Gambar 9 Struktur Organisasi PT. Sucofindo Sesuai tujuan PT. Sucofindo untuk turut melaksanakan serta menunjang
kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional maka PT. Sucofindo pada tahun 1986 mulai aktif berperan serta dalam menunjang
pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Salah satunya adalah di bidang ekonomi melalui kegiatan pemeriksaan barang ekspor, pemeriksaan
verifikasi daftar induk masterlist, verifikasi laporan realisasi ekspor dan verifikasi dalam rangka penetapan tingkat kandungan lokal kendaraan bermotor atau komponen
buatan dalam negeri.
2. Sistem Pengukuran Kinerja PT. Sucofindo
PT. Sucofindo merupakan perusahaan milik negara dimana koordinasi, pembinaan dan pengawasan dilakukan oleh Kementerian Negara BUMN sehingga
pengukuran kinerjanya mengacu pada peraturan Kementerian Negara BUMN. Kementerian Negara BUMN telah mengeluarkan
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-100MBU2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan
Badan Usaha Milik Negara. Dijelaskan pada peraturan tersebut bahwa penilaian tingkat kesehatan dimaksud adalah penilaian kinerja perusahaan BUMN yang meliputi
aspek keuangan, operasional dan administrasi. Dalam penilaian tingkat kesehatan ini BUMN dikelompokkan menjadi dua
kelompok besar yaitu non jasa keuangan dan jasa keuangan. BUMN non jasa
keuangan adalah BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur dan non infrastruktur. BUMN jasa keuangan adalah BUMN yang bergerak dalam bidang usaha perbankan,
asuransi, jasa pembiayaan dan jasa penjaminan. PT. Sucofindo termasuk klasifikasi jasa non keuangan yang bergerak di bidang non infrastruktur.
Penilaian kesehatan BUMN jasa non keuangan yang bergerak di bidang non infrastruktur adalah sebagai berikut:
Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN digolongkan menjadi : 1 SEHAT, yang terdiri dari :
AAA apabila total skor TS lebih besar dari 95 AA apabila 80TS
≤95 A apabila 65 TS
≤ 80 2 KURANG SEHAT, yang terdiri dari :
BBB apabila 50 TS ≤65
BB apabila 40 TS ≤50
B apabila 30 TS ≤40
3 TIDAK SEHAT, yang terdiri dari : CCC apabila 20 TS
≤30 CC apabila 10 TS
≤20 C apabila TS
≤10
Tingkat Kesehatan BUMN ditetapkan berdasarkan penilaian terhadap kinerja perusahaan untuk tahun buku yang bersangkutan yang meliputi penilaian :
1 Aspek Keuangan. 2 Aspek Operasional.
3 Aspek Administrasi. Masing-masing aspek di atas telah dilakukan penetapan tata cara penilaiannya.
Tata cara penilaian tingkat kesehatan dilakukan sebagai berikut: a Aspek Keuangan
a Total bobot = 70 b Indikator yang dinilai dan masing-masing bobotnya.
Dalam penilaian aspek keuangan ini, indikator yang dinilai dan masing- masing bobotnya adalah seperti pada Tabel 8 dibawah ini :
Tabel 8 Daftar Indikator dan Bobot Aspek Keuangan No. Indikator
Bobot 1.
Imbalan kepada pemegang saham ROE 20
2. Imbalan Investasi ROI
15 3.
Rasio Kas 5
4. Rasio Lancar
5 5.
Periode Koleksi 5
6. Perputaran persediaan
5 7.
Perputaran total asset 5
8. Rasio modal sendiri terhadap total aktiva
10 Jumlah
70 c Penetapan Skor
Masing-masing indikator dalam Tabel 8 memiliki skor yang dirinci pada Tabel 9, 10, dan 11. Nilai ROE 15 mendapatkan skor maksimum yaitu 20,
sedangkan nilai ROE 0 mendapatkan skor nol. Nilai ROI sampai dengan 18 dengan skor 0
–15 dan nilai RK 0–35 dengan skor 0–5.