47 Tabel 7 menunjukkan bahwa total masyarakat yang beralih menggunakan
sumur bor lebih besar yaitu ada sebanyak dua puluh sembilan responden dibandingkan dengan responden yang hanya menggunakan sumur gali sebanyak
delapan belas responden. Tindakan responden untuk mengganti sumber air bersih dengan membuat sumur bor atau membeli galon menyebabkan responden harus
mengeluarkan biaya tambahan atau lebih dikenal dengan biaya pengganti air bersih setiap bulannya.
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh total biaya
penggunaan air pengganti untuk air bersih sebesar Rp 2.723.700 setiap bulan. Rata-rata kerugian untuk biaya pengganti air bersih adalah sekitar Rp 64.850 per
bulan per rumahtangga, yang diperoleh dari total biaya dibagi 42 responden dikarenakan 5 responden lainnya tidak menggeluarkan biaya tambahan untuk
mendapatkan air bersih masih menggunakan sumur gali Tabel 8. Tabel 8 Biaya pengganti air bersih
No Pengganti
Air Bersih Jumlah
Responden orang
Biaya Pengganti Air Bersih Rp Min
Maks Total
Biaya Rata-rata Kerugian
rumahtanggabulan 1
Galon 13
12.000 100.000
605.000 46.538,46
2 Sumur bor
4 10.000
37.5000 95.000
23.750,00 3
Sumur bor dan galon
25 12.000
240.000 2.023.700
80.948,00
6.2.2 Biaya Berobat
Keberadaan industri di sekitar kawasan pemukiman warga RT 02 RW 05 Kelurahan Nanggewer tidak hanya menyebabkan kerugian atas penurunan
kualitas air tanah, tetapi juga berdampak pada kesehatan masyarakat. Pencemaran yang terjadi berakibat pada timbulnya berbagai macam penyakit, seperti diare,
gatal-gatal, dan muntaber. Kondisi ini menjelaskan bahwa pencemaran air yang diakibatkan dari keberadaan industri berdampak langsung pada gangguan
kesehatan warga setempat. Data biaya berobat dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara kepada responden yang pernah merasakan sakit dan diduga
akibat pencemaran air tanah dari industri keramik di Kelurahan Nanggewer. Sebanyak 30 dari 47 responden 63,83 mengaku pernah mengalami
keluhan kesehatan akibat pencemaran. Sebanyak tiga respoden 10 mengaku mengalami diare dan dua responden 6,67 mengalami muntaber akibat
48 pencemaran air tanah. Penyakit yang paling dirasakan responden akibat
pencemaran ini adalah gatal-gatal yang dialami oleh 25 responden 83,33. Berikut tabel perhitungan biaya kesehatan yang dikeluarkan oleh responden.
Tabel 9 Biaya kesehatan yang dikeluarkan responden
No Jenis
Penyakit Jumlah
Responden orang
Biaya Pengobatan Rp Min
Maks Total
Biaya Rata-rata
Kerugian rumahtangga
bulan 1
Muntaber 2
70.000 150.000
220.000 110.000
2 Gatal-gatal
25 8.000
180.000 1.183.000
47.320 3
Diare 3
55.000 193.000
423.000 141.000
Total biaya pengobatan yang dikeluarkan oleh responden berbeda-beda sesuai dengan penyakit yang dialami. Rata-rata kerugian tiap rumahtangga akibat
muntaber sebesar Rp 110.000bulan, sedangkan rata-rata kerugian tiap rumahtangga akibat gatal-gatal sebesar Rp 47.320bulan dan rata-rata kerugian
akibat diare sebesar Rp 141.000bulanrumahtanga. Dari data tersebut diperoleh nilai total rata-rata kerugian tiap rumahtangga akibat biaya berobat adalah sebesar
Rp 60.866,67bulan. Hasil tersebut diperoleh dari total biaya berobat responden sebesar Rp 1.826.000 dibagi dengan jumlah responden sebanyak 30 rumahtangga.
6.2.3
Rata-rata Kerugian Akibat Pencemaran Oleh Industri
Pencemaran yang terjadi di Kelurahan Nanggewer menyebabkan kerugian yang harus diterima oleh masyarakat. Kerugian yang diterima masyarakat
diestimasi dengan menghitung besar biaya yang dikeluarkan untuk kembali mendapatkan sumber air bersih untuk konsumsi maupun MCK dan menghitung
besar biaya pengobatan atas gangguan kesehatan akibat pencemaran air. Rata-rata kerugian masyarakat setiap rumahtangga per bulan diestimasi melalui perhitungan
matematis yang melibatkan komponen biaya pengganti air bersih dan biaya berobat.
Tabel 10 Kerugian masyarakat akibat aktivitas industri
No. Kerugian Masyarakat
Total Kerugian Rpbulan
Rata-rata Total Kerugian Rprumahtanggabulan
1 Biaya pengganti air bersih
2.723.700 64.850
2 Biaya pengobatan
1.826.000 60.866,67
Total 4.549.700
125.716,67