BAB III PENDEKATAN LAPANGAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2011. Penelitian ini dilakukan di Desa Cadasngampar, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Provinsi
Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan Desa Cadasngampar pernah menjadi penerima bantuan dalam program
Inpres Desa Tertinggal IDT, dan sekarang Desa Cadasngampar merupakan salah satu desa lokasi pelaksana PNPM-M Perkotaan yang dipandang berhasil oleh para
stakeholder PNPM-M Perkotaan. Pertimbangan keberhasilan tersebut memungkinkan
peneliti untuk melihat aspek yang menentukan partisipasi masyarakat dalam program pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan oleh PNPM-M Perkotaan tersebut serta
dapat melihat keberdayaan masyarakat yang diperoleh dari keberhasilan program tersebut.
3.2. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang didukung oleh data-data kualitatif. Kombinasi ini dilakukan untuk memperkaya data dan lebih memahami
fenomena sosial yang diteliti. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survai, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survai menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa yang dikategorikan sebagai penelitian penjelasan
explanatory research Singarimbun dan Effendi 1989. Hubungan kausal yang dijelaskan dalam penelitian ini adalah hubungan tingkat kemiskinan terhadap tingkat
partisipasi, serta tingkat partisipasi terhadap tingkat keberdayaan masyarakat miskin dalam pelaksanaan PNPM-M Perkotaan.
Pendekatan kuantitatif yang dilakukan dengan wawancara melalui kuesioner, digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan, tingkat partisipasi, perubahan tingkat
pendapatan, perubahan pola konsumsi, perubahan status kemiskinan selama penerapan PNPM-M Perkotaan. Teknik wawancara yang dilakukan peneliti saat pengisisan data
kuesioner, agar responden tidak kebingungan saat pengisian dan peneliti juga dapat
melakukan wawancara mendalam sekaligus terkait hal-hal yang diperlukan yang berada diluar kuesioner.
Pendekatan kualitatif berfungsi dalam mencari informasi mengenai tingkat pertisipasi masyarakat melalui proses pelaksanaan PNPM-M Perkotaan. Data primer
diperoleh melalui wawancara mendalam dengan panduan pertanyaan untuk menggali ide secara mendalam dari informan. Informan yang dipilih adalah Fasilitator Kelurahan
Faskel, anggota Badan Keswadayaan Masyarakat BKM , dan kelompok masyarakat yang pernah dan atau terlibat dalam penanganan obyek penelitian. Data sekunder
berasal dari dokumen-dokumen instansi terkait, hasil penelitian sejenis maupun publikasi buku-buku yang menunjang pembahasan penelitian.
Jenis data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dengan metode wawancara mendalam, pengamatan
atau observasi, dan survai melalui kuesioner. Data sekunder didapatkan melalui penelusuran literatur dan dokumen resmi terkait pelaksanaan PNPM-M Perkotaan, hasil
penelitian sejenis, beberapa situs terkait maupun publikasi buku-buku yang menunjang
pembahasan penelitian.
Data kualitatif didapatkan melalui analisis dokumen terkait dengan PNPM-M Perkotaan serta melalui metode wawancara mendalam terhadap tim Fasilitator
Kelurahan Faskel, anggota Badan Keswadayaan Masyarakat BKM , dan kelompok masyarakat yang pernah dan atau terlibat dalam penanganan obyek penelitian. Informan
dipilih secara purposif. Peneliti juga menggunakan metode recall, dimana peneliti meminta kepada responden untuk mengingat kembali secara spesifik dan menghitung
secara bersama-sama pengeluaran konsumsi dan non konsumsi sebelum dan sesudah pelaksanaan PNPM-M Perkotaan. Data kuantitatif didapat melalui penelusuran data
sekunder dan survai terhadap rumah tangga yang menerima manfaat dari PNPM-M Perkotaan selama 2009-2011 di Desa Cadasngampar.
Responden diambil dengan menggunakan pendekatan sampel acak terstratifikasi stratified random sampling. Populasi dibagi kedalam subpopulasi berdasarkan tipe
kegiatan yang dilakukan PNPM-M Perkotaan dan penerima manfaat yang merasakan langsung program tersebut, sehingga satuan elementer dalam masing-masing
subpopulasi menjadi homogen dan setiap anggota populasi memiliki probabilitas yang sama pada setiap strata yng berbeda. Hal ini dipilih agar dapat melihat partisipasi
masyarakat mana yang lebih dominan antara masyarakat miskin dan masyarakat nonmiskin, karena sasaran utama dari PNPM-M Perkotaan adalah masyarakat miskin.
Penentuan jumlah sampel sebanyak 90 responden berdasarkan tipe kegiatan PNPM-M Perkotaan, yang diambil dari 30 responden aspek lingkungan, 30 responden
aspek ekonomi, dan 30 responden aspek sosial. Populasi sebanyak 1.155 jiwa. Pertanyaan kuesioner diarahkan untuk mengetahui kondisi fisik, fasilitas, perlengakapan
dan lingkungan tempat tinggal, serta pengeluaran rumah tangga secara rinci untuk mengetahui pendapatan dan tingkat kemiskinan secara riil.
3.3. Teknik Pengolahan dan Analisis Data