Gambaran Umum Lokasi Penelitian
43 Hasil penelitian terhadap 47 responden menunjukkan bahwa seluruh
responden 100 merasakan adanya perubahan lingkungan akibat kegiatan industri. Bentuk perubahan lingkungan yang dirasakan bervariasi. Kerugian yang
paling dominan dalam kasus ini dibuktikan oleh sebanyak tiga puluh empat responden 72,34 yang menyatakan bahwa perubahan lingkungan yang
dirasakan berupa perubahan kualitas air tanah. Menurut hasil wawancara dengan sebagian key person dan beberapa warga
bahwa pencemaran air terjadi akibat industri keramik belum memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL, sehingga pembuangan limbah cair dibuang
langsung ke saluran air warga langsung tanpa dilakukan pengolah terlebih dahulu yang mengakibatkan sebagian warga yang tempat tinggalnya berada di sekitar
saluran air sangat merasakan dampak dari pembuangan limbah tersebut. Seluruh responden yang mengeluhkan adanya penurunan kualitas air tanah
dapat dilihat dari kualitas air tanah yang mereka manfaatkan yang saat ini keadaan sudah tercemar. Masyarakat mengatakan bahwa sebelum adanya industri keramik
di sekitar tempat tinggal mereka, kebanyakan masyarakat menggunakan sumur gali sebagai sumber air bersihnya dimana kondisi airnya sangat jernih. Semenjak
adanya industri keramik, satu per satu warga mulai mengganti sumur galinya dengan sumur bor karena jika memakai sumur gali, masyarakat tidak bisa
memanfaatkan airnya untuk keperluan sehari-hari seperti minum atau mandi dikarenakan air sumur sudah terkontaminasi limbah sehingga menyebabkan air
keruh, berbau, atau memiliki rasa. Tapi sampai saat ini, masih terdapat pula warga yang masih tetap memakai sumur gali sebagai sumber air bersihnya. Jika air
sumurnya sedang dalam kondisi yang kurang bagus, warga yang masih memanfatkan sumur gali sebagai sumber air bersihnya mengakalinya dengan
mengendapkan air terlebih dahulu selama semalam agar bisa dipakai keesokan harinya.
Tidak hanya pencemaran air yang dirasakan oleh responden, sebesar 19,15 responden mengaku bahwa mereka merasakan kenyamanannya terganggu
akibat pencemaran air tersebut. Terganggunya kenyamanan masyarakat sekitar ini diakibatkan karena industri keramik biasanya membuang limbah tanpa
pengolahan terlebih dahulu sehingga selain membuat air menjadi kotor keruh
44 tetapi juga menimbulkan bau tidak sedap yang sangat mengganggu
. Pencemaran
air juga berdampak terhadap berkurangnya keanekaragaman hayati dan timbulnya penyakit yang masing-masing diutarakan oleh 4,26 responden.
Sebesar 4,26 responden yang menyatakan bahwa perubahan lingkungan yang dirasakan yaitu kehilangan keanekaragaman hayati menyatakan, seringkali
menemukan ikan yang mati dan mengambang ke permukaan air, diduga penyebabnya adalah kualitas air yang ada di saluran sekitar tempat tinggal mereka
sudah buruk yang mengakibatkan biota air tidak dapat bertahan hidup dalam air tersebut.
Tabel 6 Eksternalitas negatif yang dirasakan responden
No. Perubahan yang Dirasakan
Jumlah Orang Persentase
1 Berkurangnya keanekaragaman hayati
2 4,26
2 Kenyamanan terganggu
9 19,15
3 Perubahan kualitas air tanah
34 72,34
4 Timbulnya penyakit
2 4,26
Total 47
100,00
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada 47 responden di RT 02 RW 05 Kelurahan Nanggewer, kualitas air tanah yang menurun menjadi
masalah utama yang banyak dikeluhkan oleh sebagian besar masyarakat. Sebanyak 72,34 responden mengeluhkan terjadi penurunan kualitas air tanah
air sumur yang ditunjukkan dengan perubahan warna keruh, bau, atau rasa. Persentase kualitas air tanah responden dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12 Kualitas air tanah responden Sebanyak 42,55 responden menyatakan bahwa air tanah yang mereka
manfaatkan cukup tercemar dengan indikator air kotor, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Kualitas air yang sangat tercemar dirasakan oleh 8 responden
17,02 29,79
42,55 4,26 6,38
Sangat Tercemar Tercemar
Cukup Tercemar Sedikit Tercemar
Tidak Tercemar