Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

pembelajaran berbasis mikroprosesor salah satunya hypermedia, perluasan dari hypertext yang menggabungkan media lain ke dalam teks. 12 Fasilitas hyperlink dan fasilitas pencarian kembali retrivial membuat software ini menjadi menarik. Dengan fasilitas tersebut seorang pengguna dapat meloncat dari satu bagian kebagian lain. 13 Penggunaan sistem hypermedia, guru dapat membuat suatu rancangan dan desain materi pembelajaran yang didalamnya menggunakan unsur multimedia yang meliputi teks, grafik, grafikgambar animasi, suara dan video. 14 Hypermedia merupakan pembelajaran berbasis web dengan pengaksesan informasi dalam internet. Sistem hypermedia ini dibangun dalam bentuk offline, sehingga materi dapat langsung disampaikan di dalam kelas tanpa harus terhubung dengan koneksi internet. Media tersebut sangat membantu guru dalam menyampaikan isi materi pembelajaran, sehingga proses belajar akan sangat menyenangkan. Kehadiran media pembelajaran hypermedia offline ini memberikan variasi baru dalam penyajian materi. Proses belajar akan menjadi lebih menyenangkan, sehingga diharapkan dapat diperoleh hasil belajar yang lebih baik. Penggunaan hypermedia ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya siswa tidak hanya terus membaca tetapi dapat memilih sedikit membaca dan memungkinkan belajar secara non-linier yang menuntut lebih banyak informasi. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan dalam latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti media pembelajaran dengan mengambil sebuah judul yaitu “Pengaruh Penggunaan Hypermedia Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Ekskresi ”. 12 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011, h. 35. 13 Gusnedi dan Pakhrur Razi, op. cit., h. 13. 14 Alan Pritchard, Effective Teaching with Internet Technology, London: Paul Chapman Publishing, 2007, h. 14.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Masih banyaknya guru yang menjadi sumber pengetahuan teacher centered serta menggunakan metode pembelajaran konvensional yang menyebabkan siswa pasif dan bosan. 2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi masih belum maksimal. 3. Pelajaran biologi yang umumnya bersifat menghafal. Terutama pada konsep sistem ekskresi yang bersifat konkret tetapi prosesnya tidak dapat diinderai.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikiasi masalah di atas, untuk memudahkan dalam penyusunan penelitian ini dan tidak luas jangkauannya, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut: 1. Media pembelajaran yang digunakan adalah media teknologi berbasis mikroprosesor hypermedia secara offline. Hypermedia secara offline ini dibuat oleh ahli teknologi, dengan seluruh isi dan desain dibuat oleh peneliti. 2. Hasil belajar siswa pada ranah kognitif berdasarkan taksonomi Bloom pada jenjang C1 mengingat, C2 memahami, C3 mengaplikasikan, C4 menganalisis, dan C5 mengevaluasi. 3. Materi yang diteliti pada mata pelajaran biologi yaitu pada konsep sistem ekskresi.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Bagaimana pengaruh penggunaan Hypermedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan, maka pelaksanaan penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan hypermedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi. 2. Kegunaan Penelitian a. Bagi sekolah, dengan penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam membuat suatu kebijakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran biologi di sekolah. b. Bagi guru, hasil penelitian memberikan manfaat untuk mengetahui media pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar siswa. c. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat dijadikan sebagai studi pendahuluan melakukan penelitian tentang media pembelajaran menggunakan hypermedia secara offline. 7

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. 1 Pesan yang dimaksud adalah pesan yang dibuat oleh guru yang mengajar dan siswa yang diajarkan adalah sebagai penerima pesan. Media dalam bahasa Arab disebut ‘wasail’ bentuk ‘jama’ dari ‘wasilah’ yakni sinonim al-wasth yang artinya juga ‘tengah’. Kata ‘tengah’ itu sendiri berarti berada diantara dua sisi, maka disebut juga sebagai ‘perantara’ wasilah atau mengantarai kedua sisi tersebut. 2 Dimana guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Sedangkan media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan meyusun kembali informasi visual atau verbal. Menurut Anderson dalam Sukiman, media pembelajaran diartikan sebagai sarana media yang dapat mewujudkan hubungan langsung atau interaksi langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa yang sedang belajar. 3 AECT Association of Education and Communication Technology memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. 4 Serupa dengan itu, Heinich juga mengatakan bahwa media adalah perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. 5 Kemudian Fleming menyebut media 1 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011, h. 3. 2 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada, 2012, h. 6. 3 Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, Yogyakarta: Pedagogja, 2012, h. 28. 4 Cepi Riyana, “Media Pembelajaran”, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2012, h. 10. 5 Arysad, op.cit., h. 4 dengan istilah mediator yang diartikan sebagai alat yang turut campur tangan mendamaikan dua pihak. Dengan istilah mediator, media menunjukkan fungsi atau perannya yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam peroses belajar-peserta didik dan isi pelajaran. Mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap guru dengan menggunakan peralatan paling canggih, dapat disebut media. 6 Medium menurut American Heritage Elctronic Dictionary dalam M. Iksan dkk. Adalah alat dan cara untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi. 7 Istilah “media” bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata “teknologi” yang berasal dari kata tekne bahasa Inggris art dan logos bahasa Indonesia “ilmu”. 8 Dan bila dihubungkan dengan pendidikan dan pembelajaran, maka teknologi menurut Achsin dalam Arsyad, mempunyai pengertian sebagai: “Perluasan konsep tentang media, dimana teknologi bukan sekadar benda, alat, bahan atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap, perbuatan, organisasi dan manajemen yang berhubungan dengan peneranan ilmu”. 9 Berbagai pendapat mengenai pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa media adalah alat atau perantara yang mendukung dan membantu terlaksananya penyampaian pesan atau informasi dari pengajar terhadap siswa yang diajarkan dalam proses belajar mengajar. b. Ciri-ciri Media Pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan memiliki iri-ciri umum sebagai berikut: 10 1. Media pendidikan dapat berupa bentuk fisik hardware perangkat keras, yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indera. 6 Ibid. h. 3. 7 M. Iksan Ansori, Budiyono dan Nunuk Suryani, “Efektivitas Pembelajaran Hypermedia dan Slide Powerpoint terhadap Prestasi Belajar ditinjau dari Kemampuan Visuopasial”, Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 1, 2013, h. 324. 8 Arsyad, op. cit., h. 5. 9 Ibid. 10 Ibid., h. 6.