27
4.4.1 Viabilitas probiotik
Viabilitas probiotik yoghurt TPUM sinbiotik pada penelitian ini dipengaruhi oleh jenis enkapsulan yang digunakan Gambar 4.2 dan 4.3. Hal ini
sejalan dengan hasil analisis ragam p0.05 yang menunjukkan bahwa jenis enkapsulan berpengaruh nyata terhadap viabilitas probiotik yoghurt TPUM
sinbiotik Lampiran 11a. Sementara itu, jenis probiotik dan lama penyimpanan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap viabilitas probiotik yoghurt
TPUM tersebut. Hal ini dapat dilihat pada viabilitas probiotik yoghurt yang cenderung stabil selama penyimpanan dan tidak ada perbedaan yang cukup
signifikan diantara kedua jenis probiotik yang ditambahkan L. plantarum BSL dan L. acidophilus 2B4 Gambar 4.2 dan 4.3. Begitu pula interaksi antara jenis
probiotik, enkapsulan dan lama penyimpanan yang tidak memengaruhi viabilitas probiotik yoghurt TPUM sinbiotik secara nyata Lampiran 11a. Hal ini
menunjukkan bahwa selama penyimpanan 8 minggu, kedua jenis probiotik baik tanpa enkapsulasi maupun dengan enkapsulasi memiliki ketahanan yang baik pada
suhu rendah 5-10 ºC.
Gambar 4.2 Viabilitas probiotik yoghurt TPUM sinbiotik dengan probiotik L. plantarum BSL selama penyimpanan
6 6,5
7 7,5
8 8,5
9
2 4
5 6
7 8
Jum la
h b
akt er
i l
o g
C F
U g
-1
Lama penyimpanan minggu Kontrol
Alginat Agar
28
Gambar 4.3 Viabilitas probiotik yoghurt TPUM sinbiotik dengan probiotik L. acidophilus 2B4 selama penyimpanan
Berdasarkan hasil uji lanjut Duncan α=0.05, yoghurt TPUM sinbiotik kontrol menunjukkan viabilitas probiotik yang paling tinggi 7.96 log CFU g
-1
dibandingkan yoghurt dengan enkapsulasi baik alginat 7.58 log CFU g
-1
maupun agar 7.35 log CFU g
-1
Lampiran 11b. Viabilitas probiotik yoghurt kontrol yang lebih tinggi dibandingkan yoghurt dengan enkapsulasi dapat disebabkan dalam
yoghurt masih terdapat nutrisi bagi pertumbuhan probiotik yang berasal dari pati resisten TPUM sebagai bahan baku yoghurt. TPUM mengandung pati resisten tipe
III yang berperan sebagai prebiotik yang bermanfaat bagi pertumbuhan BAL tersebut Widaningrum 2012. Pati resisten yang terdapat dalam TPUM pada
penelitian ini sebesar 14.50 bk. Gustaw et al. 2011 melaporkan prebiotik FOS, inulin, atau pati resisten dapat meningkatkan viabilitas probiotik L.
acidophilus dan Bifidobacterium sp. dalam bio-yoghurt selama 3 minggu penyimpanan pada suhu 4 ºC. Dalam hal ini, probiotik tanpa enkapsulasi dapat
dengan mudah memanfaatkan nutrisi tersebut dibandingkan probiotik yang terenkapsulasi dalam manik-manik baik alginat maupun agar. Hal ini disebabkan
aktivitas probiotik untuk memperoleh nutrisi prebiotik terbatas akibat terperangkap dalam manik-manik tersebut.
Prebiotik berupa FOS dengan konsentrasi 1 dalam bio-yoghurt dapat mempertahankan viabilitas probiotik 7 log CFU ml
-1
selama 3 minggu penyimpanan dingin Gustaw et al. 2011. Sementara itu, pati resisten dari TPUM
yang berperan sebagai prebiotik pada penelitian ini dapat lebih meningkatkan viabilitas probiotik 8 log CFU g
-1
dalam yoghurt sinbiotik selama 8 minggu penyimpanan dingin. Hal ini dapat disebabkan FOS termasuk golongan
oligosakarida yang terdiri dari 2-10 monosakarida, sedangkan pati resisten merupakan salah satu jenis polisakarida yang terdiri dari lebih dari 10
monosakarida Winarno 2008. Dengan demikian, atom karbon yang dibutuhkan 6
6,5 7
7,5 8
8,5 9
2 4
5 6
7 8
Jum la
h b
akt er
i l
o g
C F
U g
-1
Lama penyimpanan minggu Kontrol
Alginat Agar