Kesesuaian Sistem Pengukuran Kinerja Hasil Pengembangan dengan Kondisi

Tabel 29 Ketersediaan Dokumen Sumber Verifikasi No. Indikator Dokumen Sumber Verifikasi Tersedia Belum Tersedia 1 Peningkatan parameter skala usaha mitra binaan Form A dan form C √ 2 Tingkat kepuasan pelanggan Dokumen hasil survei kepuasan pelanggan √ 3 Kegiatan sosialisasi Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan √ 4 Efektifitas penyaluran Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan √ 5 Tingkat kolektibilitas Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan √ 6 SOP kegiatan Dokumen SOP √ 7 Laporan kegiatan dan RKA Laporan kegiatan dan Dokumen RKA √ 8 Kampanye anti KKN Dokumen hasil pengamatan tim penilai √ 9 Aturan yang jelas untuk penyimpangan KKN Doukumen peraturan √ 10 Tingkat kepuasan karyawan Dokumen hasil survei kepuasan karyawan √ 2. Pengukuran Kinerja Program Kemitraan PKBL PT. Sucofindo Jakarta Pengukuran dilakukan untuk periode tahun 2011 hal ini karena untuk tahun 2012 laporan program kemitraan dan bina lingkungan belum dibuat. Pengukuran dilakukan dengan beberapa asumsi yaitu untuk indikator kepuasan pelanggan dan kepuasan karyawan tidak dilakukan survei akan tetapi diasumsikan bahwa kepuasan pelanggan dan kepuasan karyawan berada ditingkat sedang dengan skor lima. Hal ini dilakukan karena keterbatasan biaya dan waktu untuk melakukan survei dan skor lima diberikan karena selama ini tidak tercatat adanya keluhan dari pelanggan maupun karyawan berarti pelayanan sudah cukup memadai. Hasil pengukuran masing-masing indikator sebagai berikut: 1 Peningkatan Parameter Skala Usaha Mitra Binaan Perhitungan peningkatan parameter skala usaha dilakukan dengan mengambil data skala usaha yaitu aset, omzet dan laba pada dokumen form A pada tiap-tiap arsip dokumen usaha kecil yang mengajukan proposal pinjaman dan form A pada saat usaha kecil mengajukan kembali untuk tahap kedua. Dalam hal ini peningkatan skala usaha dapat pula dilihat pada data yang terdapat pada form C yaitu form hasil kunjungan lapangan. Tetapi tidak semua berkas dokumen usaha kecil memiliki form C, hal ini disebabkan karena pada PKBL PT. Sucofindo kunjungan lapangan dalam pembinaan yang menggunakan form C belum dilakukan dengan teratur baik waktu maupun pelaksanaannya. Terdapat 150 usaha kecil yang telah selesai masa pinjamannya pada tahun 20112012. Untuk perhitungan peningkatan parameter skala usaha diambil sampel sebanyak 30 usaha kecil dari berbagai jenis usaha. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dari 150 dokumen usaha kecil yang ada. Perhitungan dilakukan dengan membandingkan aset, omzet, dan laba sebelum usaha kecil memperoleh pinjaman dan sesudah pinjaman selesai dibayarkan. Hasil perhitungan peningkatan skala usaha aset disajikan pada Tabel 30. Dari Tabel 30, terlihat terdapat lima usaha kecil yang mengalami penurunan aset atau 17 dari 30 sampel yang diambil. Hal ini seharusnya menjadi perhatian manajemen untuk evaluasi pembinaan yang dilakukan terutama frekuensi kunjungan. Seperti telah dibahas di atas bahwa banyak terdapat berkas dokumen yang tidak memiliki form C yang berarti selama masa pinjaman tidak pernah