Dampak Kebijakan Pemerintah Strategi peningkatan produktivitas dalam mendukung kebijakan klaster industri gula tebu di Indonesia

SENTRA KLASTER PEMULA KLASTER DINAMIS KLASTER MAJU Mengandalkan Inovasi dan Manajemen Mutu Mengandalkan SDA dan SDM Tradisional Tergantung Pada Pemerintah Daerah Mengandalkan Kemitraan Pemasaran via perantara Variasi kegiatan, usaha besar menjadi “lokomotif” Targeting, Positioning pasar, standar manajemen mutu Mulai Kerjasama Antar kegiatan Sinergi intern klaster, dominasi yang besar Sinergitas antar industri, antar daerah G G a a m m b b a a r r 9 9 . . S S k k e e m m a a T T a a h h a a p p a a n n P P e e n n g g e e m m b b a a n n g g a a n n K K l l a a s s t t e e r r D D i i a a d d a a p p t t a a s s i i d d a a r r i i M M u u n n i i r r D D a a l l a a m m K K e e m m e e n n t t e e r r i i a a n n D D a a l l a a m m N N e e g g e e r r i i , , 2 2 8 8 Kendati klaster dipahami banyak pihak sebagai pengelompokkan dari unit- unit usaha sejenis, namun pada hakekatnya klaster yang banyak dikembangkan dalam praktek keseharian adalah klaster industri. Berdasarkan pohon industri yang telah dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian, klaster industri akan diarahkan pada pengembangan industri hilir agar nilai tambah diperoleh dan memiliki dampak pengganda yang besar bagi ekonomi daerah dan masyarakat. Selain itu, pengembangan klaster industri dapat berdampak pada peningkatan daya saing industri tersebut. Menurut Nugroho 2010, klaster perlu terus dievaluasi untuk dapat menelaah perkembangannya agar bermuara pada pembentukan klaster maju advance cluster. Pada Gambar 10 berikut diperlihatkan tahapan pengembangan klaster industri : PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN KEPEMIMPINAN PENGELOLAAN KETERLIBATAN KOMUNIKASI INISIASI AKTIVITAS AWAL INISIATIF PRAKARSA PENGEMBANGAN PENYUSUNAN STRATEGI AGENDA PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI EKSPLORASI ANALISIS EKSPLORASI ANALISIS EKSPLORASI ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI IMPLIKASI KEBIJAKAN PERENCANAAN AKSI KELEMBAGAAN KOLABORASI DAN STRUKTUR OPERASIONAL KONSENSUS RENCANA MOBILISASI SUMBERDAYA PELAKSANAAN AKTIVITAS PENCAPAIAN MILESTONES PENGELOLAAN SINERGI PENGGALIAN PENENTUAN SDM, SUMBER DANA DAN SD LAIN PENGELOLAAN TUGAS, SDM HUBUNGAN PENGELOLAAN KEBERTERIMAAN, KOMITMEN SINERGI POSITIF PENGAMANAN KESEPAKATAN PERSETUJUAN PENINGKATAN KAPASITAS Gambar.10 Kerangka Tahapan Pengembangan Klaster Industri Nugroho, 2010

4. Analisis SWOT – AHP

Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematika untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategi strategic planner harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam kondisi yang ada saat ini.