Kuesioner Wawancara Siswa Kelas I

53 Tabel 3. 3 Garis besar wawancara dengan kepala sekolah. No Topik Pertanyaan 1. Ketersediaan media pembelajaran di kelas Media pembelajaran IPA yang dimiliki oleh kelas Pengadaan media pembelajaran IPA oleh guru 2. Penggunaan media pembelajaran IPA dalam pembelajaran 3. Kesulitan yang dialami guru dalam menyampaikan materi pembelajaran IPA 4. Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA 5. Usaha yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut

a. Wawancara Siswa Kelas I

Kegiatan pengumpulan data melalui wawancara selanjutnya dilakukan kepada 2 orang siswa kelas I. Hal tersebut dilakukan untuk mengumpulkan data terkait dengan penggunaan media pembelajaran serta kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Wawancara yang dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur. Berikut merupakan garis besar wawancara dengan siswa kelas I. Tabel 3. 3 Garis besar wawancara dengan siswa kelas I No Topik Pertanyaan 1. Tanggapan terhadap pembelajaran IPA yang selama ini terjadi 2. Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA 3. Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA Ketiga pedoman wawancara tersebut telah divalidasi oleh guru SD Setara. Instrumen tersebut divalidasi agar dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang valid selama penelitian. Uji validitas yang dilakukan adalah validitas konstruk.

3.5.3 Kuesioner

Bentuk kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner terbuka. Pada analisis kebutuhan dapat dijawab secara bebas oleh responden. Responden dalam analisis kebutuhan ini adalah semua siswa 54 kelas I SD N V Gunungan. Hasil kuesioner digunakan sebagai acuan dalam merancang media pembelajaran IPA berbasis Montessori. Selain itu, kuesioner tersebut juga dirancang berdasarkan 5 karakteristik media pembelajaran Montessori. Berikut ini adalah kisi-kisi kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa dan guru. Tabel 3. 4 Kisi-kisi kuesioner Analisis Kebutuhan untuk siswa dan guru kelas I. Indikator Deskriptor Nomor item Kuesioner Guru Kuesioner Siswa Auto- education 1. Menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA 1,2 1,2 2. Memahami konsep IPA secara mandiri Kontekstual 1. Memanfaatkan benda dari lingkungan sekitar 7,8 7,8 Menarik 1. Memiliki warna 3,4 3,4 2. Membuat siswa semangat untuk belajar Bergradasi 1. Dapat digunakan untuk lebih dari satu kompetensi 5,6 5,6 2. Berat media pembelajaran Auto- correction 1. Membantu menemukan kesalahan sendiri 9,10 9,10 2. Membantu menemukan jawaban yang benar Kisi – kisi tersebut selanjutnya didesain menjadi kuesioner analisis kebutuhan untuk guru dan siswa. Instrumen kuesioner analisis kebutuhan tersebut telah divalidasi oleh ahli dan guru SD setara. Menurut Sugiyono 2016:134-135 skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator 55 variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Skala Likert yang digunakan adalah skala 1-4 dengan kategori 1 sangat tidak baik, 2 tidak baik, 3 baik, dan 4 sangat tidak baik.Dari hasil penilaian tersebut akan diperoleh rerata hasil yang menunjukkan valid atau tidaknya instrumen. Rerata skor tersebut kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif dalam skala empat dengan acuan dari Widoyoko 2015:144 yang sudah dimodifikasi oleh peneliti dimana skor 2,50 termasuk dalam kategori kurang. Peneliti melakukan modifikasi tersebut agar standar validasi produk menjadi lebih tinggi, sehingga produk media pembelajaran yang dihasilkan akan lebih baik. Berikut merupakan tabel kategorisasi skor rerata hasil berdasarkan hasil validasi ahli. Tabel 3. 5 Kategorisasi Skor Rerata Hasil Berdasarkan Hasil Validasi Ahli. Skor Bobot Interval Skor Kategori 4 Keseluruhan instrumen sudah layak digunakan. 3,25 X ≤ 4,00 Sangat Baik 3 Keseluruhan instrumen sudah layak digunakan namun perlu perbaikan. 2,50 X ≤ 3,25 Baik 2 Keseluruhan instrumen kurang layak digunakan. 1,75 X ≤ 2,50 Kurang 1 Keseluruhan instrumen tidak layak digunakan. 1,00 X ≤ 1,75 Sangat Kurang Berdasarkan tabel tersebut, instrumen dinyatakan valid jika memperoleh skor lebih besar dari 2,50 atau pada rentang skor 3 kategori Baik yang berarti keseluruhan instrumen sudah layak digunakan namun perlu perbaikan. Penyusunan kuesioner validasi produk didasarkan pada 5 indikator karakteristik media pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan 56 produk. Karakteristik tersebut antara lain menarik, bergradasi, auto correction, auto education, dan kontekstual. Kuesioner ini diisi oleh ahli pembelajaran Montessori, ahli IPA Montessori, dan guru kelas I sesudah peneliti melakukan presentasi media pembelajaran yang didesain. Berikut merupakan kisi-kisi kuesioner validasi produk yang disajikan dalam tabel. Tabel 3. 6 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli. Indikator Deskriptor Nomor Item Auto- education Membantu siswa memahami konsep IPA. Siswa belajar secara mandiri. 1,2 Auto- correction Membantu siswa menemukan kesalahannya sendiri. Membantu siswa menemukan jawaban yang benar. 7,8 Menarik Memiliki warna yang menarik bagi siswa. Bentuk alat menarik bagi siswa yang ingin belajar. 3,4 Bergradasi Dapat digunakan untuk berbagai kompetensi dasar yang berbeda. Memiliki berat yang sesuai dengan siswa. 5,6 Kontekstual Memanfaatkan benda dari lingkungan sekitar. Dapat diproduksi oleh masyarakat sekitar. 9,10 Kisi-kisi tersebut selanjutnya didesain menjadi kuesioner validasi ahli. Lima indikator tersebut didesain menjadi sepuluh pertanyaan. Pertanyaan tersebut digunakan sebagai pengendali kesesuaian pengembangan berdasarkan 5 karakteristik media pembelajaran Montessori. Sebelum digunakan, instrumen kuesioner validasi produk untuk pakar atau ahli telah divalidasi oleh beberapa ahli yaitu ahli bahasa dan guru SD setara. Instrumen tersebut divalidasi agar dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang valid selama penelitian. 57

a. Kuesioner Validasi Produk melalui Uji Coba Terbatas