14 MSC = PMC + MEC MSB, sehingga produksi harus dikurangi agar efisien
produksi optimum dapat dicapai ditinjau dari seluruh masyarakat.
Sumber : Mangkoesoebroto 1997
Gambar 1 Kurva eksternalitas negatif Tingkat output yang optimum terjadi saat tingkat produksi sebesar Q1.
Produsen cenderung menetapkan tingkat produksi sebesar Q2, yaitu di mana kurva permintaan MSB memotong kurva PMC, sehingga tampak bahwa jumlah
produksi yang diproduksi terlalu banyak dibandingkan tingkat produksi yang optimum.
Ketika terjadi eksternalitas negatif, biaya yang dihitung oleh produsen untuk membayar semua faktor produksi yang digunakan menjadi terlalu kecil
karena tidak memperhitungkan kerugian masyarakat, akibatnya barang yang dihasilkan oleh produsen tersebut cenderung menjadi terlalu banyak. Produsen
masih belum menanggung biaya eksternal seperti biaya kesehatan yang ditanggung oleh masyarakat akibat mengkonsumsi air sumur yang tercemar.
2.5 Penelitian Terdahulu
Salah satu penelitian yang membahas tentang estimasi nilai kerugian ekonomi yaitu Pristy Setyaningrum dari Departemen Ekonomi Sumberdaya dan
Lingkungan, Institut Pertanian Bogor. Setyaningrum 2012 melakukan penelitian dengan judul “Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Akibat Banjir Pasang Studi
kasus: Kam pung εuara Baru, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara”. εetode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan
Harga
H1 H0
15 Averting Behaviour Methods. Tujuan penelitian tersebut adalah identifikasi
karakteristik sosial ekonomi masyarakat yang terkena banjir pasang, penilaian masyarat mengenai kondisi lingkungan tempat tinggal dan dampak yang
ditimbulkan oleh banjir pasang yang mereka rasakan selama ini, estimasi nilai kerugian ekonomi akibat banjir pasang dari sisi rumah tangga dan unit usaha,
pengelolaan masyarakat kawasan pesisir yang sesuai dalam usaha pencegahan dan minimisasi dampak banjir pasang.
Karakteristik sosial ekonomi yang ada pada masyakat yang terkena dampak banjir pasang antara lain berjenis kelamin laki-laki, tingkat pendidikan
SMA, kisaran usia 32-41 tahun, bekerja sebagai buruh pabrik, kepemilikan bangunan tempat tinggal berstatus milik sendiri dan lama tinggal lebih dari 20
tahun. Jenis usaha yang ada merupakan usaha penjualan peralatan rumah tangga dengan status kepemilikan pribadi dan lama usaha antara 5-10 tahun. Persepsi
responden terhadap lingkungan, kotor untuk kebersihan, cukup mengganggu untuk pengaruh banjir pasang dan cukup untuk kondisi fasilitas dan akesesibilitas.
Total estimasi kerugian yang dialami masyarakat rumahtangga Muara Baru yaitu sebesar Rp 2.855.653.684 untuk hilangnya waktu bekerja, Rp 405.594.880 untuk
biaya pengobatan dan Rp 493.588.897 untuk biaya pencegahan, sedangkan untuk unit usaha masyarakat, rata-rata estimasi kerugian akibat banjir pasang sebesar Rp
4.133.910 setiap unit usaha. Pengelolaan lingkungan yang sesuai untuk kampung Muara Baru yaitu sistem pengelolaan yang melibatkan masyarakat di dalamya,
sehingga menumbulkan rasa memiliki dan kesadaran masyarakat akan sumber daya dan lingkungannya.
Penelitian yang kedua merupakan jurnal internasional dari Mohammad Solichin yang berjudul “Use of Pi and Storet Methods to Evaluate Water Quality
Status Of Brantas River”. Penelitian ini bertujuan untuk Mengevaluasi Sungai
Jakara dan Mengidentifikasi sumber pencemar di Sungai Jakara yang menggunakan metode Indeks Pencemaran dan metode STORET.
Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu, tingkat penurunan kualitas air dalam bentuk indeks kualitas air setelah diperiksa dapat disimpulkan umumnya
menjelaskan kualitas air yang sangat buruk, terutama di daerah hilir seperti Kali Surabaya sampai ke Selat Madura. Evaluasi status air sungai dengan kedua