dikunjungi sebagai kegiatan pembinaaan. Tetapi secara umum rata-rata terdapat peningkatan aset sehingga diperoleh nilai rata-rata peningkatan skala usaha aset hasil perhitungan adalah 26 . Skor untuk indikator peningkatan skala usaha aset dengan nilai perhitungan 26 adalah enam. Tabel 30 Perhitungan Peningkatan Skala Usaha Aset Kenaikan Tgl. Survei Aset Rp Tgl. Survei Aset Rp Aset 1. Budi andhika Kosmetik 29311 92.048.000 291012 196.010.000 113 2. Farhan Motor Bengkel 2810 73.803.000 23812 301.000.000 308 3. Dunia AC Mobil Service AC 51010 271.183.000 51012 230.550.000 -15 4. Kelompok Usaha Kecil Penggemukkan sapi 21111 350.800.000 2612 420.600.000 20 5. Maju Mandiri Penggemukkan sapi 21111 366.033.000 2412 410.000.000 12 6. Nurika Konveksi Konveksi 51110 87.641.000 51112 64.455.000 -26 7. Bedding Fashion Konveksi 251010 21.465.000 17611 33.427.000 56 8. Made In Heaven Batu 21810 7.764.000 11112 8.200.000 6 9. Uniqa Souvenir 9610 64.000.000 241011 94.966.000 48 10. Sari Guno Makanan 21011 69.105.000 51012 74.945.000 8 11. Konveksi Kusen Konveksi 91210 107.180.000 231012 119.985.000 12 12. Konveksi Slamet Konveksi 91210 76.317.000 231212 82.151.000 8 13. Nes Collection Busana 231210 111.977.000 231212 119.669.000 7 14. Omera Shazfa Senada Busana 19611 135.434.000 19612 79.495.000 -41 15. Kel. Pedagang Bambu Perdagangan 1411 38.084.000 11211 46.380.000 22 16. Kel. Ped. Tahu Tempe Makanan 29411 122.700.000 11211 129.500.000 6 17. Batikku Batikmu Busana Batik 71111 59.557.000 71112 91.412.000 53 18. Anita Sejahtera Motor Bengkel 291210 85.110.000 291211 99.110.000 16 19. Neat Bags Craft Kerajinan 27611 62.280.000 28612 71.330.000 15 20. Ilhami Kelontong 27710 56.727.000 27711 67.742.000 19 21. Prima Muwardi Motor Bengkel 26810 85.575.000 26812 93.325.000 9 22. Rias Motor Bengkel 231209 105.367.000 231211 96.785.000 -8 23. Wisma Honda Motor Bengkel 181210 89.024.000 181212 103.524.000 16 24. Gria Motor Bengkel 27611 183.929.000 2762012 174.229.000 -5 25. Sinar Abadi Motor Bengkel 81110 115.273.000 81112 139.148.000 21 26. Unique Handycraft Handycraft 1411 76.368.000 1412 85.318.000 12 27. Pramuka Motor Bengkel 81110 189.395.000 81112 207.445.000 10 28. Asterix Perdagangan 26611 14.824.000 26612 21.892.000 48 29. Konveksi Dua Saudara Konveksi 1210 63.385.000 1212 67.560.000 7 30. Warung Soto Kwali Makanan 9410 20.140.000 9412 24.821.000 23 rata-rata 26 Sesudah Pinjaman No. NAMA USAHA KECIL JENIS USAHA Sebelum Pinjaman Begitu juga dengan skala usaha omzet, peningkatan omzet dari sampel yaitu 30 usaha kecil dirata-rata. Hasil perhitungan peningkatan skala usaha omzet disajikan pada Tabel 31. Tabel 31 Perhitungan Peningkatan Skala Usaha Omzet Kenaikan Tgl. Survei Omzet Rpbln Tgl. Survei Omzet Rpbln Omzet 1. Budi andhika Kosmetik 29311 82.000.000 291012 254.427.000 210 2. Farhan Motor Bengkel 2810 57.229.000 23812 74.000.000 29 3. Dunia AC Mobil Service AC 51010 79.200.000 51012 79.000.000 4. Kelompok Usaha Kecil Penggemukkan sapi 21111 374.000.000 2612 510.000.000 36 5. Maju Mandiri Penggemukkan sapi 21111 402.500.000 2412 507.500.000 26 6. Nurika Konveksi Konveksi 51110 71.500.000 51112 52.750.000 -26 7. Bedding Fashion