Kebijakan Industri Gula Nasional

diperbandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Kesenjangan yang terjadi antara produktivitas aktual dan rencana merupakan masalah produktivitas yang harus dievaluasi dan dicari akar penyebab yang menimbulkan kesenjangan produktivitas itu. Berdasarkan evaluasi ini, selanjutnya dapat direncanakan kembali target produktivitas yang akan dicapai, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk mencapai target produktivitas yang telah direncanakan berbagai program formal dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas terus-menerus. Siklus produktivitas itu diulang kembali secara terus- menerus untuk mencapai peningkatan produktivitas terus-menerus dalam sistem industri. Faktor penting yang menyebabkan naik turunnya tingkat produktivitas adalah pihak manajemen, karena pihak manajemen merupakan faktor yang paling berpengaruh, terutama dalam proses perencanaan dan penjadwalan, pengaturan beban kerja, kejelasan instruksi kerja dan evaluasi, serta dalam menumbuhkan motivasi kerja dan loyalitas pekerja terhadap institusi Gambar 4 : Pengukuran Produktivitas Measurement Penilaian Produktivitas Evaluation Perencanaan Produktivitas Planning Perbaikan Produktivitas Improvement [Identifikasi Penurunan Produktivtas] [Analisis Penyebab Masalah Produktivitas] [Melaksanakan Rencana Tindakan] [Mengembangkan Tindakan Pencegahan dan Korektif] I II III IV Gambar 4. Siklus Produktivitas Organisasi Sumanth, 1984 Produktivitas seringkali memiliki terminologi yang membingungkan dan dikaitkan dengan efisiensi dan efektivitas. Meskipun sebenarnya ketiga terminologi tersebut terkait, namun masing-masing memiliki makna yang berbeda. Efisiensi η merupakan rasio dari keluaran aktual terhadap keluaran yang diharapkan. Kendati demikian, efisiensi memberikan indikasi tentang bagaimana mengukur sumberdaya yang digunakan untuk mencapai target yang telah ditetapkan, sedangkan efektivitas Ø memberikan gambaran dalam mengukur bagaimana target tersebut dicapai kinerja. Produktivitas pada dasarnya merupakan integrasi dari efisiensi dan efektivitas. Produktivitas mengindikasikan kombinasi dari pengaruh pemanfaatan sumberdaya efisiensi dan kinerja efektivitas. Kombinasi dari pengaruh efisiensi dan efektivitas inilah yang seringkali disebut dengan indeks produktivitas. Indeks Produktivitas = Kinerja yang dicapai sumberdaya masukan yang digunakan = efektifitas efisiensi www.transtutor.com . Secara skematis, hubungan ketiganya disajikan pada Gambar 5 berikut : MASUKAN OPERASI KELUARAN UMPAN BALIK DAN PENGENDALIAN SISTEM PRODUKSI LINGKUNGAN EKSTERNAL LEGISLASI PERMINTAAN PRODUK PELANGGAN 1 Modal 2 Mutu Bahan Baku Tebu 3 Ketersediaan Bahan Baku Tebu 4 Mutu Tenaga Kerja 5 Energi 6 Kapasitas Pabrik Dengan penggunaan masukanyang tepat, diharapkan memperoleh keluaran yang lebih baik + peningkatan mutu pikiran 1 Organisasi 2 Produk 3 Manajemen 4 Level Teknologi 5 Utilisasi Mesin Peralatan 6 Utilisasi Pabrik Dengan penggunaan sistem dan alat bantu yang tepat, menghasilkan tindakan yang baik + Perbaikan secara kontinyu 1 Mutu Produk 2 Mutu Pelayanan 3 Kepuasan Pelanggan 4 Biaya Rendah 5 Produksi Tinggi 6 Utilisasi Sumberdaya Lebih Baik 7 Penggunaan sumberdaya secara optimum PRODUKTIVITAS SISTEM PRODUKTIVITAS EFISIENSI EFEKTIVITAS KONVERSI MASUKAN KE KELUARAN SISTEM PRODUKTIVITAS Gambar 5. Keterkaitan Efisiensi, Efektivitas dan Produktivitas www.transtutor.com , diakses tanggal 19 November 2011

2.7. Penelitian Terdahulu dan Posisi Penelitian

Penelitian yang dilakukan Anindita 2007 menemukan bahwa kebijakan pemerintah terhadap industri gula lebih difokuskan pada peningkatan produktivitas tebu dan minim sekali perhatian diberikan pada peningkatan efisiensi pada industri gula. Banyak pakar percaya bahwa permasalahan industri gula nasional disebabkan karena penurunan produktivitas tebu per hektarnya dan menyebabkan rendahnya tingkat rendemen yang dihasilkan. Pemikiran yang sama dikemukakan oleh Kuntohartono et al. 1998 dalam Anindita 2007, yang menemukan bahwa rendahnya produktivitas tebu lebih disebabkan oleh lemahnya sistem usahatani yang dilakukan oleh petani tebu dalam menggarap lahan pertaniannya dan menghasilkan rendahnya produktivitas gula dan tingkat kandungan sukrosa. Dalam penelitianya tersebut, membandingkan antara produktivitas tebu di lahan basah di Jawa dan tingkat produktivitas tebu dilahan kering di luar jawa, dengan hasil yang relatif tidak berbeda. Pada kenyataannya, hampir sebagian besar industri gula masih menggunakan mesin-mesin produksi yang tua dari warisan era Belanda. Namun ironisnya, pemerintah percaya bahwa pabrik-pabrik gula yang ada dapat bekerja dengan menghasilkan produksi yang baik. Padahal, jika kinerja industri gula masih beroperasi secara inefisien, maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap kandungan sukrosa yang dihasilkan dan menyebabkan rendahnya tingkat produktivitas tebu. Penelitian yang dilakukan Mardianto et al, 2005 dalam Anindita 2007 juga memperkuat temuan para peneliti sebelumnya yang menyatakan bahwa rendahnya tingkat produktivitas industri gula diduga disebabkan oleh masih digunakannya mesin produksi yang tua dan berpotensi menyebabkan pabrik-pabrik gula cenderung memproduksi gula secara inefisien. Jika pada akhirnya pabrik-pabrik gula memproduksi gula dengan tingkat kandungan sukrosa rendah, maka hal tersebut potensial menyebabkan terjadinya konflik kepentingan antara pabrik gula dengan petani, terutama jika pabrik gula lebih memprioritaskan keuntungan dan menyebabkan menurunnya pendapatan petani tebu Dalam perspektif perdagangan gula internasional, Rusastra 1999 dalam penelitiannya menemukan bahwa telah terjadi perbaikan yang sangat berarti dari kelayakan ekonomis industri gula di dalam negeri, walaupun pada tingkat koefisien DCRC Domestic Resouerces Cost Ratio yang relatif marjinal. Sedikit saja terjadi penurunan produktivitas atau peningkatan harga gula di pasar dunia, maka pengembangan gula untuk memenuhi kebutuhan domestik menjadi tidak layak secara ekonomis. Dari perspektif kebijakan, Malian et al. 2001 menemukan bahwa deregulasi industri gula yang berlangsung sejak tahun 1998 telah menyebabkan