Triangulasi Jadwal Penelitian METODE PENELITIAN

59 Tabel 3. 8 Kisi-kisi soal Kompetensi Dasar Indikator Item Soal 1.1 Mengenal anggota tubuh dan kegunaanya, serta cara perawatannya 1.1.1 Mengenal Panca Indera Manusia. 1 1.1.2 Mengetahui fungsi panca indera manusia. 2,3,4,5,6 1.1.3 Mengetahui cara merawat panca Indera manusia dan membiasakannya. 7,8,9,10 Tiga indikator tersebut selanjutnya didesain oleh peneliti menjadi 10 soal yang digunakan untuk uji empiris. Instrumen tes yang telah dibuat selanjutnya divalidasi oleh guru kelas I. Berikut merupakan aspek penilaian validasi isi instrumen test. Tabel 3. 9 Aspek Penilaian Validasi Isi Instrumen Test. No Komponen penilaian 1 Kesesuaian Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan indicator 2 Kesesuaian perilaku yang dituntut dalam indikator dengan perkembangan siswa 3 Kesesuaian indikator 1 dengan item soal yang diberikan 4 Kesesuaian indikator 2 dengan item soal yang diberikan 5 Kesesuaian penggunaan bahasa dengan bahasa Indonesia baku 6 Kesesuaian penulisan kalimat pertanyaan

3.7 Triangulasi

Hasil data yang terkumpul dari kuesioner, wawancara, dan observasi, selanjutnya diolah menggunakan teknik triangulasi. Menurut Wiersma dalam Sugiyono 2016: 372 “Triangulation is qualitative cross-validation, it assessesthe sufficiency of the data collection procedures ”. Hal tersebut dimaksudkan bahwa, triangulasi adalah pengujian kredibilitas untuk mengecek data dari berbagai sumber dengan berbagai cara. Analisis 60 kebutuhan merupakan bagian dari tahap pertama yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran serta permasalahan terkait dengan pembelajaran IPA di kelas I. Oleh karena itu, teknik triangulasi ini digunakan untuk mengecek data dari ketiga teknik pengumpulan data yang berbeda. Berikut merupakan bagan triangulasi data dari ketiga teknik yang digunakan dalam analisis data. Bagan 3.5 Bagan Triangulasi Teknik Bagan tersebut menggambar adanya tiga teknik yang digunakan oleh peneliti dalam menganalisis kebutuhan media pembelajaran IPA kelas I untuk guru dan siswa. Hasil analisis tersebut selanjutnya dianalisis oleh peneliti sebagai data kemudian dijadikan sebagai bahan pertimbangan pembuatan media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan guru dan siswa. Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik triangulasi untuk menganalisis data wawancara berdasarkan tiga sumber data. Berikut merupakan bagan triangulasi tiga sumber data. Bagan 3.6 Bagan Triangulasi berdasarkan Sumber Data Wawancara Kuesioner Observasi Kepala Sekolah Guru Siswa 61 Ketiga sumber data tersebut memiliki pandangan atau pendapat mengenai ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran serta kesulitan belajar dalam pembelajaran IPA. Hasil data tersebut selanjutnyadidentifikasi untuk menemukan kesamaan pendapat maupun pandangan dari ketiga sumber.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan jenis data yang telah dipaparkan sebelumnya. Berikut merupakan pembahasan dari masing-masing teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti.