Konveksi 251010 26.050.000 17611 38.550.000 48 8. Made In Heaven Batu 21810 8.545.000 11112 13.240.000 55 9. Uniqa Souvenir 9610 43.830.000 241011 51.035.000 16 10. Sari Guno Makanan 21011 78.750.000 51012 94.000.000 19 11. Konveksi Kusen Konveksi 91210 75.000.000 231012 96.000.000 28 12. Konveksi Slamet Konveksi 91210 60.000.000 231212 72.000.000 20 13. Nes Collection Busana 231210 76.000.000 231212 90.000.000 18 14. Omera Shazfa Senada Busana 19611 80.700.000 19612 93.580.000 16 15. Kel. Pedagang Bambu Perdagangan 1411 48.000.000 11211 60.000.000 25 16. Kel. Ped. Tahu Tempe Makanan 29411 54.650.000 11211 73.800.000 35 17. Batikku Batikmu Busana Batik 71111 70.140.000 71112 91.200.000 30 18. Anita Sejahtera Motor Bengkel 291210 77.800.000 291211 105.600.000 36 19. Neat Bags Craft Kerajinan 27611 70.100.000 28612 83.000.000 18 20. Ilhami Kelontong 27710 56.400.000 27711 80.400.000 43 21. Prima Muwardi Motor Bengkel 26810 54.850.000 26812 67.750.000 24 22. Rias Motor Bengkel 231209 58.200.000 231211 77.600.000 33 23. Wisma Honda Motor Bengkel 181210 58.000.000 181212 78.750.000 36 24. Gria Motor Bengkel 27611 82.550.000 2762012 88.750.000 8 25. Sinar Abadi Motor Bengkel 81110 77.975.000 81112 112.900.000 45 26. Unique Handycraft Handycraft 1411 52.550.000 1412 69.300.000 32 27. Pramuka Motor Bengkel 81110 72.750.000 81112 96.000.000 32 28. Asterix Perdagangan 26611 9.740.000 26612 16.407.000 68 29. Konveksi Dua Saudara Konveksi 1210 35.500.000 1212 54.000.000 52 30. Warung Soto Kwali Makanan 9410 27.000.000 9412 40.500.000 50 Rata-rata 35 Sesudah Pinjaman No. NAMA USAHA KECIL JENIS USAHA Sebelum Pinjaman Dari hasil perhitungan peningkatan skala usaha omzet rata-rata adalah 35. Skor untuk peningkatan skala usaha omzet dengan nilai perhitungan 35 adalah tujuh. Untuk peningkatan skala usaha laba nilai rata-rata dari 30 usaha kecil sampel disajikan pada Tabel 32. Tabel 32 Perhitungan Peningkatan Skala Usaha Laba Peningkatan Tgl. Survei Laba Rpbln Tgl. Survei Laba Rpbln Laba 1. Budi andhika Kosmetik 29311 20.000.000 291012 101.017.000 405 2. Farhan Motor Bengkel 2810 12.909.000 23812 17.200.000 33 3. Dunia AC Mobil Service AC 51010 13.500.000 51012 19.500.000 44 4. Kelompok Usaha Kecil Penggemukkan sapi 21111 84.200.000 2612 130.000.000 54 5. Maju Mandiri Penggemukkan sapi 21111 87.300.000 2412 137.700.000 58 6. Nurika Konveksi Konveksi 51110 7.140.000 51112 11.200.000 57 7. Bedding Fashion Konveksi 251010 9.160.000 17611 15.010.000 64 8. Made In Heaven Batu 21810 6.448.000 11112 11.403.000 77 9. Uniqa Souvenir 9610 21.020.000 241011 21.135.000 1 10. Sari Guno Makanan 21011 16.710.000 51012 26.120.000 56 11. Konveksi Kusen Konveksi 91210 19.670.000 231012 27.865.000 42 12. Konveksi Slamet Konveksi 91210 18.402.000 231212 24.568.888 34 13. Nes Collection Busana 231210 17.906.000 231212 24.214.000 35 14. Omera Shazfa Senada Busana 19611 20.550.000 19612 38.840.000 89 15. Kel. Pedagang Bambu Perdagangan 1411 14.060.000 11211 23.935.000 70 16. Kel. Ped. Tahu Tempe Makanan 29411 16.650.000 11211 29.000.000 74 17. Batikku Batikmu Busana Batik 71111 29.645.000 71112 41.725.000 41 18. Anita Sejahtera Motor Bengkel 291210 