3.4. Bias Penelitian
Bias pada suatu penelitian dimungkinkan dapat terjadi, besarnya bias yang dapat ditoleransi pada suatu penelitian tergantung pada sifat penelitian itu sendiri
Singarimbun dan Effendi 1989. Umumnya bias penelitian terjadi karena pertama, bias karena pemakaian sampel dan kedua, bias bukan oleh pemakaian sampel.
3.4.1. Bias Karena Penarikan Sampel
Menurut Singarimbun dan Effendi 1989, semakin besar sampel semakin kecil pula terjadinya bias atau penyimpangan, dan sampel yang tergolong besar yang
distribusinya normal adalah sampel yang jumlahnya lebih dari 30 kasus yang diambil
secara random. Penelitian ini menggunakan sampel yang tergolong ke dalam sampel
berukuran besar karena jumlahnya lebih dari 30 kasus, juga menggunakan acak sederhana dan acak terstratifikasi sehingga pada penelitian ini kemungkinan terjadinya
penyimpangan karena pemakaian sampel sangat kecil.
3.4.2. Bias Bukan oleh Pemakaian Sampel
Peneliti menilai adanya beberapa bias yang dimungkinkan terjadi pada penelitian ini yang bukan disebabkan oleh penarikan sampel. Namun peneliti telah meminimalisir
hal tersebut. Pertama, penyimpangan karena kesalahan perencanaan. Peneliti memakai 14 kriteria rumah tangga miskin menurut BPS sehingga dari hasil penelitian hanya
terdapat 1,1 per sen rumah tangga yang terkategorikan miskin. Ke-14 kriteria ini sudah tidak relevan, tidak sanggup lagi menangkap realitas kemiskinan yang sebenarnya.
Harus diakui, bahwa tingkat kebutuhan dan konsumsi masyarakat akan terus meningkat, terutama karena perkembangan ekonomi. Sedangkan penentuan 8 kriteria rumah tangga
miskin yang disepakati bersama oleh masyarakat Desa Cadasngampar juga tidak mampu menerangkan realitas yang ada, karena tidak terdapat satu pun responden yang
terkategorikan miskin yang seharusnya menjadi sasaran utama dalam pelaksanaan kegiatan PNPM-M Perkotaan. Peneliti pun menyiasati hal ini dengan menggunakan
acuan kemiskinan relatif berdasarkan keadaan yang dibandingkan dengan kondisi umum lainnya. Kedua, penyimpangan karena salah tafsir responden. Pada awal pengukuran
responden mengira peneliti adalah anggota PNPM-M Perkotaan yang akan memberikan dana kepada responden, namun peneliti segera mengkonfirmasi bahwa peneliti hanya
ingin melakukan penelitian di Desa Cadasngampar. Responden terkadang enggan untuk
menyatakan berapa pendapatan mereka. Peneliti menyiasati dengan cara menghitung bersama-sama antara peneliti dan responden terhadap pengeluaran konsumsi dan non
konsumsi responden sebelum dan sesudah adanya PNPM-M Perkotaan.
3.5. Jenis Kelamin Responden