Jenis Kelamin Kondisi Responden Sekitar Kawasan Industri Keramik

44 tetapi juga menimbulkan bau tidak sedap yang sangat mengganggu . Pencemaran air juga berdampak terhadap berkurangnya keanekaragaman hayati dan timbulnya penyakit yang masing-masing diutarakan oleh 4,26 responden. Sebesar 4,26 responden yang menyatakan bahwa perubahan lingkungan yang dirasakan yaitu kehilangan keanekaragaman hayati menyatakan, seringkali menemukan ikan yang mati dan mengambang ke permukaan air, diduga penyebabnya adalah kualitas air yang ada di saluran sekitar tempat tinggal mereka sudah buruk yang mengakibatkan biota air tidak dapat bertahan hidup dalam air tersebut. Tabel 6 Eksternalitas negatif yang dirasakan responden No. Perubahan yang Dirasakan Jumlah Orang Persentase 1 Berkurangnya keanekaragaman hayati 2 4,26 2 Kenyamanan terganggu 9 19,15 3 Perubahan kualitas air tanah 34 72,34 4 Timbulnya penyakit 2 4,26 Total 47 100,00 Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada 47 responden di RT 02 RW 05 Kelurahan Nanggewer, kualitas air tanah yang menurun menjadi masalah utama yang banyak dikeluhkan oleh sebagian besar masyarakat. Sebanyak 72,34 responden mengeluhkan terjadi penurunan kualitas air tanah air sumur yang ditunjukkan dengan perubahan warna keruh, bau, atau rasa. Persentase kualitas air tanah responden dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12 Kualitas air tanah responden Sebanyak 42,55 responden menyatakan bahwa air tanah yang mereka manfaatkan cukup tercemar dengan indikator air kotor, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Kualitas air yang sangat tercemar dirasakan oleh 8 responden 17,02 29,79 42,55 4,26 6,38 Sangat Tercemar Tercemar Cukup Tercemar Sedikit Tercemar Tidak Tercemar 45 dengan indikator air yang kotor keruh, berbau, dan memiliki rasa. Kualitas air yang tercemar dirasakan oleh 14 responden atau sekitar 29,79, dan kualitas air yang tidak tercemar dirasakan oleh 3 responden atau sekitar 6,38. Responden yang air tanahnya tidak tercemar adalah responden yang telah menggunakan sumur bor di tempat tinggalnya sejak awal sebelum adanya industri keramik. Dari hasil uji laboratorium yang telah dilakukan Tabel 2, terdapat tiga parameter yang melebihi baku muku yang telah ditetapkan dalam syarat-syarat pengawasan kualitas air minum. Hasil uji laboratorium ini menjadi bukti bahwa benar air tanah masyarakat yang dikeluhkan sebagian responden cukup tercemar memang keaadaannya tidak layak untuk di konsumsi. Akibat adanya penurunan kualitas air tanah yang dimanfaatkan oleh masyarakat, sebanyak 42 responden memutuskan untuk mengganti air bersihnya dengan membeli galon danatau membuat sumur bor. Perlakuan tersebut dalam penelitian ini merupakan replacement cost yang dikeluarkan oleh masyarakat.

6.2 Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat Akibat Pencemaran Air Tanah

Berdasarkan hasil pengamatan di RT 02 RW 05, Kelurahan Nanggewer, masyarakat adalah pihak yang merasakan kerugian ekonomi akibat pencemaran air yang ditimbulkan dari aktivitas industri keramik. Biaya yang ditanggung masyarakat karena adanya pencemaran air tanah tersebut merupakan kerugian ekonomi yang seharusnya ditanggung oleh pihak pencemar industri keramik. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, kerugian ekonomi yang ditanggung masyarakat RT 02 RW 05 Kelurahan Nanggewer terdiri dari dua aspek. Kedua aspek tersebut berupa biaya yang dikeluarkan responden untuk mengganti air bersih yang dimana biaya tersebut dalam penelitian ini disebut replacement cost dan biaya yang dikeluarkan responden untuk berobat. Perhitungan biaya yang ditanggung masyarakat akan dinilai dengan mengetahui rataan dari tiap aspek, kemudian kedua aspek tersebut dijumlahkan. Sehingga akan diperoleh nilai kerugian tiap rumahtangga per bulan akibat dari pencemaran air tanah.