Sistem Ekskresi Kajian Teori

d. Fitur-fitur yang ditambahkan berupa beranda utama, peta konsep, referensi, games interaktif dan glosarium yang mempermudah siswa mencari arti istilah-istilah sulit. Hypermedia merupakan variasi dari media pembelajaran yang dapat membantu proses ketercapaian tujuan pembelajaran pada konsep sistem ekskresi. Media memiliki banyak kontribusi dalam hal peningkatan kualitas pembelajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikan materi, tetapi memberikan nilai tambah kepada kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran juga dapat mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar. 64 Media yang tepat akan berdampak dengan hasil belajar siswa yang baik.

B. Hasil Kajian Penelitian yang Relevan

Zahide Yidirim dengan judul “Hypermedia as a Cognitive Tool: Student Teacher’s Experience in Learning by Doing”, 2005. Hasil penelitian menyatakan bahwa mayoritas siswa lebih senang belajar dengan hypermedia sebagai alat kognitif dan efektif untuk membangun pemahaman siswa. 65 Muthu Kumar dengan judul “Integrating Hypermedia Technology For Interactive Learning: A Case Study ”, 2008. Hasil penelitian menyatakan bahwa sistem hypermediamultimedia dapat dijadikan sebagai pembelajaran yang interaktif untuk lingkungan belajar siswa dan merupakan salah satu contoh pembelajaran internet yang inovatif. 66 Amy M. Shapiro dengan judul “Hypermedia Design as Learner Scaffolding ”, 2008. Hasil penelitian menyatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan desain hypermedia adalah desain pembelajaran yang terpusat pada pengguna hypermedia itu sendiri. Desain hypermedia sangat 64 Arsyad, op. cit., h. 26. 65 Zahide Yildirim, Hypermedia as a Cognitive Tool: Students Teachers Experiences in Learning by Doing, Educational Technology Society, Vol. 8, 2005, h. 107. 66 Muthu Kumar, Integrating Hypermedia Technology For Interactive Learning: A Case Study, Instructional Media, Vol. 35, 2008, h. 182. membantu untuk pengajar mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran hypermedia sangat membantu dalam tahap awal pembelajaran peserta didik dalam upaya membangun pengetahuan dan pemahaman, desain pembelajaran hypermedia ini juga sangat membantu untuk peserta didik yang memiliki pengetahuan rendah. 67 Rishi Ruttun dengan judul ”The Effects of Visual Elements and Cognitive Styles on Student’s Learning in Hypermedia Environment”, 2009. Hasil penelitian menyatakan bahwa peserta didik tidak mendapatkan gangguan oleh teknik penyaranan yang diberikan, sejauh ini mereka disediakan dengan fitur pilihan seperti unsur visual dari alat index, alat pencarian, tag indeks, link tertanam, yang memungkinkan mereka untuk menikmati kebebasan navigasi di sistem pembelajaram hypermedia. 68 Erlin Montu, Widha Sunarno dan Suparmi dengan judul “Pembelajaran Fisika dengan Inkuiri Terbimbing Menggunakan Hypermedia dan Media Riil ditinjau Gaya Belajar dan Kemampuan Awal ”, 2012. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar siswa dengan metode pembelajaran inkuiri terbimbing menggunakan hypermedia dan media riil, siswa yang menggunakan hypermedia memberikan rataan prestasi belajar ranah kognitif yang lebih baik daripada media riil. 69 M. Iksan Ansori, Budiyono dan Nunuk Suryani dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Hypermedia dan Slide Powerpoint terhadap Prestasi Belajar ditinjau dari Kemampuan Visuopasial ”, 2013. Hasil penelitian menyatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan hypermedia menghasilkan prestasi belajar lebih baik dari pembelajaran yang menggunakan slide powerpoint baik untuk siswa dengan kemampuan visuopasial tinggi, sedang maupun rendah. 70 67 Amy M. Shapiro, Hypermedia Design as Learner Scaffolding, Education Tech Research, Vol. 56, 2008, h. 29. 68 Rishi Ruttun, The Effects of Visual Elements and Cognitive Styles on Student’s Learning in Hypermedia Environment, International Journal of Human and Social Sciences, Vol. 4, 2009, h. 901. 69 Erlin Montu, Widha Sunarno dan Suparmi, op cit., h. 10. 70 M. Iksan Ansori, Budiyono dan Nunuk Suryani, op. cit., h. 321.