PENUTUP Pengaruh Penggunaan Hp'ermedia Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Ekskresi

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan pendidikan menuntut guru menjadi semakin lebih baik, salah satunya dengan menjalankan tugas-tugasnya sebagai guru. Menurut E. Mulyasa yang dikutip Sofan Amri menyatakan bahwa tugas guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta didik, tetapi harus menjadi fasilitator yang memberikan kemudahan belajar facilitate for learning kepada seluruh peserta didik agar mampu menyiapkan proses pembelajarannya. 1 Guru sebagai fasilitator yang berupaya optimal mempersiapkan rancangan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, demi tercapainya tujuan pembelajaran. Pembelajaran yang ada di sekolah sebagian besar masih beranggapan bahwa pengetahuan adalah seperangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Terlihat pada proses pembelajaran yang masih terfokus pada guru sebagai sumber pengetahuan teacher centered dan metode pembelajaran konvensional masih menjadi pilihan utama. Hal tersebut terjadi karena metode pembelajaran yang dapat membuat siswa cenderung pasif dan hanya sebagai pendengar ceramah guru tanpa diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya. 2 Pembelajaran yang berlangsung dengan ceramah bersifat teacher center, karena hampir seluruh informasi tentang bahan ajar berasal dari penjelasan guru. 3 Pendapat Marjan dkk. Menyatakan bahwa “pembelajaran konvensional sudah tidak begitu efektif untuk digunakan dalam pembelajaran sekarang, terlihat dari sebagian siswa tidak memahami materi sehingga tujuan yang diinginkan sekolah 1 Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013, h. 19. 2 Agus G. Widiantara, I Wayan Lasmawan, dan Ni Ketut Suarni, “Determinasi Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Sosial terhadap Sikap Sosial dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Singaraja ”, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Dasar, Vol. 3, 2013, h. 2. 3 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h. 97. tidak tercapai ”. 4 Menurut Djamarah dan Aswan seperti yang dikutip Titin dkk. bahwa model konvensional memiliki kelemahan karena dapat menyebabkan siswa menjadi pasif, membuat siswa menjadi bosan, akibatnya guru kesulitan untuk menyimpulkan siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, bagi yang mendengarkan lebih besar menerimanya daripada yang hanya melihat, dan dapat menjadi salah tafsir. 5 Rendahnya kualitas pendidikan yang diungkapkan oleh Azal yang dikutip Nur Efendi bahwa khususnya dalam mata pelajaran biologi merupakan indikator bahwa perlu adanya pembelajaran biologi yang baik, artinya pembelajaran tidak hanya cenderung berorientasi pada buku teks dan berpusat pada guru, tetapi pembelajaran harus memberikan kesempatan peserta didik terlibat dalam proses untuk mengembangkan keterampilan mereka. 6 Sedangkan menurut Sukmadinata yang dikutip Dyah dkk. bahwa mata pelajaran biologi juga cenderung dipandang sebagai mata pelajaran yang kurang disukai oleh sebagian siswa, karena pelajaran biologi lebih banyak menghafal sehingga butuh ketekunan dan kemampuan menghafal yang cukup tinggi. 7 Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dengan guru SMA Negeri 47 Jakarta diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada konsep sistem ekskresi masih belum maksimal, hal ini ditunjukkan dengan daftar nilai siswa kelas XI pada tahun 20132014. 8 Menurut Hanifah yang dikutip Achmad dkk. bahwa materi sistem ekskresi pada manusia merupakan materi yang bersifat konkret tetapi untuk prosesnya tidak dapat diinderai, karena kajiannya yang mencakup poses 4 Johari Marjan, I. B. Putu Arnyana, dan I. G. A Nyoman Setiawan “Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Ketrampilan Proses Sains Siswa MA Mu’alimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Nusa Tengara Barat”, e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 4, 2014, h. 4. 5 Titin, Elli Yanti dan Ruqiah Ganda Putri Panjaitan, ”Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kontekstual Melalui Model Problem Based Learning PBI terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Pernapasan Manusia”, Jurnal Penelitian Universitas Tanjungpura, Vol 21, 2011, h. 2. 6 Nur Efendi, ”Pendekatan Pengajaran Reciprocal Teaching Berpotensi Meningkatkan Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA ”, Jurnal Pedagogia, Vol. 2, 2013, h. 85. 