Fasilitas Informasi untuk Komunitas

Selain itu para warga yang tergabung di dalam KSM juga dilatih oleh BKM untuk membuat proposal pengajuan dana kepada BKM. BKM sebagai perpanjang tangan dari Faskel telah diberikan latihan terlebih dahulu tentang refleksi kelembagaan dan kepemimpinan yang nantinya akan sanggup membagi pengetahuan yang telah didapat dalam manajemen program kepada masyarakat. Berdasarkan hasil lapangan, pelatihan komunitas seperti membuat proposal tidak dilaksanakan, KSM yang mengajukan diri di berikan contoh proposal yang terdahulu oleh tetangga atau kerabat yang sudah pernah mendaftarkan KSMnya.

5.6. Fasilitas Informasi untuk Komunitas

Informasi merupakan perihal yang sangat penting dalam memperoleh hasil keputusan yang tepat terhadap masalah yang dihadapi bersama. Informasi mencakup sosialisasi tentang program, tata cara berhubungan dengan pemerintah kota atau kabupaten dan para pemangku keperntingan. Akses terhadap kegiatan sosialisasi dilaksanakan oleh Tim Koordinasi Pelaksanaan PNPM TKPP kepada camat, dan perangkat kecamatan diwilayahnya. Kemudian camat menyampaikan sosialisasi tersebut kepada lurah atau kepala desa diwilayah kerjanya, lalu kepala desa menyampaikan kepada seluruh warganya dalam Rembug Kesiapan Masyarakat RKM yang menyatakan kesiapan seluruh masyarakat untuk mendukung dan melaksanakan PNPM-M Perkotaan. Sistem Informasi Manajemen SIM yang dilakukan oleh PNPM-M Perkotaan berbentuk website yang bertujuan untuk mempemudah akses masyarakat yang ingin mengetahui tentang PNPM maupun untuk melihat segala bentuk pengeluaran dan pemasukan yang dilakukan PNPM-M Perkotaan selama memberikan BLM kepada desa-desa. Hal ini juga membantu pemerintah kota atau kabupaten untuk mengelola, mengendalikan serta memantau seluruh perkembangan kegiatan PNPM-M Perkotaan diwilayahnya secara transparan dan akuntabel. BKM yang menjadi wadah bagi aspirasi masyarakat berkewajiban bersikap transparansi kepada mereka. BKM wajib menyebarluaskan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan, PJM Pronangkis, perkembangan organisasi dan kegiatan BKM dalam aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial, laporan keuangan, KSM dengan anggota KSM yang memperoleh pinjaman beserta besarnya pinjaman dan perkembangan angsuran, serta informasi-informasi lain terkait dengan penanggulangan kemiskinan di desa tersebut dengan cara: 1. Penempelan melalui papan-papan informasi ditempat-tempat yang strategis, minimal 5 lokasi, dengan ukuran dan bentuk yang mudah dilihat dan dibaca oleh semua warga. Jenis papan informasi yang diperlukan adalah papan informasi kegiatan program, yang berisi informasi BKM dan informasi KSM, informasi kegiatan pembangunan dengan muatan yang bervariasi sesuai perkembangan; 2. Pertemuan-pertemuan rutin dengan KSM, panitia dan masyarakat; 3. Pertemuan-pertemuan rutin dengan perangkat desa, lembaga desa formal yang ada dan tokoh masyarakat setempat dengan masyarakat. 4. Penyebarluasan melalui surat kepada KSM-KSM dan masyarakat. 5. Pembuatan dan penyebarluasan media dengan warga melalui leaflet atau buletin. 6. Melakukan audit tahunan BKM dan hasilnya disebarluaskan ke masyarakat melalui rapat tahunan pertanggungjawaban BKM. 7. BKM, UPL, UPK, dan UPS serta pelaku PNPM-M Perkotaan di tingkat desa harus bersifat terbuka memberikan informasi dan data-data yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pemeriksaan Konsultan Manajemen Wilayah KMW, perangkat pemerintah, unsur masyarakat dan atau pemantauan independen yang dapat dilakukan setiap saat serta audit independen yang dilakukan sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun. 8. Laporan triwulan kepada forum relawan. Berdasarkan hasil lapangan, papan informasi hanya ada pada satu tempat yang ditempelkan pengumuman serta pemberitahuan lainnya terkait pelaksanaan kegiatan PNPM-M Perkotaan di Desa Cadasngampar. Unit pengelola pada setiap aspek selalu melakukan audit tahunan, tetapi tidak semua warga mengetahui akan informasi kegiatan maupun pelaksanaan PNPM-M Perkotaan, hanya warga yang beerada dekat dengan kantor desa yang mengetahuinya. Hal ini dikarenakan setiap penyambutan pelaksanaan kegiatan maupun rapat yang dihadiri masyarakat, lebih serinng diadakan di kantor desa, jadi masyarakat yang lokasinya jauh dari kantor desa sangat minim informasi terkait pelaksanaan kegiatan PNPM-M Perkotaan, mengingat luas wilayah Desa Cadasngampar yang sangat luas yaitu 182,713 ha.

5.7. Aturan Sederhana dan Insentif yang Kuat

Dokumen yang terkait

“Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM –MP) Di Desa Hutapadang Kota Padangsidimpuan Hutaimbaru

1 83 111

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Analisis Dampak Program Pnpm Mandiri Perkotaan Bidang Infrastruktur Terhadap Pendapatan Masyarakat Di Kota Tebing Tinggi

0 35 104

Efektifitas Pelaksanaan Program Pinjaman Bergulir (PNPM Mandiri Perkotaan) di Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat Kota Medan

0 27 245

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat –Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM-P2KP) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

1 51 128

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76