23.800.000 291211 37.600.000 58 19. Neat Bags Craft Kerajinan 27611 20.020.000 28612 23.870.000 19 20. Ilhami Kelontong 27710 10.575.000 27711 23.500.000 122 21. Prima Muwardi Motor Bengkel 26810 13.500.000 26812 18.650.000 38 22. Rias Motor Bengkel 231209 13.934.000 231211 28.334.000 103 23. Wisma Honda Motor Bengkel 181210 16.200.000 181212 24.450.000 51 24. Gria Motor Bengkel 27611 16.850.000 2762012 32.750.000 94 25. Sinar Abadi Motor Bengkel 81110 15.250.000 81112 26.800.000 76 26. Unique Handycraft Handycraft 1411 5.350.000 1412 13.150.000 146 27. Pramuka Motor Bengkel 81110 11.150.000 81112 16.350.000 47 28. Asterix Perdagangan 26611 3.684.000 26612 6.774.000 84 29. Konveksi Dua Saudara Konveksi 1210 6.075.000 1212 20.600.000 239 30. Warung Soto Kwali Makanan 9410 8.550.000 9412 13.900.000 63 Rata-rata 79 Sesudah Pinjaman No. NAMA USAHA KECIL JENIS USAHA Sebelum Pinjaman Dari hasil perhitungan peningkatan skala usaha laba rata-rata adalah 79. Skor untuk indikator peningkatan skala usaha laba dengan nilai 79 adalah 10. 2 Tingkat Kepuasan Pelanggan Tingkat kepuasan pelanggan diasumsikan dalam katagori sedang atau skor lima. Hal ini karena selama ini belum pernah ada keluhan dari pelanggan yang diterima sedangkan disisi lain belum pernah ada survei kepuasan palanggan. 3 Kegiatan Sosialisasi Selama ini PKBL PT. Sucofindo belum pernah melaksanakan sosialisasi tentang PKBL baik secara langsung ke usaha kecil, melalui asosiasinya, penyuluhan maupun melalui media masa. Tidak ada dokumen pendukung bahwa PKBL PT. Sucofindo telah melakukan sosialisasi. Skor untuk indikator kegiatan sosialisasi adalah nol. 4 Efektivitas Penyaluran Efektivitas penyaluran dana tahun 2011 sebagai berikut: Jumlah dana yang disalurkan = Rp. 15.181.183.160 Jumlah dana tersedia = Rp. 15.574.458.071,- Efektivitas penyaluran dana = Rumus: Jumlah dana yang disalurkan x 100 Jumlah dana yang tersedia : Rp. 15.181.183.160 x 100 Rp. 15.574.458.071 : 97,47 Skor untuk indikator efektivitas penyaluran dengan nilai 97,47 adalah 10. 5 Tingkat Kolektibilitas Timgkat kolektibilitas pinjaman sebagai berikut: Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman : Lancar Rp. 15.886.823.926 X 100 = Rp. 15.886.823.926 Kurang Lancar Rp. 2.444.241.290 X 75 = Rp. 1.833.180.968 Ragu-ragu Rp. 1.135.443.819 X 25 = Rp. 283.860.955 Macet Rp. 4.908.452.601 X 0 = Rp. 0 Jumlah Rp. 24.374.961.636 Rp. 18.003.865.848 Rumus : Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman PUKK x 100 Jumlah pinjaman yang disalurkan : Rp. 18.003.865.848 x 100 Rp. 24.374.961.636 : 73,86 Skor untuk indikator tingkat kolektibilitas dengan nilai 73,86 adalah 10. 6 SOP Kegiatan Dari dokumen yang ada PKBL PT. Sucofindo baru memiliki tujuh prosedur yaitu: prosedur permohonan pinjaman, prosedur survei lapangan, prosedur evaluasi kelayakan usaha, prosedur penyaluran pinjaman, prosedur monitoring lapangan, prosedur monitoring pengembalian angsuran, dan prosedur kerjasama dengan pihak ke tiga. Sedangkan untuk prosedur prosedur penilaian peningkatan skala usaha mitra binaan, prosedur pembinaan dan prosedur pengawasan internal belum dimiliki. Skor untuk indikator SOP kegiatan untuk PKBL PT. Sucofindo adalah tujuh. 