7 Dyah Erlina Sulistyoningrum, Slamet Santosa, dan Joko Ariyanto, “Pengaruh Strategi Pembelajaran Guided Note Taking GNT dengan Mengoptimalkan Pengguna Alat Peraga terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri Kebakramat”, Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 4, 2012, h. 69. 8 Lampiran 28 fisiologi yang terjadi didalam tubuh manusia. Sistem ekskresi merupakan salah satu konsep yang cukup sulit karena banyak unsur hafalan, terlalu banyak istilah, dan beberapa faktor lainnya. 9 Usaha yang dilakukan oleh seorang guru untuk menyikapi permasalahan dan problematika di atas, guru mampu merangsang dan memotivasi siswa agar mampu membangun dan mengkonstruksi pengetahuan dalam pikirannya. Cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan membangun jaringan-jaringan komunikasi dan interaksi belajar melalui pemberian informasi yang sangat bermakna dan relevan dengan kebutuhan siswa. 10 Guru juga harus dapat mengintegrasikan kemampuannya dalam mengelolah pembelajaran di kelas, salah satunya bagaimana penggunaan media untuk mempermudah penyampaian materi pelajaran oleh siswa. Penggunaan media dalam proses pembelajaran bertujuan untuk mengadakan variasi dalam menyajikan pelajaran dan untuk memberi lebih banyak realita, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu penggunaan media akan membuat komunikasi antara guru dan siswa menjadi lebih baik dan efisien. 11 Media pembelajaran ini akan sangat membantu jika guru dapat menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan konsep yang tepat. Guru biologi memiliki peran yang sangat penting dalam pemanfaatan media. Kreativitas sangat dituntut bagi guru biologi agar mereka dapat menciptakan media pembelajaran biologi yang menarik agar mempermudah penyampaian isi materi pelajaran. Media itu perlu dalam pembelajaran. Guru patut berupaya untuk mengembangkan keterampilan membuat sendiri media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi. Perkembangan media juga tidak menolak kemungkinan pemanfaatan alat modern yang sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan teknologi yaitu komputer sebagai media komunikasi dalam pembelajaran. Melalui media 9 Achmad Ibrahim, Sariwulan Diana, dan Ana Ratna Wulan, “Penerapan Learning Class untuk Mendiagnostik Kesulitan Belajar Siswa SMA pada Materi Sistem Ekskresi Manusia”, Fomica Education Online, Vol. 1, 2014, h. 2. 10 Widiantara, A.G, Lasmawan I Wayan, dan Suarni, op. cit., h. 3. 11 Gusnedi dan Pakhrur Razi, “Pembelajaran Fisika Menggunakan Bahan Ajar Elektronik Hypermedia pada SMUN Kota Padang ”, Laporan Penelitian Hibah Bersaing, Padang, 2007, h. 8, tidak dipublikasikan. pembelajaran berbasis mikroprosesor salah satunya hypermedia, perluasan dari hypertext yang menggabungkan media lain ke dalam teks. 12 Fasilitas hyperlink dan fasilitas pencarian kembali retrivial membuat software ini menjadi menarik. Dengan fasilitas tersebut seorang pengguna dapat meloncat dari satu bagian kebagian lain. 13 Penggunaan sistem hypermedia, guru dapat membuat suatu rancangan dan desain materi pembelajaran yang didalamnya menggunakan unsur multimedia yang meliputi teks, grafik, grafikgambar animasi, suara dan video. 14 Hypermedia merupakan pembelajaran berbasis web dengan pengaksesan informasi dalam internet. Sistem hypermedia ini dibangun dalam bentuk offline, sehingga materi dapat langsung disampaikan di dalam kelas tanpa harus terhubung dengan koneksi internet. Media tersebut sangat membantu guru dalam menyampaikan isi materi pembelajaran, sehingga proses belajar akan sangat menyenangkan. Kehadiran media pembelajaran hypermedia offline ini memberikan variasi baru dalam penyajian materi. Proses belajar akan menjadi lebih menyenangkan, sehingga diharapkan dapat diperoleh hasil belajar yang lebih baik. Penggunaan hypermedia ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya siswa tidak hanya terus membaca tetapi dapat memilih sedikit membaca dan memungkinkan belajar secara non-linier yang menuntut lebih banyak informasi. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan dalam latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti media pembelajaran dengan mengambil sebuah judul yaitu “Pengaruh Penggunaan Hypermedia Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Ekskresi ”. 12 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011, h. 35. 13 Gusnedi dan Pakhrur Razi, op. cit., h. 13. 14 Alan Pritchard, Effective Teaching with Internet Technology, London: Paul Chapman Publishing, 2007, h. 14.