32 i
= Responden ke-i i
= Galat
5. Menjumlahkan Data
Penjumlahan data merupakan proses dimana nilai rata-rata penawaran dikonversikan terhadap populasi yang dimaksud. Nilai total WTA dari masyarakat
dapat diketahui setelah menduga nilai tengah WTA. Rumus yang dapat digunakan adalah:
∑ ......................................4
Dimana: TWTA = Dugaan rataan WTA
WTAi = WTA individu ke-i n
= 43 i
= Responden ke-i yang bersedia menerima dana kompensasi
6. Mengevaluasi Penggunaan CVM
Tahap ini merupakan penilaian sejauh mana penggunaan CVM telah berhasil. Pelaksanaan model CVM dapat dilihat dengan melihat tingkat keandalan
reability fungsi WTA. Uji yang dapat dilakukan dengan uji keandalan yang melihat R square dari model Ordinary Least Square OLS.
4.4.4 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Nilai WTA
Analisis fungsi WTA bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya nilai WTA masyarakat yang mengalami
eksternalitas negatif atas pencemaran air yang terjadi di Kelurahan Nanggewer. Fungsi persamaannya sebagai berikut :
midWTA = β – β
1
DJK + β
2
UR + β
3
PNDK – β
4
PDPT + β
5
JT + β
6
LT –
β
7
JTT - β
8
KWA + β
9
BKSH + β
10
BPAB + ε ............................5
dimana: midWTA
= Nilai WTA responden β
= konstanta β
1
,,,β
10
= Koefisien regresi DJK
= Dummy jenis kelamin laki-laki = 1 ; perempuan = 0 UR
= Usia responden tahun PNDK
= Pendidikan tahun PDPT
= Pendapatan Rp JT
= Jumlah tanggungan orang LT
= Lama tinggal tahun JTT
= Jarak tempat tinggal meter
33 KWA
= Skor kualitas air sangat tercemar = 1 ; tercemar = 2 ; cukup tercemar = 3 ; sedikit tercemar = 4 ; tidak tercemar = 5
BPAB = Biaya pengeluaran untuk air bersih Rp
BKSH = Biaya kesehatan Rp
i = Responden ke-i
i = Galat
Variabel-variabel yang diduga berbanding lurus dengan nilai WTA adalah variabel pendidikan, jumlah tanggungan, jenis kelamin, usia responden, lama
tinggal, jarak tempat tinggal, biaya kesehatan, dan biaya tambahan pengeluaran memperoleh air bersih. Pendidikan yang semakin tinggi mencerminkan semakin
tingginya tingkat pengetahuan responden akan eksternalitas lingkungan, sehingga responden akan mengharapkan nilai yang tinggi. Jumlah tanggungan terkait
dengan banyaknya anggota keluarga dalam satu rumahtangga yang terkena dampak dari pencemaran air tanah. Usia responden dan lama tinggal diduga
menjadi variabel yang berpengaruh positif. Semakin lama responden tinggal di daerah tercemar maka semakin tinggi nilai kompensasi yang diinginkan. Jarak
tempat tinggal yang semakin dekat dengan sumber pencemaran diduga akan membuat nilai WTA yang diinginkan akan semakin tinggi. Hal ini dikarenakan
semakin dekat jarak tempat tinggal responden dengan lokasi pabrik, semakin banyak juga dampak yang dirasakan sehingga nilai WTA akan semakin tinggi
dibandingkan dengan tempat tinggal yang lokasinya jauh. Biaya kesehatan terkait dengan besarnya dana yang dikeluarkan responden untuk mengobati penyakit
yang timbul akibat pencemaran. Semakin tinggi biaya kesehatan dan biaya tambahan pengeluaran untuk memperoleh air bersih maka semakin tinggi nilai
kompensasi yang diinginkan. Variabel-variabel yang diduga berpengaruh negatif terhadap nilai WTA
yaitu pendapatan dan kualitas air. Semakin tinggi tingkat pendapatan responden maka responden tersebut akan merasa semakin berkecukupan untuk mengatasi
dampak pencemaran yang terjadi, sehingga nilai WTA yang diinginkan rendah. Kualitas air diduga berpengaruh negatif karena semakin tinggi semakin baik
kualitas air, maka nilai kompensasi yang diharapkan akan semakin kecil karena kerugian yang diderita semakin sedikit. Adapun indikator pengukuran dari fungsi
WTA disajikan dalam Tabel 5.