7 Laporan Kegiatan dan RKA Hasil pengamatan terdapat laporan kegiatan tahun 2011 yang memuat realisasi RKA tahun 2011 dan terdapat pula RKA tahun 2012. Skor untuk indikator ini adalah 10. 8 Kampanye Anti Korupsi Pada PKBL PT. Sucofindo belum terlihat adanya kegiatan kampaye anti korupsi dilingkuangan kerjanya. Belum memiliki moto, belum adanya slogan- slogan dan juga belum adanya penyuluhan pelatihan khusus untuk memperkuat mental karyawan. Skor untuk indikator kampanye anti korupsi adalah nol. 9 Aturan yang Jelas untuk Penyimpangan KKN Terdapat aturan yang jelas untuk penyimpangan KKN yang dilakukan oleh oknum manajemen maupun karyawan PKBL PT. Sucofindo. Aturan tersebut tertuang pada Peraturan Disiplin Pegawai PDP perusahaan PT. Sucofindo. Skor untuk indikator aturan yang jelas untuk penyimpangan KKN adalah 10. 10 Tingkat kepuasan karyawan Tingkat kepuasan karyawan diasumsikan dalam katagori sedang atau skor lima. Hal ini karena selama ini belum pernah ada keluhan dari karyawan sedangkan disisi lain belum pernah ada survei kepuasan karyawan. Dari perhitungan di atas maka didapat pengukuran kinerja PKBL PT. Sucofindo seperti pada Tabel 33. Tabel 33 Pengukuran Kinerja Asset Omzet Laba PENCAPAIAN TARGET ≥ 46 ≥ 46 ≥ 46 10 10 90 70 10 10 10 10 10 10 41 - 45 41 - 45 41 - 45 9 9 89 64 9 9 9 9 9 9 36 - 40 36 - 40 36 - 40 8 8 88 58 8 8 8 8 8 8 31 - 35 31 - 35 31 - 35 7 7 87 52 7 7 7 7 7 7 26 - 30 26 - 30 26 - 30 6 6 86 46 6 6 6 6 6 6 21 - 25 21 - 25 21 - 25 5 5 85 40 5 5 5 5 5 5 16 - 20 16 - 20 16 - 20 4 4 84 34 4 4 4 4 4 4 11 - 15 11 - 15 11 - 15 3 3 83 28 3 3 3 3 3 3 6 - 10 6 - 10 6 - 10 2 2 82 22 2 2 2 2 2 2 1 - 5 1 - 5 1 - 5 1 1 81 16 1 1 1 1 1 1 80 10 0 SCOR 6 7 10 5 10 10 7 10 10 5 BOBOT 7,3 7,3 7,4 17 13 12 9 8 6 5 4 4 NILAI 43,8 51,1 74 85 120 90 56 60 40 20 639,9 NILAI TARGET PENCAPAIAN TARGET STATUS KINERJA 10 SCOR INDIKATOR 2 3 4 5 6 7 1 8 9 Keterangan: 1 = Peningkatan parameter skala usaha mitra binaan 2 = Tingkat Kepuasan Pelanggan 3 = Kegiatan sosialisasi 4 = Efektifitas Penyaluran 5 = Tingkat Kolektibilitas 6 = SOP Kegiatan 7 = Laporan Kegiatan dan RKA 8 = Kampanye anti korupsi 9 = Aturan yang jelas untuk penyimpangan KKN 10 = Tingkat kepuasan karyawan Baris “Pencapaian” tidak dapat diisi karena belum adanya pengukuran pada tah un sebelumnya. Begitu juga baris “Target” pada awal tahun belum dilakukan penentapan target. Baris “ Status Kinerja” diasumsikan menggunakan nilai maksimum 1000 sebagai kinerja sangat baik dan nol sebagai kinerja sangat buruk sehingga diperoleh status kinerja sebagai berikut: – 200 : Sangat Buruk 201 – 400 : Buruk 401 – 600 : Sedang 601 – 800 : Baik 801 - 1000 : Sangat Baik Hasil pengukuran di atas menunjukkan nilai kinerja PKBL PT. Sucofindo tahun 2011 mencapai nilai 639,9 sehingga masuk ke dalam status kinerja baik. Sedangkan indeks prestasi belum dapat dihitung karena tahun lalu belum ada penilaian kinerja seperti ini.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil pengembangan sistem pengukuran kinerja program kemitraan PKBL PT. Sucofindo Jakarta yang sekaligus dilakukan ujicoba pelaksanaannya maka didapat beberapa kesimpulan dan saran.

