b.
Penyediaan sumberdaya keuangan melalui dana bergulir dan kredit mikro untuk mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat miskin. Perhatian yang
lebih besar diberikan bagi kaum perempuan untuk memanfaatkan dana bergulir ini.
c.
Kegiatan terkait peningkatan kualitas sumberdaya manusia, terutama yang bertujuan mempercepat pencapaian target MDGs.
d.
Peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal melalui penyadaran kritis, pelatihan ketrampilan usaha, manajemen organisasi dan keuangan, serta
penerapan tata kepemerintahan yang baik. Jenis bantuan untuk masyarakat dalam kegiatan PNPM-M Perkotaan
diwujudkan dalam bentuk bantuan pendampingan dan bantuan dana. a.
Bantuan Pendampingan Bantuan pendampingan ini diwujudkan dalam bentuk penugasan konsultan dan
fasilitator beserta dukungan dana operasional untuk mendampingi dan memberdayakan masyarakat agar mampu merencanakan dan melaksanakan
program masyarakat untuk menanggulangi kemiskinan di kelurahan masingmasing.
b. Bantuan Dana
Bantuan dana diberikan dalam bentuk dana BLM dana bantuan langsung masyarakat. BLM ini bersifat stimulan dan sengaja disediakan untuk memberi
kesempatan kepada masyarakat untuk berlatih dengan mencoba melaksanakan sebagian rencana kegiatan penanggulangan kemiskinan. Dana bantuan langsung
masyarakat dapat digunakan untuk kegiatankegiatan yang termasuk dalam komponen-komponen kegiatan lingkungan, komponen kegiatan sosial, dan
komponen kegiatan keuangan.
2.2. Kerangka Pemikiran
Kemiskinan merupakan suatu kondisi yang tidak diinginkan dan selalu berhubungan dengan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar, yang akan dianalisis
berdasarkan 14 karakteristik rumah tangga miskin BPS. Terdapat empat penyebab kemiskinan yaitu pendidikan yang rendah, infrastuktur yang minim, kurangnya
pekerjaan, dan kurangnya keterampilan. Lembaga masyarakat seperti Badan
Keswadayaan Masyarakat BKM dan Kelompok Swadaya Masyarakat KSM yang terdapat dilokasi penerapan PNPM-M Perkotaan berpengaruh untuk menanggulangi
kemiskinan. Kemiskinan yang terjadi membentuk partisipasi dari masyarakat untuk bersama-
sama keluar dari kondisi ini. Berdasarkan konsep partisipasi yang dijelaskan oleh Arstein 1969 yang bertingkat mulai dari partisipasi yang terendah sampai yang
tertinggi, seperti manipulasi, terapi, pemberitahuan, konsultatif, penenangan, kemitraan, pendelegasian, dan kontrol masyarakat.
Pemberdayaan merupakan proses dari partisipasi masyarakat untuk menjadikan masyarakat mandiri yang dianalisis berdasarkan perbedaan pada tingkat pendapatan,
perubahan pada tingkat kepemilikan aset, perubahan pada pola konsumsi dan perubahan pada mata pencaharian dan modal usaha. Usaha pemberdayaan tersebut difasilitasi oleh
program pemberdayaan masyarakat seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan PNPM-M Perkotaan serta didukung juga oleh fasilitator yang
terbagi dala tiga aspek yaitu lingkungan, ekonomi, dan sosial. Untuk lebih jelasnya alur kerangka pemikiran dalam penelitian ini tersaji pada Gambar 3.
Keterangan: : mempengaruhi kuantitatif
--------- : mempengaruhi kualitatif
Gambar 3. Kerangka Analisis Partisipasi Masyarakat Miskin dalam Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan di Desa Cadasngampar
KEMISKINAN Dinalisis dengan
karakteristik rumah tangga miskin
BPS 2005
Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri PNPM-M Perkotaan di
desa Cadasngampar PARTISIPASI
Diukur dari tingkat partisipasi:
1.Manipulasi 2.Terapi
3.Pemberitahuan 4.Konsultatif
5.Penenangan 6.Kemitraan
7.Pendelegasian 8.Kontrol Masyarakat
PEMBERDAYAAN Tingkat keberdayaan
dianalisis dengan indikator; 1.Perbedaan pada tingkat
pendapatan 2.Perubahan pada tingkat
kepemilikan aset 3.Perubahan pada pola
konsumsi 4.Perubahan pada mata
pencaharian dan modal usaha
Lembaga masyarakat: -Badan Keswadayaan
Mayarakat BKM -Kelompok Swadaya
Masyarakat KSM Penyebab kemiskinan:
1. Pendidikan rendah 2. Infrastruktur minim
3. Kurangnya pekerjaan 4. Kurangnya
keterampilan Peran Fasilitator:
1. Lingkungan 2. Ekonomi
3. Sosial
2.3. Hipotesis