Jenis dan Sumber Data
33 KWA
= Skor kualitas air sangat tercemar = 1 ; tercemar = 2 ; cukup tercemar = 3 ; sedikit tercemar = 4 ; tidak tercemar = 5
BPAB = Biaya pengeluaran untuk air bersih Rp
BKSH = Biaya kesehatan Rp
i = Responden ke-i
i = Galat
Variabel-variabel yang diduga berbanding lurus dengan nilai WTA adalah variabel pendidikan, jumlah tanggungan, jenis kelamin, usia responden, lama
tinggal, jarak tempat tinggal, biaya kesehatan, dan biaya tambahan pengeluaran memperoleh air bersih. Pendidikan yang semakin tinggi mencerminkan semakin
tingginya tingkat pengetahuan responden akan eksternalitas lingkungan, sehingga responden akan mengharapkan nilai yang tinggi. Jumlah tanggungan terkait
dengan banyaknya anggota keluarga dalam satu rumahtangga yang terkena dampak dari pencemaran air tanah. Usia responden dan lama tinggal diduga
menjadi variabel yang berpengaruh positif. Semakin lama responden tinggal di daerah tercemar maka semakin tinggi nilai kompensasi yang diinginkan. Jarak
tempat tinggal yang semakin dekat dengan sumber pencemaran diduga akan membuat nilai WTA yang diinginkan akan semakin tinggi. Hal ini dikarenakan
semakin dekat jarak tempat tinggal responden dengan lokasi pabrik, semakin banyak juga dampak yang dirasakan sehingga nilai WTA akan semakin tinggi
dibandingkan dengan tempat tinggal yang lokasinya jauh. Biaya kesehatan terkait dengan besarnya dana yang dikeluarkan responden untuk mengobati penyakit
yang timbul akibat pencemaran. Semakin tinggi biaya kesehatan dan biaya tambahan pengeluaran untuk memperoleh air bersih maka semakin tinggi nilai
kompensasi yang diinginkan. Variabel-variabel yang diduga berpengaruh negatif terhadap nilai WTA
yaitu pendapatan dan kualitas air. Semakin tinggi tingkat pendapatan responden maka responden tersebut akan merasa semakin berkecukupan untuk mengatasi
dampak pencemaran yang terjadi, sehingga nilai WTA yang diinginkan rendah. Kualitas air diduga berpengaruh negatif karena semakin tinggi semakin baik
kualitas air, maka nilai kompensasi yang diharapkan akan semakin kecil karena kerugian yang diderita semakin sedikit. Adapun indikator pengukuran dari fungsi
WTA disajikan dalam Tabel 5.
34 Tabel 5 Indikator pengukuran WTA
No Variabel
Pengukuran 1
WTA Menggunakan payment card yang didasarkan kepada harga biaya
pembuatan sumur sebagai batas atas dan biaya berobat termurah sebagai batas terendah.
2 Tingkat Pendidikan
PNDK Dibedakan menjadi :
a. SD 6 tahun b. SMP 9 tahun c. SMA 12 tahun 3
Tingkat Pendapatan PDPT perbulan
Dibedakan menjadi : a. Rp 1.000.000
– 1.500.000 b. Rp 1.500.001
– 2.000.000 c. Rp 2.000.001 - 2.500.000
d. Rp 2.500.001 - 3.000.000 4
Usia Responden US Tahun
Dibedakan menjadi lima kelas yaitu : a. 13
– 32 tahun c. 43 – 52 tahun b. 33 - 42 tahun d. 53
– 62 tahun 5
Lama Tinggal LT Tahun
Dikategorikan menjadi lima kategori yaitu : a. ≤ 5 tahun c. 16 – 25 tahun e. ≥ 36 tahun
b. 6 – 15 tahun d. 26 - 35 tahun
6 Jarak Tempat Tinggal
ke Industri Terdekat JTT Meter
Dibedakan menjadi lima kelas yaitu : a. 50 meter
b. 50 - 100 meter c. 101
– 200 meter d. 201
– 250 meter e. 250 meter
7 Jumlah Tanggungan
KeluargaJT orang Dibedakan menjadi lima kategori yaitu:
a. 0 orang, b. 1 orang,
c. 2 orang, d. 3 orang,
e. 3 orang
8 Biaya Pengeluaran
Untuk Air Bersih BTPA
Rata-rata biaya pengganti air bersih yang dikeluarkan dalam satu bulan per rumahtangga.
8 Kualitas Air KWA
Skor dibedakan menjadi: 1 = sangat tercemar
2 = tercemar 3 = cukup tercemar
4 = sedikit tercemar 5 = tidak tercemar
9 Jenis Kelamin DJK
Merupakan variabel dummy yang dibagi menjadi laki-laki dan perempuan
10 Biaya Kesehatan
BKSH Rata-rata biaya kesehatan yang dikeluarkan dalam satu bulan per
kepala keluarga.