Jumlah anggota keluarga adalah semua orang yang berada dalam satu dapur, diukur dari jumlah penghuni yang tinggal di dalam rumah. Dalam penelitian ini sebaran
jumlah anggota keluarga responden yang tinggal dalam satu rumah antara 2 sampai 9 orang. Kemudian jumlah anggota keluarga dirata-ratakan lalu dikategorikan kedalam
golongan keluarga kecil bila ≤4 orang dan keluarga besar bila 4. Hasil penggolongan
keluarga dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga
dan Aspek Kegiatan PNPM-M Perkotaan di Desa Cadasngampar, Kabupaten
Bogor, Provinsi Jawa Barat, 2011
Jumlah Anggota
Keluarga Aspek Kegiatan
Total Persentase
Lingkungan Ekonomi Sosial
≤4 20 19
19 58
64.5 4 10
11 11
32 35.5
Total 30 30 30 90
100.0
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 64,5 per sen responden termasuk ke dalam keluarga kecil, sedangkan sebanyak 35,5 per sen lainnya termasuk kedalam
keluarga besar.
6.1.2. Kemiskinan Absolut Menurut Indikator Lokal
Desa Cadasngampar telah mempunyai kriteria kemiskinan sendiri dari hasil diskusi bersama warga lainnya yang berhak menjadi penerima kegiatan PNPM-M
Perkotaan. Dari hasil kesepakatan tersebut terdapat 8 kriteria rumah tangga miskin, yaitu: 1 Tidak mempunyai keterampilan, 2 Kerja serabutanburuh kasar, 3
Tanggungan minimal 4 orang, 4 Penghasilan maksimal Rp500.000,- per bulan per rumah tangga, 5 Pendidikan maksimal tamat SD, 6 Pengangguran, 7 Tidak punya
modal, dan 8 Rumah tidak layak huni: a. Atap bocor, b. Dinding bilik daging, c. Lantai plester, d. Tidak punya meter KWH
Hasil penelitian terhadap kemiskinan absolut menurut indikator lokal, terdapat sebanyak 31,1 per sen dari keseluruhan responden tidak mempunyai keterampilan.
Terdapat 10,0 per sen dari keseluruhan responden bekerja serabutan atau buruh kasar. Terdapat 64,5 per sen dari keseluruhan responden yang mempunyai tanggungan
minimal 4 orang. Terdapat 28,6 per sen dari keseluruhan responden berpenghasilan kurang dari atau maksimal Rp500.000,- per bulan. Terdapat 54,4 per sen dari
keseluruhan responden berpendidikan kurang dari atau maksimal SD. Terdapat 6,7 per
sen dari keseluruhan responden sebagai pengangguran. Terdapat 33,3 per sen dari keseluruhan responden tidak mempunyai modal. Terdapat 8,8 per sen dari keseluruhan
responden yang mempunyai rumah dengan atap bocor. Terdapat 3,3 per sen dari keseluruhan responden yang mempunyai rumah dengan dinding bilik daging. Terdapat
5,5 per sen dari keseluruhan responden yang mempunyai rumah dengan lantai plester. Tidak terdapat responden yang mempunyai rumah dengan tidak mempunyai meter
KWH. Bila dikategorikan menurut kemiskinan absolut berdasarkan indikator lokal,
ternyata tidak terdapat responden yang dikatakan miskin menurut hasil kriteria kemiskinan yang disepakati bersama oleh masyarakat Desa Cadasngampar. Keterangan
lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Variabel Kemiskinan Rumah
tangga Berdasarkan Indikator Lokal
No. Variabel Kemiskinan
Total Persentase
1. Tanggungan minimal 4 orang
58 64.5
2. Pendidikan maksimal SD
49 54.4
3. Tidak punya
modal 30
33.3 4.
Tidak mempunyai keterampilan 28
31.1 5.
Penghasilan maksimal Rp.500.00,- per bulan 24
28.6 6.
Kerja serabutanburuh kasar 9
10.0 7. Pengangguran
6 6.7
8. Rumah tidak layak huni:
a. Atap bocor
8 8.8
b. Lantai plester
5 5.5
c. Dinding bilik daging
3 3.3
d. Tidak punya meter KWH
0.0
Berdasarkan Tabel 14 Persentase terbanyak adalah keluarga yang memiliki tanggungan minimal 4 orang yaitu sebayak 64,5 per sen. Hasil penelitian
mengidikasikan bahwa seluruh responden dalam kegiatan PNPM-M Perkotaan tidak tergolong kedalam rumah tangga miskin, yang sebenarnya menjadi sasaran utama dalam
setiap kegiatan PNPM-M Perkotaan.
6.2. Kemiskinan Relatif