LatarBelakang Analysis of the Leading Sectors and Development Disparity within Development Areas (DA) in Ciamis Regency West Java

Kabupaten Ciamis menjadi daerah yang maju dalam setiap aspek kehidupan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Kondisi tersebut dapat dicapai apabila terciptanya rasa aman, lingkungan hidup yang nyaman dan lestari, serta sumber daya manusia yang amanah, produktif dan berdaya saing, sehingga mencapai ketangguhan dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik dan budaya. Adapun makna Sejahtera merupakan suatu kondisi masyarakat yang ditandai oleh kehidupan beragama yang mantap, terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan dan perumahan yang layak, lingkungan yang sehat, memperoleh pelayanan pendidikan dan kesehatan yang memadai serta memiliki rasa aman dan tentram. Sedangkan Agribisnis pada visi sebelumnya mengandung makna suatu paradigma yang lebih komprehensif terhadap pembangunan pertanian secara sistemik yang mengintegrasikan 5 lima sub sistem, meliputi infrastruktur sarana dan prasarana produksi pertanian, budidaya pertanian, pengolahan hasil pertanian, pemasaran produk pertanian dan kebijakan pemerintah supporting system. Pertanian dalam arti luas meliputi tanaman pangan dan hortikultura, perikanan, peternakan, perkebunan dan kehutanan. Pariwisata mengandung makna segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Priangan sendiri meliputi: Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar. Tujuan akhir dari visi yang dimaksud adalah terwujudnya masyarakat Kabupaten Ciamis yang sejahtera lahir dan batin yang ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, terbentuknya kehidupan masyarakat yang relijius dan Islami, terwujudnya keamanan, ketenteraman dan keadilan. Prioritas pembangunan Kabupaten Ciamis dirumuskan dengan memperhatikan isu strategis dan ditindaklanjuti dengan program dan kegiatan yang bertujuan untuk mewujudkan common goals:  Peningkatan kualitas dan produktivitas sumberdaya manusia, untuk menciptakan sumberdaya manusia Kabupaten Ciamis yang unggul dan berdaya saing  Ketahanan pangan, difokuskan pada komoditas beras, jagung, kedelai dan ketersediaan protein hewani  Pengelolaan, pengembangan dan pengendalian infrastruktur wilayah dan perdesaan; difokuskan pada jaringan jalan, sarana transportasi, sarana kelautan dan perikanan, jembatan dan sarana pemerintahan.  Peningkatan daya beli masyarakat, melalui penciptaan lapangan kerja serta menyiapkan tenaga kerja terampil dan berjiwa enterpreneur untuk kebutuhan dalam negeri dan luar negeri.  Peningkatan kinerja aparatur, difokuskan pada penerapan insentif berbasis kinerja dan peningkatan pelayanan publik.  Penanganan pengelolaan bencana, difokuskan pada sistem kelola penanganan bencana.  Pengendalian dan pemulihan kualitas lingkungan, difokuskan pada pelestarian dan peningkatan luas dan fungsi kawasan lindung di Kabupaten Ciamis. Di masa sekarang dan yang akan datang di Kabupaten Ciamis diperlukan adanya perubahan paradigma pembangunan yaitu paradigma pembangunan yang diarahkan kepada terjadinya pemerataan, pertumbuhan dan keberlanjutan dalam pembangunan ekonomi, sehingga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan antar wilayah, sektor dan golongan. Pendekatan pembangunan sentralistik selama ini cenderung mengejar pertumbuhan ekonomi serta mengabaikan pemerataan. Sejalan dengan pendapat Rustiadi et al. 2007 bahwa diperlukan pendekatan perencanaan wilayah yang berbasis pada hal-hal berikut: i sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan masyarakat untuk melakukan perubahan atau upaya untuk mencegah terjadinya perubahan yang tidak diinginkan, ii menciptakan keseimbangan pembangunan antar wilayah, iii menciptakan pemanfaatan sumberdaya di masa sekarang dan masa yang akan datang pembangunan berkelanjutan dan disesuaikan dengan kapasitas pemerintah dan masyarakat untuk mengimplementasikan perencanaan yang disusun. Strategi pengembangan wilayah yang mempertimbangkan keterkaitan antara perkembangan kondisi sosial ekonomi, potensi sumberdaya alam dan ketersediaan prasarana wilayah. Harapannya mampu mengatasi permasalahan kesenjangan antar wilayah yang ada di Kabupaten Ciamis dalam tingkat kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi wilayah. Semua potensi yang dimiliki oleh masing-masing wilayah dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat wilayah tersebut dalam mendukung aktifitas perekonomian.