3.8.1 Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif pada penelitian ini dilakukan pada pengolahan data seperti hasil seperti hasil validasi kuesioner, observasi, dan wawancara oleh beberapa ahli, hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa dan guru, hasil validasi produk media pembelajaran oleh ahli dan siswa, hasil uji empiris kepada siswa kelas I SD setara, dan hasil pretest dan posttest oleh sekelompok siswa. Secara garis besar analisis data kuantitatif digunakan pada keseluruhan teknik pengumpulan data yang dilakukan seperti validasi kuesioner, pedoman wawancara, observasi dan tes. Berikut merupakan pembahasan dari masing-masing analisis data dari berbagai macam teknik tersebut. Pembahasan pertama yang akan dipaparkan terkait dengan teknik analisis data kuantitaif pada kuesioner. Salah satu perhitungan kuantitatif yang digunakan terdapat pada pengolahan kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa. Teknik analisis 62 data yang digunakan pada tahap ini adalah interpretasi data dan perhitungan nilai dalam bentuk persen. Perhitungan nilai dalam bentuk persen dilakukan terhadap data yang diperoleh dari kuesioner analisis kebutuhan. Perhitungan tersebut bertujuan untuk mengetahui persentase setiap item pada kuesioner. Berikut akan dipaparkan rumus perhitungan menurut Supratiknya 2012. Analisis data lain yang dilakukan pada teknik pengumpulan data kuesioner terdapat pada kuesioner validasi produk oleh ahli dan siswa. Dalam kedua kuesioner tersebut, pertanyaan yang dibuat berbentuk skor pada setiap pernyataan dalam kuesioner penilaian media pembelajaran. Penilaian yang digunakan disusun menggunakan skala Likert 1-4. Dari masing-masing skor yang diperoleh dari penilaian, skor pada setiap item dijumlahkan kemudian dirata-rata. Analisis data kuantitatif yang pertama dilakukan dengan menggunakan Skala Likert 1-4 Widoyoko, 2015: 104 dimana setiap angka pada skala disertai kriteria untuk memudahkan penilai. Peneliti menyusun kriteria yang berbeda-beda pada setiap instrumen berdasarkan kebutuhan dari penilaian tersebut. Berikut skala dan kriteria pada pedoman penilaian instrumen pedoman wawancara, pedoman observasi, kuesioner analisis kebutuhan dan kuesioner validasi produk. 63 Tabel 3.10 Skala dan kriteria pada pedoman penilaian instrumen pedoman wawancara Skala Kriteria 4 Instrumen sudah layak digunakan tanpa diperbaiki 3 Instrumen sudah layak digunakan namun perlu diperbaiki 2 Instrumen kurang layak digunakan dan perlu diperbaiki 1 Instrumen tidak layak digunakan Berikut skala dan kriteria pada pedoman penilaian uji validitas isi soal tes. Tabel 3.11 Skala dan kriteria pada pedoman penilaian uji validitas isi soal tes. Skala Kriteria 4 Sudah sesuai dan tidak perlu diperbaiki. 3 Sudah sesuai namun perlu diperbaiki 2 Kurang sesuai dan perlu diperbaiki 1 Tidak sesuai Berikut skala dan kriteria pada pedoman penilaian uji validitas konstruk soal tes. Tabel 3.12 Skala dan kriteria pada pedoman penilaian uji validitas konstruk soal tes. Skala Kriteria 4 Soal sesuai indikator, kalimat jelas dan baku 3 Soal sesuai indikator, kalimat jelas tetapi tidak baku 2 Soal sesuai indikator, kalimat tidak jelas dan tidak baku 1 Soal tidak sesuai indikator, kalimat tidak jelas dan tidak baku Berikut skala dan kriteria pada pedoman penilaian uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan, kuesioner validasi produk dan soal tes. Tabel 3.13 Skala dan kriteria pada pedoman penilaian uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan, kuesioner validasi produk dan soal tes. Skala Kriteria 4 Kalimat jelas dan mudah dipahami. 3 Kalimat kurang jelas namun bisa dipahami. 2 Kalimat kurang jelas dan sulit dipahami. 1 Kalimat tidak jelas dan tidak bisa dipahami 64 Tabel 3.14 Skala dan kriteria pada pedoman penilaian validasi produk oleh ahli. Skala Kriteria 4 Media pembelajaran sangat sesuai dengan pernyataan 3 Media pembelajaran sesuai dengan pernyataan, namun terdapat kekurangan. 2 Media pembelajaran kurang sesuai dengan pernyataan sehingga perlu diperbaiki 1 Media pembelajaran tidak sesuai dengan pernyataan sehingga kurang layak untuk digunakan. Berikut skala dan kriteria pada pedoman penilaian kuesioner tanggapan siswa mengenai media pembelajaran. Tabel 3.15 Skala dan kriteria pada pedoman penilaian kuesioner tanggapan siswa mengenai media pembelajaran. Skala Kriteria 4 Sangat Setuju 3 Setuju 2 Tidak setuju 1 Sangat Tidak setuju Berikut merupakan tabel konversi kuantitatif ke kualitatif yang mengacu pada Widoyoko 2015 yang telah dimodifikasi oleh peneliti dimana skor kurang dari 2.50 termasuk kategori kurang. Tabel 3. 16 Konversi data kuantitatif ke kualitatif. Interval Skor Kategori 3,25 X ≤ 4,00 Sangat Baik 2,50 X ≤ 3,25 Baik 1,75 X ≤ 2,50 Kurang 1.00 ≤ X ≤ 1,75 Sangat Kurang Berikut adalah kategorisasi hasil skor validasi instrumen oleh ahli yang disajikan dalam tabel 3.16. 65 Tabel 3. 17 Kategorisasi Skor Rerata Hasil Penilaian Instrumen Interval Skor Kategori Bobot 3,26 – 4,00 Sangat Baik Keseluruhan instrumen sudah layak digunakan 2,51 – 3,25 Baik Keseluruhan instrumen sudah layak digunakan namun perlu perbaikan 1,76 – 2,50 Kurang Keseluruhan instrumen kurang layak digunakan 1,00 – 1,75 Sangat Kurang Keseluruhan instrumen tidak layak digunakan

