Alokasi Alokasi dan Distribusi Anggaran Pembangunan .1 Sumber

5 HASIL PEMBAHASAN

5.1 Identifikasi Sektor Unggulan

Kemampuan memacu pertumbuhan suatu wilayah sangat tergantung dari keunggulan atau daya saing sektor-sektor ekonomi wilayahnya Rustiadi et al. 2007. Di Indonesia sektor tersebut secara umum dibagi ke dalam sembilan sektor dan setiap sektor dibagi lagi kedalam sub sektor. Untuk mengembangkan semua sektor tersebut secara serentak diperlukan investasi yang sangat besar. Di era otonomi daerah, terbatasnya dana pembangunan mangharuskan adanya penetapan prioritas pengembangan dan biasnya sektor yang menjadi prioritas tersebut adalah sektor unggulan Surpito 2003. Oleh sebab itu, penentuan atau identifikasi sektor-sektor unggulan daerah dalam perumusan kebijakan pembangunan daerah menjadi sangat perting, karena sektor ungulan leader sector merupakan sektor perekonomian yang diharapkan menjadi penggerak utama prime mover perekonomian suatu wilayah. Dengan mengetahui dan mengoptimalkan sektor unggulan yang dimiliki daerah, maka diharapkan mendapat efek positif bagi kemajuan aktifitas perekonomian daerah. Untuk menentukan apakah suatu sektor merupakan merupakan sektor unggulan bagi sutu daerah atau tidaknya, dalam penelitian ini dilakukan dengan metode analisis analisis Location Quotient LQ dan Shift Share Analysis SSA.

5.1.1 Sektor Unggulan Komparatif LQ

Untuk melihat dengan skala yang lebih besar dan oleh karena Kabupaten Ciamis letaknya berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah maka dapat dihitung LQ Sektor Unggulan kabupaten dan kota se Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah sebagai pembandingnya dengan persamaan LQ cj = X cj X c X btj X bt . Pada LQ Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah dihitung berdasarkan PDRB kabupaten dan kota tahun 2010, dengan harga konstan tahun 2000 dapat dilihat pada Tabel 19. Terdapat 26 wilayah; 17 Kabupaten dan 9 Kota di provinsi Jawa Barat dan 35 wilayah; 29 Kabupaten dan 6 Kota di provinsi Jawa Tengah. Untuk sektor Pertanian LQ 1 terdapat pada Kabupaten; Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Cirebon , Majalengka, Sumedang, Indramayu, Subang dan Kota Banjar Jawa Barat serta Kabupaten; Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Jepara, Demak, Temanggung, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes Jawa Tengah. Nilai LQ terbesar sektor Pertanian terdapat pada Kabupaten Blora Jawa Tengah sebesar 3,62. Sektor Pertambangan dan Penggalian LQ 1 terdapat pada Kabupaten; Sukabumi, Majalengka, Indramayu, Subang dan Karawang Jawa Barat serta Kabupaten; Kebumen, Magelang, Blora, Tegal Jawa Tengah. Nilai LQ terbesar sektor Pertambangan dan Penggalian terdapat pada Kabupaten Indramayu Jawa Barat sebesar 14,08.