1.2 Masalah Pembangunan Wilayah Kabupaten Ciamis

Kabupaten Ciamis merupakan salah satu kabupaten yang berada di wilayah Provinsi Jawa Barat sebagaimana terlihat pada Gambar 1, tanggal 16 Juni 1964 kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Ciamis yang secara resmi dikukuhkan dengan surat keputusan DPRD Kabupaten Ciamis pada tanggal 17 Mei 1972 terlihat wilayah berdasarkan peta pada Gambar 2. Jumlah penduduk Kabupaten Ciamis pada Tahun 2010 tercatat 1.605.414 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk rata-rata 657 jiwa Km ² dengan luas wilayah 2.444 Km². Oleh karena cukup luas wilayahnya maka Kabupaten Ciamis telah menetapkan RTRW sesuai dengan karakteristik, sumberdaya alam dan potensi masing-masing daerah. Berdasarkan hasil Pendataan Sosial Ekonomi 2009, Kabupaten Ciamis memiliki 36 Kecamatan, 350 Desa Kelurahan, 3.772 Rukun Warga dan 12.086 Rukun Tetangga . Kabupaten Ciamis dibagi dalam pewilayahan pembangunan yang merupakan dasar penyusunan agenda pembangunan dan rencana strategis setiap bidang dan program pembangunan dalam rangka penyeimbangan pembangunan antar wilayah. Maksud dan tujuan pewilayahan pembangunan adalah untuk meningkatkan pertumbuhan wilayah secara seimbang antar kawasan dengan memanfaatkan sumber daya secara optimal dan berkesinambungan. Oleh karena cukup luas wilayahnya maka Kabupaten Ciamis telah menetapkan RTRW sesuai dengan karakteristik, sumberdaya alam dan potensi masing-masing daerah. Berdasarkan Perda Kabupaten Ciamis no. 3 tahun 2007 maka Kabupaten Ciamis dibagi menjadi 3 Wilayah Pengembangan WP;  WP Utara terdiri dari 20 Kecamatan; Panumbangan, Panawangan, Sukamantri, Panjalu, Jatinagara, Cipaku, Lumbung, Kawali, Cihaurbeuti, Sadananya, Sindangkasih, Ciamis, Baregbeg, Cijeunjing, Cikoneng, Sukadana, Tambaksari, Cisaga, Rajadesa dan Rancah dengan pusatnya Kecamatan Ciamis  WP Tengah terdiri dari 9 Kecamatan; Lakbok, Mangunjaya, Purwadadi, Banjarsari, Padaherang, Cimaragas, Cidolog, Langkaplancar dan Pamarican dengan pusatnya Kecamatan Banjarsari  WP Selatan terdiri dari 7 Kecamatan; Kalipucang, Pangandaran, Cigugur, Sidamulih, Parigi, Cimerak dan Cijulang dengan pusatnya Kecamatan Pangandaran Gambar 1 Peta orientasi Kabupaten Ciamis di Provinsi Jawa Barat 2010 Secara umum untuk struktur perekonomian Kabupaten Ciamis masih didominasi oleh sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi adalah sektor industri pengolahan; sektor perdagangan, hotel dan restoran; serta sektor jasa. Sektor pertanian yang meliputi tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan pertumbuhannya lambat di bawah rata-rata Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ciamis. Namun demikian, sektor pertanian masih dominan dengan persentase distribusi terhadap PDRB masih terbesar, yaitu mencapai 30,55 . Angka ini menunjukan bahwa sektor pertanian paling besar pengaruhnya terhadap perkembangan ekonomi Kabupaten Ciamis. Di samping itu penanganan masalah kemiskinan dan pengangguran yang jumlahnya masih cukup besar dan hal tersebut sangat berpengaruh terhadap terjadinya kesenjangan. Gambar 2 Peta administrasi wilayah Kabupaten Ciamis Jumlah penduduk miskin Kabupaten Ciamis pada tahun 2010 sebanyak 324.151 jiwa atau 20,15 dari jumlah penduduk. Sementara itu perkembangan jumlah pengangguran menurun dari 12,19 pada tahun 2009 menjadi 11,95 pada Tahun 2010. Kemampuan daya beli masyarakat Kabupaten Ciamis yang dihitung melalui Purchasing Power Parity PPP pada Tahun 2009 sebesar Rp. 640.300,000 per kapita per tahun, dan capaian Indeks Pembangunan Manusia IPM Tahun 2010 sebesar 71,37. Berikut ini data mengenai kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi dan wilayah terkecil serta kecamatan dengan wilayah terbesar tetapi kepadatan penduduk terendah di Kabupaten Ciamis: