Pergeseran Lokasi Pemusatan Wilayah

Pada masing-masing nilai X m dan Y m baik untuk Penduduk maupun PDRB Kabupaten Ciamis dari tahun 2006-2010 relatif tetap yaitu rata-rata X m = 22.147,64 danY m = 92.416,74 untuk Penduduk serta X m = 22.778,02 danY m = 91.440,88 untuk PDRB berada pada Kecamatan Cimaragas WP Tengahyang berarti ke arah utara. Berikut perinciannya:  Spatial Mean tahun 2006, untuk Penduduk nilai X m = 22.136,72 dan Y m = 92.444,34 serta untuk PDRB nilai X m = 22.810,71 dan Y m = 91.392,88  Spatial Meantahun 2007, untuk Penduduk nilai X m = 22.117,50 dan Y m = 92.458,41 serta untuk PDRB nilai X m = 22.757,93 dan Y m = 91.467,38  Spatial Mean tahun 2008, untuk Penduduk nilai X m = 22.151,75 dan Y m = 92.413,46serta untuk PDRB nilai X m = 22.766,67 dan Y m = 91.458,96  Spatial Mean tahun 2009, untuk Penduduk nilai X m = 22.146,51 dan Y m = 92.373,03 serta untuk PDRB nilai X m = 22.772,87 dan Y m = 91.448,73  Spatial Meantahun 2010, untuk Penduduk nilai X m = 22.185,73 dan Y m = 92.394,45 serta untuk PDRB nilai X m = 22.781,92 dan Y m = 91.436,45 Untuk melihat letak titik kordinat tersebut lebih jelas dapat kita lihat melalui Gambar 18. Gambar 18 Titik kordinat X m dan Y m pada peta di Kabupaten Ciamis Pada WP Utara, centroid WP Utara Kabupaten Ciamis berada pada Kecamatan Cipaku dengan kordinat X c = 18,528.27 dan Y c = 100,667.94. Kordinat X m dan Y m Penduduk dan PDRB tahun 2006-2010 rata-rata juga berada pada Kecamatan Cipaku akan tetapi arah pergerakannya ke arah Barat Daya, seperti terlihat pada Gambar 19. Gambar 19 Titik kordinat X m dan Y m WP Utara pada peta di Kabupaten Ciamis Pada WP Tengah,untuk centroid WP Tengah Kabupaten Ciamis berada pada Kecamatan Banjarsari dengan kordinat X c = 29,446.84 dan Y c = 85,517.366. Kordinat X m dan Y m Penduduk dan PDRB tahun 2006-2010 rata-rata berada pada Kecamatan Banjarsariakan tetapi arah pergerakannya ke arah Utara, seperti terlihat pada Gambar 20. Gambar 20 Titik kordinat X m dan Y m WP Tengah pada peta di Kabupaten Ciamis Pada WP Selatan,untuk centroid WP Selatan Kabupaten Ciamis berada pada Kecamatan Cijulang dengan kordinat X c = 22,506.354 dan Y c = 75,445.196. Kordinat X m dan Y m Penduduk dan PDRB tahun 2006-2010 rata-rata berada pada Kecamatan Parigi akan tetapi arahnya ke arah Timur Laut, seperti terlihat pada Gambar 21. Gambar 21 Titik kordinat X m dan Y m WP Selatan pada peta di Kabupaten Ciamis