3.8.2. Analisis Data Kualitatif

Oleh karena kegiatan penelitian lebih banyak berupa pengamatan terhadap pelaksanaan model dan wawancara, maka data yang diperoleh merupakan data kualitatif Nusa Putra, 2015 : 190. Data kualitatif ini diperoleh dari hasil wawancara yang terhadap kepala sekolah, guru kelas I, serta dua orang siswa kelas 1. Data kualitatif juga diperoleh dari komentar para ahli. Komentar serta jawaban dari responden tersebut digunakan peneliti untuk melakukan proses desain serta peneliti akan melakukan revisi terhadap produk yang telah didesain, sesuai dengan kritikkan dan masukkan dari ahli. 66

3.9 Jadwal Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016 – April 2017 di SD N V Gunungan dan SD setara yaitu SD VI Manyaran. Serta penyusunan hasil penelitian menjadi dilaksanakan dari bulan juni 2016 sampai April 2017. Tabel 3. 10 Jadwal penelitian Langkah Penelitian Bulan Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Penyusunan proposal Potensi dan masalah Penyusunan rencana Pengembangan bentuk awal produk Validasi produk Uji coba lapangan terbatas Penyusunan naskah skripsi 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini berisi uraian tentang penjelasan dari bab sebelumnya. Uraian tersebut terdiri dari hasil dan pembahasan.

4.1 Hasil

Subbab ini berisi uraian tentang proses penelitian dari persiapan sampai pelaksanaan. Uraian tersebut meliputi potensi dan masalah, perencanaan, pengembangan desain, validasi produk, dan uji coba lapangan terbatas.

4.1.1 Potensi dan masalah

Tahap awal penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah mengidentifikasi potensi yang ada di SD Penelitian. Berdasarkan observasi oleh peneliti, Potensi yang terdapat di SD Penelitian antara lain lingkungan terletak di pedesaan dan merupakan sentra kerajinan kayu. Namun Potensi tersebut tidak dimanfaatkan oleh guru dalam pembuatan media pembelajaran. Pada kenyataanya penggunaan media pembelajaran di kelas bawah tidak ditemukan. Potensi yang ada akan menjadi masalah jika tidak dimaksimalkan.

4.1.1.1 Identifikasi Masalah

Tahap awal penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah mengidentifikasi permasalahan di lapangan, peneliti melakukan identifikasi masalah yang berkaitan dengan kesulitan belajar yang di alami oleh siswa. Kemudian peneliti mengkaji permasalahan tersebut dengan menggunakan