Tingkat signifikan yang digunakan yaitu = 0.05 2
Menghitung nilai F : F hitung =
Dimana R
2
= koefisien regresi yang ditemukan K
= jumlah variabel bebas X n
= jumlah sampel F = F hitung yang selanjutnya diuji dengan F tabel :
Jika Sig. F 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, berarti tidak ada pengaruh antara variabel bebas X dan
terikat Y. Jika Sig. F 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima,
berarti ada pengaruh antara variabel bebas X dengan terikat Y.
E. Definisi Operasionel Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Varibel bebas independent variable X adalah beberapa faktor
keputusan pembelian. Vaariabel ini sering disebut variable stimultan, predictor, antecedent.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel R
2
k-1 1 – R
2
n-k-1
inndevendent merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel devendent terikat.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent adalah beberapa faktor keputusan pembelian yang terdiri dari tuju dimensi, yaitu: Tingkat
Pendidikan, Tingkat Pendapatan, Pelayanan, Lokasi, Promosi, dan Produk.
2. Variabel terikat dependent variable Y adalah keputusan pembelian. Variabel ini sering disebut sebagai variable out put, criteria, konsekuen.
Dalam bahasa Indonesia sering disebit variabel terikat. Variabel dependent merupakan variabel ynag mempengaruhi atau yang menjadi
menjadi akibat karena adanya variabel independent. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependent adalah keputusan pembelian.
Pengukuran terhadap varibel-ariabel tersebut sebagai berikut: a. Bauran Pemasaran, yang diukur melalui variabel:
i. Produk, yang diukur melalui item:
Keanekaragaman produk Kualitas produk
Jumlah persedian produk Banyaknya model pakaian
ii. Harga, yang diukur melalui item:
Harga terjangkau Variasi harga
iii. Lokasi, yang diukur melalui item:
Pemberhentian kendaraan umum Lokasi yang strategis
iv. Promosi, yang diukur melalui item:
Potongan harga
Bonushadiah dalam jumlah pembelian tertentu b. Kualitas Pelayanan, yang diukur melalui item:
Keperdulian pegawai Ruang Informasi
Sarana parkir Kemudahan pembayaran
Pelayanan pegawai Keramah-tamahan karyawan
Pemahaman akan keiginankebutuhan pelanggan Keamanan kenyamanan berbelanja
Penampilan pegawai Kebersihan tempat berbelanja
c. Keputusan Pembelian proses keputusan pembelian, yang diukur melalui item:
Pengenalan kebutuhan Pengaruh informasi
Adanya discount Faktor ekonomis pada produk
Banyak model produk Kualitas produk
Jumlah persedian produk Kemudahan pembayaran cashtunai, ATM, dan kartu
keridit Rasa aman
Tabel 3.2 Tabel Operasional Variabel
Variabel Sub Variabel
Ukuran Bauran pemasaran
1. Produk X
1
2. Harga X
2
3. Lokasi X
3
4. PromosiX
4
Kualitas Pelayanan
X
5
1. Keaneka ragaman produk 2. Jumlah persedian produk
3. Banyaknya model pakaian 4. Kualitas produk
1. Harga terjangkau 2. Variasi harga
1. Pemberhentian kendaraan
umum 2. Lokasi yang strategis
1. Potongan harga 2. Bonushadiah dalam jumlah
pembelian 1. Keperdulian pegawai
2. Ruang Informasi 3. Sarana parkir
4. Kemudahan pembayaran 5. Pelayanan pegawai
6. Keramah-tamahan karyawan
7. Pemahaman akan keiginankebutuhan
pelanggan 8. Keamanan kenyamanan
Ordinal
berbelanja 9. Penampilan pegawai
10. Kebersihan tempat berbelanja
Keputusan Pembelian Proses Keputusan
Pembelian Y
1. Pengenlaan kebutuhan, 2. Pengaruh informasi.
3. Adanya discount 4. Faktor
ekonomis pada
produk 5. Banyak model produk
6. Kualitas produk 7. Jumlah persedian produk
8. Kemudahan pembayaran
cashtunai, ATM, dan kartu keridit
9. Rasa aman Ordinal
Sumber : Data Primer yang diolah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan Berangkat dari sebuah toko kecil, Ramayana kini telah merambah
ke seluruh pelosok tanah air. Pada 1978, Ramayana hanyalah sebuah store pakaian kecil yang
terdapat di Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Saat itu, dunia retail belum semarak seperti sekarang. Namun, Ramayana yang berani tampil beda
dengan konsep melayani masyarakat kelas menengah ke bawah, mampu menjadi pusat perbelanjaan idola bagi masyarakat.
Sejak awal, Ramayana konsisten di jalur bisnis garmen dan pakaian jadi. Lalu pada 1985, mereka mulai melirik penjualan beragam
aksesoris, sepatu, dan tas. Empat tahun kemudian, Ramayana mulai berekspansi dengan mendirikan 13 store yang meyediakan beragam
kebutuhan dari mulai mainan, stationary, kebutuhan harian dan makanan. Kini, jaringan yang bernaung di bawah PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
itu telah memiliki 90 gerai di Sumatera, Jakarta, Jawa, Kalimantan. Bali hingga Nusa Tenggara Timur.
Ramayana punya strategi khusus dalam pemilihan lokasi store. Mereka condong melirik daerah pinggiran daripada di pusat kota. Karena,