5.4 Faktor Penyebab Kesenjangan

Menurut Iriawan dan Astuti 2006 dalam Rahman 2009, analisis regresi dalam berbagai penelitian sangan berguna untuk mengukur kekuatan hubungan antara variable respon penjelas dependent dengan variabel penduga independent. Mengetahui pengaruh suatu atau beberapa variabel penduga terhadap variabel penjelas dan memprediksi pengaruh suatu variabel atau beberapa variabel penduga terhadap variabel penjelas. Dalam pemodelan ekonometrika, terdapat beberapa faktor yang dianggap menjadi sumber kesenjangan. Penjelasan untuk variabel penjelas Y adalah Indeks Williamson dengan perincian data mulai tahun 2006-2010 WP; Utara, Tengah dan Selatan. Untuk variabel penduganya peubah bebas X sebanyak 7 peubah bebas kesenjangan; PDRB per Kapita X 1i , Rasio jumlah Penduduk dengan luas wilayah X 2i , Rasio bangunan SD dengan 6.000 penduduk X 3i , Rasio bangunan SMP dengan 25.000 penduduk X 4i ,Rasio bangunan SMA dengan 30.000 penduduk X 5i ,Rasio Puskesmas dengan 120.000 penduduk X 6i ,Rasio Pasar dengan 30.000 penduduk X 7i dengan model regresi sebagai berikut: Y i = β 1 X 1i + β 2 X 2i + β 3 X 3i + β 4 X 4i + β 5 X 5i + β 6 X 6i + β 7 X 7i + ε i …. Tabel 35 merupakan penjelasan variabel-variabel persamaan regresi diatas. Tabel 35 Data Y dan X Wilayah Pengembangan WP Kabupaten Ciamis tahun 2006-2010 Tahun WP Vw PDRB Kapita Pddk dgn Luas Wlyh JiwaKM2 Rasio SD dgn 6.000 pddk Rasio SMP dgn 25.000 pddk Rasio SMA dgn 30.000 pddk Rasio Puskesmas dgn120.000 pddk Rasio Pasar dgn 30.000 pddk 2006 Utara 0.28 3.61 886.58 4.07 1.48 0.60 12.63 0.94 Tengah 0.14 4.13 552.54 4.09 1.63 0.33 12.74 2.35 Selatan 0.22 4.64 352.62 4.79 1.69 0.53 19.24 1.91 2007 Utara 0.22 3.78 893.45 4.01 1.46 0.65 12.66 0.03 Tengah 0.14 4.31 556.27 1.54 0.64 12.70 0.07 0.17 Selatan 0.41 4.18 356.11 4.73 1.73 0.65 19.09 0.08 2008 Utara 0.28 3.95 898.18 3.98 1.77 0.67 13.40 0.82 Tengah 0.15 4.44 562.82 4.04 1.65 0.63 13.19 2.19 Selatan 0.23 4.98 357.63 4.71 1.95 0.48 19.43 1.89 2009 Utara 0.30 4.13 898.99 3.97 1.98 0.63 13.37 1.00 Tengah 0.16 4.64 567.15 4.04 1.93 0.63 13.17 2.22 Selatan 0.24 5.15 363.57 4.64 2.49 0.47 19.12 2.02 2010 Utara 0.31 4.26 911.32 3.91 2.14 0.70 14.64 1.16 Tengah 0.17 4.79 574.93 3.98 2.03 0.75 13.99 2.28 Selatan 0.25 5.32 368.56 4.56 2.52 0.45 20.07 2.21 Sumber: Bappeda Kab. Ciamis 2011 Diolah Hasil analisis regresi berganda mengenai faktor penyebab kesenjangan pembangunan antara wilayah pengembangan di Kabupaten Ciamis akan dijelaskan pada Tabel 36, sedangkan hasil analisis secara rinci ditunjukkan pada lampiran 10. Tabel 36 Analisis regresi berganda faktor kesenjangan pembangunan antar WP di Kabupaten Ciamis Variabel Koefisien t-stat Prob t-stat Constant 0.9982 1.50 0.178 PDRB per Kapita -0.21402 -3.07 0.018 Rasio Pddk dgn Luas Wlyh -0.0001023 -0.86 0.418 Rasio SD dgn 6.000 Pddk -0.1218 -0.75 0.477 Rasio SMP dgn 25.000 Pddk 0.16800 2.42 0.046 Rasio SMA dgn 30.000 Pddk 0.01611 0.71 0.502 Rasio Puskes dgn 120.000 Pddk 0.03135 1.73 0.127 Rasio Pasar dgn 30.000 Pddk -0.02817 -1.23 0.260 R2 92.7 F-stat 12.7 Prob F-stat 0.002 Sumber: Hasil Perhitungan 2012 Berdasarkan hasil pengolahan data diatas dengan menggunakan software Minitab 15, diperoleh bahwa F-hitung untuk model faktor kesenjangan pembangunan adalah 12,7. Penjelasannya adalah apabila semakin tinggi PDRB per Kapita, Rasio Penduduk dengan Luas Wilayah, Rasio SD dengan 6.000 penduduk dan Rasio Pasar dengan 30.000 penduduk maka kesenjangan akan semakin turun. Tetapi apabila semakin tinggi Rasio SMP dengan 25.000 penduduk, Rasio SMA dengan 30.000 pendudukdan Rasio Puskesmas dengan 120.000 penduduk maka kesenjangan akan semakin tinggi pula. Jika diasumsikan tingkat signifikansi 5 0,05 , maka nilai PDRB per Kapita dan Rasio SMP dengan 25.000 penduduk lebih rendah dari 5 yang berarti bahwa variabel tersebut signifikan terhadap kesenjangan yang dinilai melalui Indeks Williamson V w WP di Kabupaten Ciamis. Rasio SMP dengan 25.000 penduduk memiliki nilai koefisien yang paling tinggi dibanding Rasio SMA dengan 30.000 penduduk dan Rasio Puskesmas dengan 120.000 penduduk yang berarti semakin banyak bangunan sekolah terutama SMP terhadap penduduk maka kesenjangan terhadap variabel tersebut akan semakin tinggi.

5.5 Ikhtisar

Kecamatan yang memiliki daya saing di Kabupaten Ciamis terutama dalam hal sektor unggulan dan memiliki tingkat hirarki yang tinggi adalah: Kecamatan Pangandaran WP Selatan dengan sektor unggulannya perdagangan, hotel dan restoran, berada pada hirarki I tingkat perkembangan wilayah berdasarkan metode Skalogram serta berada pada kuadran I laju pertumbuhan ekonomi dan PDRB per kapita diatas rata-rata kabupaten berdasarkan metode Klassen. Kecamatan Ciamis WP Utara dengan sektor unggulannya; listrik, gas dan air bersih; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, beradadi urutan ke 11 pada hirarki II tingkat perkembangan wilayah berdasarkan metode Skalogram serta berada pada kuadran I laju pertumbuhan ekonomi dan PDRB per kapita diatas rata-rata kabupaten berdasarkan metode Klassen. Kecamatan Banjarsari WP Tengah dengan sektor unggulannya perdagangan, hotel dan restoran, berada di urutan ke 19 pada hirarki II tingkat perkembangan wilayah berdasarkan metode Skalogram serta berada pada kuadran I laju pertumbuhan ekonomi dan PDRB per kapita diatas rata-rata kabupaten berdasarkan metode Klassen. Kecamatan Padaherang WP Tengah dengan sektor unggulannya industri pengolahan, berada di urutan 16 pada hirarki II tingkat perkembangan wilayah berdasarkan metode Skalogram serta berada pada kuadran I laju pertumbuhan ekonomi dan PDRB per kapita diatas rata-rata kabupaten berdasarkan metode Klassen. Kecamatan yang berpotensi untuk dikembangkan dimasa datang adalah: Kecamatan Baregbeg WP Utara dengan sektor unggulannya industri pengolahan, keuangan persewaan dan jasa perusahaan serta jasa, berada di urutan 8 pada hirarki II tingkat perkembangan wilayah berdasarkan metode Skalogram