Studi Literatur Identifikasi Harapan Stakeholder kepada PKBL

Pada kegiatan ini identifikasi harapan stakeholder diawali dengan pembuatan kuesioner yang didasari oleh kegiatan satu dan dua di atas. Kuesioner terdiri dari pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka untuk menampung pendapat lain dari stakeholder. Pertanyaan dalam kuesioner mengacu kepada sistem pengukuran kinerja program kemitraan PKBL saat ini, peraturan yang ada, dan metode sistem pengukuran organisasi yang telah dibuat para pakar. Kuesioner dibuat untuk masing-masing kelompok stakeholder. Sebelum kuesioner digunakan dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji keakuratan dan kehandalan kuesioner agar data yang dihasilkan bisa menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Tahapan proses pengembangan kuesioner seperti dalam Gambar 5. Uji validasi dan uji reliabilitas dilakukan kepada responden yang berbeda dengan responden penelitian. Pemilihan responden untuk pengujian kuesioner adalah secara purposif dimana responden dipilih sesuai kriteria. Kriteria dimaksud adalah orang yang mengerti PKBL dan UKM. Gambar 5 Tahapan Pengembangan Kuesioner Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan untuk kuesioner masyarakat dan kuesioner usaha kecil dengan responden masing-masing sebanyak 30 orang. Hasil uji akan validitas dan reabilitas instrumen ini menentukan apakah kuesioner tersebut layak digunakan atau perlu penyempurnaan. Uji validitas dilakukan untuk menguji kuesioner apakah kuesioner baik sebagai instrumen. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Ada dua macam validitas yaitu validitas eksternal dan validitas internal Arikunto, 2006. Validitas eksternal yaitu apabila data yang dihasilkan sesuai dengan data atau informasi lain mengenai variabel tersebut. Salah satu rumus validitas instrumentasi dinyatakan dengan nilai koefisien validitas korelasi product moment Pearson r xy sebagai berikut: Harga r xy menunjukkan koefisien validitas korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan. Ada tidaknya korelasi ditunjukkan oleh besarnya angka yang terdapat dibelakang koma. Jika angka tersebut terlalu kecil sampai empat angka dibelakang koma maka dianggap bahwa antara variabel X dengan variabel Y tidak ada korelasi. Validitas internal adalah ukuran kesesuaian antara bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Validitas internal dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: dengan analisis faktor dan analisis butir. Analisis faktor dilakukan apabila antara faktor yang satu dengan faktor yang lain terdapat kesamaan, kesinambungan atau tumpang tindih. Hal ini dapat diuji dengan mengkorelasikan jumlah skor-skor yang ada dalam satu faktor dengan jumlah skor pada faktor lain. Analisis butir menganalisis skor-skor yang ada pada butir tersebut dengan skor total. Perbandingan antara jumlah skor butir dengan skor total merupakan indeks validitas. Untuk menghitung nilai r xy dalam penelitian ini digunakan aplikasi komputer dengan Statistical Program for Social Science SPSS statistik versi 17.0. SPSS merupakan aplikasi program komputer untuk menyelesaikan permasalahan statistik. Berikut langkah-langkah penggunaan SPSS dalam menghitung r xy: 1 Masukkan data ke dalam data editor SPSS. 2 Berikan namalabel variabel pada variabel view X2, X3, …. Xn dan X1 untuk jumlah X2, X3, …Xn 3 Klik Analyze Correlate Bivariate 4 Muncul kotak bivariate correlation 5 Pindahkan masing-masing X1, X2, ...Xn dan Total_X1 ke sebelah kanan pada kolom variabel. 6 Klik OK. Dari langkah di atas didapat nilai r xy hasil perhitungan tiap-tiap item pertanyaan. Nilai r xy hasil hitung dibandingkan dengan r tabel produck moment. Apabila nilai r xy hasil hitung lebih besar dari r tabel produck moment Pearson maka pertanyaan dinyatakan valid. Hasil uji validitas kuesioner yang telah disusun dengan SPSS statistik versi 17.0 untuk kuesioner masyarakat disajikan pada Tabel 5 dan untuk kuesioner usaha kecil pada Tabel 6. Dari tabel produck moment Pearson dengan n = 30 dan kepercayaan 95 , didapat nilai r = 0.361. Nilai koefisien korelasi hasil hitung pada Tabel 5 dan Tabel 6 semua berada di atas nilai