7. Mendengarkan dan menulis umpan balik positif serta penguatan terkait hasil
pembelajaran
III. Kegiatan Penutup Pembelajaran
1. Bertanya kepada guru tentang materi yang belum di pahami
2. Bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi pada akhir
pertemuan
Tabel 3.4 Lembar Observasi Aktivitas Guru NO
AKTIVITAS GURU SKOR
5 4
3 2
1 I
Kegiatan Awal Pembelajaran
1. Berdoa bersama sebelum memulai kegiatan pembelajaran
2. Meminta siswa menempati tempat duduk yang telah tersedia
3. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilakukan
4. Mengajukan pertanyaan untuk menarik perhatian siswa
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran
II Kegiatan Inti Pembelajaran
1. Menjelaskan media yang akan digunakan 2. Meminta siswa untuk menyimak tayangan pada
media 3. Membagikan lembar kerja siswa
4. Meminta siswa mencari infomasi pada media yang telah dipersiapkan
5. Meminta siswa mengerjakan lembar kerja siswa berdasarkan informasi yang didapat dari media
6. Membahas lembar kerja siswa yang telah dikerjakan oleh siswa
7. Mendengarkan umpan balik positif serta penguatan terkait hasil pembelajaran
III. Kegiatan Penutup Pembelajaran
1. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan tentang materi yang belum di
pahami 2. Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan
materi pada akhir pertemuan
F. Kalibrasi Instrumen
1. Analisis validitas butir soal
Validitas tes adalah tingkat sesuatu tes mampu mengukur apa yang hendak diukur.
8
Teknik validitas yang digunakan adalah korelasi product moment dengan angka kasar:
9
� ∑ − ∑
∑ √{�
− ∑ } {� ∑
− ∑ }
Di mana: r
xy
= koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan
X = sekor dari tes pertama instrumen A
Y = sekor dari tes kedua instrumen B
XY = hasil sekor X dan Y untuk setiap responden
X
2
= kuadrat sekor instrumen A Y
2
= kuadrat sekor instrumen B Hasil pengujian validitas butir soal dilakukan menggunakan
program anates. Berdasarkan penghitungan dari 50 soal tes yang diuji cobakan pada kelas XII terdapat 28 soal yang valid. Hasil soal yang
valid ini akan diberikan kepada sampel sebagai soal pretest dan posttest. Soal-soal yang valid yaitu nomor 2, 5, 7, 18, 28, 14, 16, 22, 25, 27, 24,
8, 9, 12, 13, 10, 15, 20, 30, 33, 36, 40, 39, 43, 44, 45, 48, 49, dan 50.
2. Reliabilitas instrumen
Reliabilitas alat tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrumen, dan secara konsisten memberikan hasil ukuran yang
sama tentang sesuatu yang diukur pada waktu yang berlainan.
10
8
Arikunto, Manajemen Penelitian, op. cit., h. 170.
9
Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, op. cit., h. 168.
10
Misbahudin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik”, Jakarta: Bumi
Aksara, 2013, h. 298.
Reliabilitas tes ini dihitung dengan rumus Kuder dan Richaderson K- R 20 adalah sebagai berikut:
11
11= − � − ∑
�
Keterangan: r
11
: reliabilitas instrumen k
: banyaknya butir pertanyaan V
1
: varians soal p
: proporsi subjek yang menjawab butir dengan betul 1 q
: proporsi subjek yang menjawab salah 0
Tabel 3.5 Kategori Indeks Reliabilitas Indeks Reliabilitias
Kategori
0,00 - 0,20 Sangat rendah
0,20 - 0,40 Rendah
0,40 - 0,60 Cukup
0,60 – 0,80
Tinggi 0,80 - 1,00
Sangat tinggi
Hasil perhitungan
reliabilitas uji
instrumen dilakukan
menggunakan program anates, dimana hasil reliabilitas untuk 50 soal memiliki reliabilitas dalam kategori tinggi, yaitu 0,73.
3. Tingkat kesukaran
Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan
dengan jawaban yang benar. Taraf kesukaran dinyatakan dengan P dan dicari dengan rumus sebagai berikut:
12
11
Arikunto, Manajemen Penelitian, op. cit., h. 175.
12
Ibid., h. 176.
� = �
�
Keterangan: B
= subjek yang menjawab betul J
= banyaknya subjek yang ikut mengerjakan tes
Tabel 3.6 Kategori Indeks Kesukaran
13
Indeks Kesukaran Kategori
P 0,3 Sukar
0,3 ≤ p ≤ 0,7
Sedang P 0,7
Mudah
Hasil perhitungan tingkat kesukaran dengan menggunakan program anates, diperoleh soal kategori sangat sukar berjumlah 1 soal
yaitu nomor 49. Soal kategori sukar berjumlah 2 soal yaitu nomor 22, dan 30. Soal kategori sedang berjumlah 15 yaitu nomor 9, 15, 16, 18, 20,
24, 25, 28, 33, 39, 43, 44, 45, 48, dan 50. Soal kategori mudah berjumlah 6 yaitu nomor 2, 7, 13, 27, 36, dan 40. Soal kategori sangat mudah
berjumlah 4 yaitu nomor 5, 8, 10, dan 14.
4. Daya pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan tes tersebut dalam memisahkan antara subjek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai. Rumus
yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda setiap butir tes sebagai berikut:
14
13
Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, op. cit., h. 210.
14
Ibid., h. 211.
� = �
� − �
�
Keterangan: D = daya pembeda butir
B
A
= banyaknya kelompok atas yang menjawab betul J
A
= banyaknya subjek kelompok atas B
B
= banyaknya subjek kelompok bawah yang menjawab betul J
B
= banyaknya subjek kelompok bawah
Tabel 3.7 Kategori Indeks Daya Beda
15
Indeks Daya Beda Kategori
0,00 - 0,20 Jelek
0,20 - 0,40 Cukup
0,40 - 0,70 Baik
0,70 – 1,00
Baik Sekali
Hasil perhitungan daya pembeda dengan menggunakan program anates, diperoleh soal kategori jelek berjumlah 5 yaitu nomor 7, 10, 27,
29 dan 39. Soal kategori cukup berjumlah 10 yaitu nomor 5, 8, 14, 22, 30, 36, 43, 44, 49, dan 50. Soal kategori baik berjumlah 13 yaitu nomor
2, 9, 13, 15, 16, 18, 20, 24, 25, 28, 33, 40, dan 45. Soal kategori baik sekali berjumlah 0.
G. Teknik Analisis Data
1. Penilaian Lembar Kerja Siswa LKS Lembar kerja siswa ini digunakan sebagai data pendukung untuk
melihat keberhasilan siswa dalam menggunakan media. Rumus yang digunakan untung menghitung nilai LKS adalah sebagai berikut:
15
Ibid.
�� �� = �� �� � � � � �ℎ
�� �� � � � ×