada 2 siswa kelas I SD Negeri V Gunungan. Hal ini dilakukan untuk mengkaji penggunaan media pembelajaran IPA di dalam kelas serta kesulitan belajar yang dialami siswa 74 dalam pembelajaran IPA. Wawancara ini dilakukan pada tanggal 2 November 2016. Berikut merupakan rangkuman hasil wawancara dengan siswa kelas I. Hasil wawancara dari dua siswa cenderung sama, yaitu tidak adanya penggunaan media pembelajaran IPA di kelas. Rekapitulasi hasil wawancara dengan siswa kelas I dapat dilihat pada lampiran halaman 143. Tabel 4. 8 Hasil wawancara dengan siswa Topik Pertanyaan Hasil wawancara Tanggapan terhadap pembelajaran IPA yang selama ini terjadi Pelajaran IPA sangat membosankan, tidak seperti pelajaran Matematika yang saat menghitung bisa menggunakan benda-benda Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA Tidak ada Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA Banyak sekali, mudah lupa dan tidak bisa mengerjakan soal Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran masih terbatas. Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban narasumber yang digambarkan dalam bagan triangulasi berikut. 75 Kepala Sekola Bagan 4.1 Triangulasi Hasil wawancara terhadap narasumber. Berdasarkan bagan hasil wawancata tersebut dapat terlihat bahwa ketersediaan media pembelajaran IPA di SD Negeri V Gunungan masih terbatas. Pengadaan media pembelajaran di sekolah merupakan bantuan dari pemerintah berupa bantuan KIT, namun hanya dalam beberapa Kompetensi dasar saja dan hanya untuk jenjang kelas tertentu. Keberadaan media pembelajaran tersebut belum terjangkau pada semua jenjang kelas, salah satunya di kelas I. Hal tersebut menyebabkan guru kelas I tidak pernah menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA.

4.1.1.2 Analisis Kebutuhan