r tabel produck moment Pearson maka semua item pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid. Tabel 5 Nilai Koefisien Korelasi Uji Validitas Kuesioner Masyarakat No. Pertanyaan Nilai Koefisien Korelasi No. Pertanyaan Nilai Koefisien Korelasi No. Pertanyaan Nilai Koefisien Korelasi 1 0.416 7 0.559 13 0.482 2 0.398 8 0.748 14 0.555 3 0.648 9 0.730 15 0.482 4 0.498 10 0.544 16 0.514 5 0.504 11 0.416 17 0.698 6 0.651 12 0.507 Tabel 6 Nilai Koefisien Korelasi Uji Validitas Kuesioner Usaha Kecil No. Pertanyaan Nilai Koefisien Korelasi No. Pertanyaan Nilai Koefisien Korelasi No. Pertanyaan Nilai Koefisien Korelasi 1 0.706 7 0.473 13 0.607 2 0.699 8 0.749 14 0.715 3 0.794 9 0.799 15 0.492 4 0.612 10 0.824 16 0.642 5 0.704 11 0.562 17 0.696 6 0.759 12 0.848 18 0.650 Uji reliabilitas adalah uji instrumen apakah instrumen tersebut dapat cukup dipercaya atau tidak sebagai alat pengumpul data. Instrumen yang dapat dipercaya akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Secara garis besar ada dua jenis reliabilitas yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal. Uji reliabilitas eksternal dilakukan bila ukuran atau kriteria berada di luar instrumen. Sebaliknya uji reliabilitas internal dilakukan apabila ukuran atau kriteria berada dalam instrumen Arikunto, 2006. Uji reliabilitas eksternal dilakukan dengan cara mengulang dua kali, apabila datanya memang benar sesuai kenyataan maka berapa kali pun diulang akan memberi jawaban yang sama. Uji reliabilitas internal dapat dilakukan dengan berbagai teknik yaitu: dengan rumus Spearman-Brown, dengan rumus Flanagan, dengan rumus Rulon, dengan rumus K-R20, dengan rumus K-R21, dengan rumus Hyot, dan dengan rumus Cronbach alpha. Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan nilai Cronbach alpha yang dihitung menggunakan komputer dengan aplikasi SPSS statistik versi 17.0. Standar nilai Cronbach alpha adalah sebgai berikut: 1 Nilai Cronbach alpha 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel 2 Nilai Cronbach alpha 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel 3 Nilai Cronbach alpha 0,41 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel 4 Nilai Cronbach alpha 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel 5 Nilai Cronbach alpha 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel Program aplikasi komputer SPSS memiliki fasilitas untuk menghitung nilai Cronbach alpha. Berikut langkah-langkah penggunaan SPSS untuk uji reliabilitas : 1 Lanjutkan langkah uji validitas di atas dengan klik analyze Scale Reliability Analysis 2 Muncul kotak reliability analysis. 3 Pindahkan masing-masing X1, X2, ...Xn ke sebelah kanan pada kolom items. 4 Klik Statistics pada sebelah kanan atas kotak reliability analysis. 5 Muncul kotak Reliability Analysis. 6 Tandai √ pada kolom scale if item deleted. 7 Klik Continue. Dari langkah di atas didapat nilai Cronbach alpha 0.854 untuk kuesioner masyarakat dan 0.932 untuk kuesioner usaha kecil. Nilai-nilai tersebut di atas masuk dalam katagori sangat reliabel sehingga kuesioner dapat digunakan. Data kuesioner, hasil uji validitas dan hasil uji reliabilitas kuesioner masyarakat dan usaha kecil disajikan dalam Lampiran 1,2,3,4,5, dan 6. Selanjutnya dengan kuesioner tersebut dilakukan survei terhadap stakeholder PKBL. Stakeholder PKBL dimaksud adalah masyarakat, usaha kecil, karyawan PKBL, manajemen BUMN, dan kementerian Negara BUMN untuk stakeholder masyarakat dan usaha kecil responden ditentukan dengan cara purposif yaitu responden dipilih dengan sengaja yang dipandang mengerti tentang PKBL BUMN Key Person. Adapun stakeholder karyawan, manajemen dan Kementerian BUMN dilakukan sensus. Kerangka sampel identifikasi harapan stakeholder disajikan dalam Tabel 7. Tabel 7 Kerangka Sampel Identifikasi Harapan Stakeholder Stakeholder PKBL Populasi Sampel Masyarakat pakar, ketua asosiasi usaha kecil menengah, masyarakat penerima hibah, dll - 31 Usaha Kecil mantancalonmitra binaan PKBL PT. Sucofindo 6.052 32 Karyawan PKBL PT. Sucofindo Jakarta 7 7 Manajemen BUMN yaitu Manajemen PKBL PT. Sucofindo 4 4 Kementerian Negara BUMN 7 7 Keterangan: Jumlah sampel minimal penelitian kualitatif adalah 