Cost of Illness Model Regresi Linier Berganda

25 Gambar 2. Diagram alur kerangka berpikir Keterangan: = Ruang Lingkup Penelitian Aktivitas Industri Menyebabkan Eksternalitas Estimasi Nilai Kompensasi Masyarakat Eksternalitas negatif Eksternalitas Negatif yang Timbul Averting Behaviour Methods ABM 1.Penurunan kualitas air tanah 2.Kerusakan lingkungan 3.Gangguan kesehatan masyarakat 1 Meningkatnya penerimaan daerah atau negara 2 Penyerapan tenaga kerja 3 Usaha mikro masyarakat sekitar Eksternalitas positif Pencemaran air Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Nilai WTA Masyarakat CVM Analisi Regresi Linier Berganda Industri Keramik di Kelurahan Nanggewer Cost of Illness Analisis Deskriptif Kualitatif Nilai Kerugian yang Dialami Masyarakat Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Dari Pencemaran Akibat Kegiatan Industri Rekomendasi Nilai Kompensasi Masyarakat 26

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Pemilihan Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RT 02 RW 05 Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja purposive, dengan pertimbangan karena RT 02 RW 05 Kelurahan Nanggewer merupakan salah satu tempat yang mengalami pencemaran akibat kegiatan industri. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2014. Pencemaran air tanah yang terjadi menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat. Lokasi dan tempat pengambilan sampel dapat dilihat pada Gambar 3 dan 4. Gambar 3 Lokasi penelitian Gambar 4 Lokasi pengambilan sampel 27

4.2 Metode Pemilihan Responden

Pemilihan responden dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan teknik purposive sample terhadap seluruh populasi rumahtangga dengan pertimbangan tertentu serta sesuai dengan tujuan penelitian. Pertimbangan tertentu yang dimaksud adalah responden yang mengeluarkan biaya tambahan biaya pengganti untuk membeli air minum danatau biaya untuk melakukan pengobatan yang diakibatkan oleh tercemarnya air sumur warga. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 47 rumahtangga yang sudah termasuk dalam populasi. Penetapan jumlah responden ini mengikuti kaidah pengambilan sampel sosial secara statistika yaitu minimal 30 data atau sampel dimana data tersebut mendekati sebaran normal Walpole 1992.

4.3 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari responden melalui observasi dan wawancara menggunakan kuisoner yang telah dipersiapkan sebelumnya pada masyarakat setempat yang mengalami kerugian akibat pencemaran. Data primer meliputi karakteristik rumahtangga, penilaian terhadap dampak pencemaran, kerugian yang dialami, biaya pengganti, biaya pengobatan, dan penghasilan harian, kerugian lain yang dialami masyarakat, dan respon responden atas berapa biaya ganti rugi yang diinginkan masyarakat karena kualitas air tanah masyarakat saat ini telah mengalami penurunan akibat pencemaran industri. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dinas atau instansi terkait serta dari pustaka yang relevan dengan penelitian berupa buku referensi, jurnal ilmiah, internet, hasil-hasil penelitian terdahulu oleh suatu instansi, perorangan atau lembaga yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan serta instansi terkait. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi data mengenai jumlah penduduk, polutan yang dihasikan industri, dan data lain yang dibutuhkan. Data-data tersebut dapat diperoleh dari, Badan Pusat Statistik BPS, BPS Kabupaten Bogor, Kantor Kelurahan Nanggewer, perpustakaan, internet, serta lembaga litelatur lainnya yang relavan. 28

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data informasi yang diperoleh dalam penelitian akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya ganti rugi yang harus dikeluarkan masyarakat akibat penurunan kualitas air tanah dengan metode Averting Behaviour Method ABM, sedangkan untuk analisis kerugian sosial-ekonomi-lingkungan yang dialami masyarakat akibat pencemaran ini digunakan metode analisis deskriptif. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat mengenai pencemaran air tanah di Kelurahan Nanggewer dianalisis menggunakan metode regresi berganda. Tabel 4 Matriks metode analisis data No. Tujuan Penelitian Sumber Data Metode Analisis Data 1. Identifikasi eksternalitas negatif bagi masyarakat akibat pencemaran air tanah di Kelurahan Nanggewer Data Primer kuisioner Analisis Deskriptif 2. Estimasi nilai kerugian ekonomi akibat pencemaran Data Primer kuisioner Metode Valuasi Ekonomi a. Biaya pengganti Data Biaya Pengganti Air Bersih Averting Behaviour Method ABM b. Biaya kesehatan Data Biaya Pengobatan Cost of Illness 3. Estimasi nilai kompensasi masyarakat Data Primer kuisioner Contingent Valuation Method CVM 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai WTA masyarakat Data Primer kuisioner Analisis Linear Berganda

4.4.1 Identifikasi Eksternalitas Negatif yang Timbul Akibat Aktivitas Industri Keramik

Analisis dilakukan dengan cara mengidentifikasi dampak yang diterima oleh masyarakat akibat tercemarnya air tanah warga karena limbah cair yang dibuang oleh industri setempat. Informasi mengenai dampak yang diterima masyarakat didapatkan dengan menggunakan kuisioner dan wawancara langsung dengan metode sensus kepada masyarakat sebagai responden pada penelitian ini. Pertanyaan yang akan disampaikan berupa pertanyaan mengenai dampak yang diterima masyarakat. Identifikasi eksternalitas negatif yang timbul akibat kegiatan industri di Kelurahan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruhkerugian dan apa 29 saja perubahan yang dirasakan masyarakat atas aktivitas tersebut. Analisis ini meliputi ada atau tidak adanya gangguan atas aktivitas industri, pandangan responden terhadap kualitas lingkungan, dan dampak yang timbul akibat aktivitas industri. Dampak yang dianalisis adalah dampak terhadap sosial-ekonomi- lingkungan yang dirasakan masyarakat yang diidentifikasi dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif.

4.4.2 Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah

Perhitungan estimasi nilai kerugian ekonomi akibat terjadinya pencemaran di sumur warga Kelurahan Nanggewer dihitung dan didekati dengan bebeapa metode, yaitu : a. Biaya Pengganti Metode yang digunakan untuk mengestimasi kerugian akibat kerusakan sumbedaya alam dan lingkungan adalah Averting Behaviour Method ABM. Metode ini menggambarkan pengeluaran yang dibuat atau dikeluarkan masyarakat dengan tujuan untuk mencegah atau mengurangi dampak negatif degradasi lingkungan Jones, et al. 2000. Biaya pengganti ini menggambarkan nilai dari jasa lingkungan, yaitu air tanah yang diganti dengan konsumsi air minum dalam kemasan atau pembuatan sumur bor. Biaya rata-rata yang dikeluarkan responden dihitung dengan membagi total jumlah uang yang dikeluarkan responden untuk membeli air pengganti per bulan dengan jumlah responden yang mengeluarkan biaya tersebut. b. Biaya Pengobatan Kerugian yang kedua dilihat dari pengeluaran sejumlah biaya oleh responden untuk melakukan pengobatan akibat penyakit yang berasal dari air yang terkena pencemaran limbah industri. Metode yang digunakan dalam mengesimasi kerugian ini adalah cost of illness. Cost of illness ini terdiri dari 2 jenis yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung itu sendiri terbagi menjadi medical cost dan non-medical cost. Dalam penelitian ini menggunakan biaya langsung, dimana biaya yang dihitung adalah biaya perawatan medis pasien itu sendiri medical cost dan biaya dalam usaha mendapatkan pengobatantransportasi non-medical cost yang