A. Kesimpulan

Saat ini sistem pengukuran kinerja PKBL PT. Sucofindo mengacu pada surat keputusan Menteri Negara BUMN nomor KEP-100MBU2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara. Sesuai dengan keputusan Menteri tersebut pengukuran kinerja PKBL BMN dilakukan dengan perhitungan dua indikator yaitu efektivitas penyaluran pinjaman dan tingkat kolektibilitas pengembalian. Kedua indikator belum dapat menggambarkan kinerja PKBL secara keseluruhan sehingga dapat menyebabkan disfungsi organisasi yang merugikan semua pihak . Permasalahan di atas menjadi pemacu dilakukannya penelitian pengembangan sistem pengukuran kinerja program kemitraan PKBL PT. Sucofindo Jakarta. Pengembangan sistem pengukuran kinerja program kemitraan menghasilkan delapan indikator baru sehingga seluruh indikator berjumlah 10 dengan bobot dan nilai maksimumminimum yang disetarakan dengan skor nol sampai 10 dalam Objective Matrix OMAX. Sebagai acuan penilaian ditetapkan dokumen sumber verifikasi terhadap tiap-tiap indikator tersebut agar penilaian mudah dilakukan. Hasil akhir nilai total kinerja diklasifikasikan sebagai berikut: nilai 0 - 200 kinerja sangat buruk, 201 – 400 kinerja buruk, 401 – 600 kinerja sedang, 601 – 800 kinerja baik, dan 801 – 1000 kinerja sangat baik. Sistem pengukuran kinerja hasil pengembangan dapat diimplementasikan pada PKBL PT. Sucofindo Jakarta dan menghasilkan nilai 639,9 untuk kinerja tahun 2011 sehingga berstatus kinerja baik dengan asumsi skor indikator kepuasan pelanggan dan kepuasan karyawan masing-masing lima. Asumsi dibuat karena belum dimilikinya dokumen hasil survei pelanggan dan karyawan.

B. Saran

Disarankan kepada Kementerian Negara BUMN agar dapat mengkaji kembali Kepmen nomor 100MBU2002, untuk melakukan penyempurnaan sistem pengukuran kinerja BUMN dan segera merealisasikan peraturan mengenai perhitungan kinerja program kemitraan yang telah dicanangkan pada tahun 2007. Dari keseluruhan kegiatan PKBL PT. Sucofindo Jakarta yang telah memiliki SOP diperlukan SOP tambahan yaitu SOP Penilaian Peningkatan Skala Usaha Mitra Binaan, SOP Pembinaan Mitra Binaan, dan SOP Pengawasan Kegiatan agar pembinaan mitra binaan lebih baik dan penyimpangan KKN dapat dihindari. Pembinaan mitra binaan yang baik merupakan upaya untuk peningkatan skala usaha mitra binaan yang lebih signifikan yang merupakan harapan utama dari stakeholder. Untuk harapan stakeholder kegiatan sosialisasi dan bebas KKN maka disarankan PKBL PT. Sucofindo dapat melaksanakan kegiatan sosialisasi dan kampanye anti KKN dilingkungan kerjanya. Di samping itu sebagai organisasi pelayanan masyarakat yang memiliki tugas melayani masyarakat hendaknya setiap tahun mengadakan survei kepuasan pelanggan. Survei kepuasan pelanggan akan memberikan informasi kualitas pelayanan yang selama ini dilakukan sehingga dapat melakukan perbaikan di masa yang akan datang. Untuk memberikan motivasi kepada karyawan yang kuat diperlukan informasi kepuasan karyawan sehingga perlu diadakan survei kepuasan karyawan. Dengan survei kepuasan karyawan organisasi dapat melakukan perbaikan agar kinerja karyawan menjadi lebih baik. PKBL BUMN hendaknya melakukan pengembangan terus menerus sistem pengukuran kinerjanya agar dapat memenuhi harapan stakeholder. Pemenuhan harapan stakeholder merupakan wujud tanggung jawab dari amanat yang diberikan sehingga keberadaannya dapat lebih bermanfaat.