30 responden Arikunto, 2010 PKBL PT. Sucofindo, 2011b Dari Tabel 7 stakeholder PKBL yang menjadi responden dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Masyarakat Masyarakat diwakili oleh masyarakat umum, pemerhati usaha kecil yang ada di sekitar Jakarta pakarpengurus asosiasi usaha kecilperkumpulan pedagang. Jumlah sampel masyarakat yang diambil sebagai obyek survei adalah 31 responden yang merupakan key person dalam populasinya. b. Usaha kecil Usaha kecil dimaksud adalah usaha kecil yang sesuai dengan Kementerian nomor 05MBU2007, yang pernah menjadi mitra binaan, mitra binaan saat ini dan yang belum pernah menjadi mitra binaan PKBL PT. Sucofindo Jakarta. Jumlah sampel usaha kecil yang diambil sebagai obyek survei adalah 32 responden. c. Manajemen BUMN Manajemen BUMN dimaksud adalah pejabat struktural PT. Sucofindo yang membawahi PKBL yaitu Direktur Keuangan Pendukung Strategis dan pejabat struktural di PKBL yaitu Kepala PKBL, Kasubag Keuangan dan Administrasi, Kasubag Operasional. Dari uraian di atas terdapat empat responden yang mewakili manajemen PT. Sucofindo. d. Kementerian Negara BUMN Kementerian Negara BUMN dimaksud adalah pejabat struktural di Kementerian Negara BUMN yang membidangi PKBL yaitu Asisten Deputi Pembinaan Kemitraan dan Bina Lingkungan, Kepala Bidang Pembinaan Kemitraan dan Bina Lingkungan I, Kepala Bidang Pembinaan Kemitraan dan Bina Lingkungan II, dan Kepala Sub Bidang Pembinaan Kemitraan dan Bina Lingkungan Ia, Kepala Sub Bidang Pembinaan Kemitraan dan Bina Lingkungan Ib, Kepala Sub Bidang Pembinaan Kemitraan dan Bina Lingkungan IIa, dan Kepala Sub Bidang Pembinaan Kemitraan dan Bina Lingkungan IIb. Dari uraian di atas terdapat tujuh responden yang mewakili Kementerian Negara BUMN. e. Karyawan PKBL Karyawan PKBL dimaksud adalah para pekerja yang sehari-hari bekerja melaksanakan kegiatan PKBL PT. Sucofindo Jakarta. Dimana seluruh karyawan PKBL yang berjumlah tujuh orang, sebagai responden. Survei identifikasi harapan stakeholder kepada PKBL dilakukan dengan cara wawancara dan pemberian kuesioner kepada stakeholder PKBL. Identifikasi dengan kuesioner diharapkan dapat menyimpulkan harapan stakeholder terhadap PKBL BUMN. Harapan stakeholder yang teridentifikasi diolah dengan metode ranking untuk melihat harapan stakeholder yang paling diharapkan oleh stakeholder dalam tiap-tiap kelompoknya. Tiap-tiap kelompok diambil maksimal empat harapan dengan ranking tertinggi sehingga didapat 20 harapan stakeholder terpilih. Harapan stakeholder terpilih diklasifikasi untuk mengelompokkan harapan yang sama. Mekanisme identifikasi harapan stakeholder terlihat pada Gambar 6. Gambar 6 Identifikasi Harapan Stakeholder

4. Pengembangan Sistem Pengukuran Kinerja Program Kemitraan PKBL

Pengembangan sistem pengukuran kinerja program kemitraan diawali dengan penentuan indikator kinerja. Harapan stakeholder yang telah di-ranking dan diklasifikasi, didiskusikan dengan beberapa pakar dan mengacu pada referensi model pengukuran kinerja yang ada untuk menentukan indikator yang digunakan pada mengukur pencapaian harapan tersebut. Indikator dibuat dengan menggunakan Logical Framework Analysis LFA yang akan menghasilkan indikator pengukuran kinerja berdasarkan harapan stakeholder. Tahapan selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 7. Untuk mendapatkan indikator yang sesuai dengan syarat dan kriteria dilakukan analisis menggunakan matriks kesesuaian yaitu kesesuaian antara indikator dengan syarat dan kriterianya. Untuk indikator yang tidak memenuhi syarat dan kriteria maka tidak akan digunakan sebagai indikator. Langkah selanjutnya adalah memilih IKU yang dilakukan dengan perbandingan berpasangan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process AHP untuk dapat menghitung bobot yang sekaligus me-ranking untuk memilih IKU. Pemilihan IKU akan dibatasi maksimal 10 IKU. Dilakukan pembobotan ulang terhadap IKU tersebut, yaitu dengan menghitung secara proporsional dari hasil AHP di atas. Gambar 7 Pembuatan Indikator dan Pemilihan IKU Dari indikator utama yang didapat, dikembangkan pula dokumen sumber verifikasi sources of verification yaitu sumber dokumen untuk melakukan