PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN KEPEMIMPINAN
PENGELOLAAN KETERLIBATAN KOMUNIKASI
INISIASI AKTIVITAS AWAL
INISIATIF PRAKARSA
PENGEMBANGAN PENYUSUNAN
STRATEGI AGENDA
PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI
EKSPLORASI ANALISIS
EKSPLORASI ANALISIS EKSPLORASI
ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI
IMPLIKASI KEBIJAKAN
PERENCANAAN AKSI
KELEMBAGAAN KOLABORASI DAN
STRUKTUR OPERASIONAL
KONSENSUS RENCANA
MOBILISASI SUMBERDAYA
PELAKSANAAN AKTIVITAS
PENCAPAIAN MILESTONES
PENGELOLAAN SINERGI
PENGGALIAN PENENTUAN SDM, SUMBER
DANA DAN SD LAIN PENGELOLAAN
TUGAS, SDM HUBUNGAN
PENGELOLAAN KEBERTERIMAAN,
KOMITMEN SINERGI POSITIF
PENGAMANAN KESEPAKATAN
PERSETUJUAN
PENINGKATAN KAPASITAS
Gambar.10 Kerangka Tahapan Pengembangan Klaster Industri Nugroho, 2010
4. Analisis SWOT – AHP
Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematika untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats.
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana
strategi strategic planner harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam kondisi yang ada saat ini.
a. Matrik SWOT
Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematika untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats.
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana
strategi strategic planner harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam kondisi yang ada saat ini.
Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisa SWOT.
Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis .
Menurut Rangkuti 1997, diagram tersebut dapat mengidentifikasi sembilan sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat
dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu :
Growth Strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri sel
1, 2, dan 5 atau upaya diversifikasi sel 7 dan 8.
Stability Startegy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah
strategi yang telah ditetapkan.
Retrenchment Strategy sel 3, 6, dan 9 adalah usaha memperkecil atau
mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan.
b. Analitycal Hierarchy Process AHP
Metode AHP merupakan salah satu metoda yang dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk bisa memahami kondisi suatu sistem dan membantu
dalam melakukan prediksi dan pengambilan keputusan. Prinsip kerja AHP adalah
penyederhanaan suatu persoalan yang tidak terstruktur, strategik dan dinamik menjadi bagian-bagiannya serta menata dalam suatu hierarki. Kemudian tingkat
kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subyektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif dibandingkan variabel lainnya. Dari
berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil
pada sistem tersebut Marimin, 2004. Prinsip kerja AHP adalah sebagai berikut: a. Dekomposisi
Memecahkan persoalan yang utuh menjadi unsur-unsurnya, yaitu kriteria dan alternatif. Jika ingin mendapatkan hasil yang lebih akurat, pemecahan juga
dilakukan terhadap unsur-unsurnya sampai tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut sehingga didapatkan tingkatan dari persoalan tadi
membentuk struktur hirarki.
b. Pertimbangan Komparatif
Prinsip ini membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkat diatasnya. Kriteria dan alternatif dinilai melalui perbandingan
berpasangan pairwise comparison. Menurut Saaty, untuk berbagai persoalan, skala 1
– 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty dapat
dilihat pada Tabel 7. Nilai-nilai perbandingan relatif kemudian diolah untuk menentukan peringkat relatif dari seluruh alternatif. Baik kriteria kualitatif
maupun kriteria kuantitatif dapat dibandingkan sesuai dengan judgement yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas.
c. Sintesa Prioritas
Dari setiap matriks pairwise comparison kemudian dicari vektor prioritasnya eigen vector
untuk mendapatkan local priority. Karena matriks-matriks
pairwise comparison terdapat pada setiap tingkat, maka untuk mendapatkan
global priority harus dilakukan sintesis di antara local priority.
d. Konsistensi Legal Konsistensi logis menjamin bahwa semua elemen dikelompokkan secara logis
dan diperingkatkan secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria logis. Indikator konsistensi dalam AHP diukur melalui Consistency Index CI. AHP
mengukur seluruh konsistensi penilaian menggunakan Consistency Ratio CR yang merupakan perbandingan antara CI dengan Random Inconsistency Index
RI. Jika nilai CR adalah kurang dari 0,1 CR 0,1, dikatakan bahwa
elemen-elemen telah dikelompokkan secara konsisten.
Persoalan pengambilan keputusan dengan AHP dapat diselesaikan secara matematis untuk menyusun prioritas elemen keputusan setiap tingkat hirarki
keputusan. Tahapan metode AHP dengan pengolahan secara horizontal ditunjukkan pada persamaan 1 sampai persamaan 7.
1. Perkalian baris Z
n ij
n j
i
a Z
1
2. Perkalian vektor prioritas atau vektor eigen
n i
n j
n ij
n j
a eVP
1 1
1 1
eVP
i
adalah elemen vektor prioritas ke-i.
3. Perhitungan nilai eigen maksimum λ
max
VA = a
ij
x VP dengan VA = V
ai
VB = VAVP dengan VB = V
bi
n i
ij
a n
1 m ax
1
VA = VB = Vektor antara
Vb
i
untuk i = 1, 2, ..., n 4. Perhitungan nilai indeks konsistensi CI
Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi jawaban yang akan berpengaruh kepada kesahihan hasil. CI ditentukan berdasarkan
persamaan 6.
1
m ax
n n
CI
Untuk mengetahui apakah CI dengan besaran tertentu cukup baik atau tidak, perlu diketahui rasio yang dianggap baik, yaitu apabila CR ≤ 0.1. CR
ditentukan berdasarkan persamaan 7.
RI CI
CR
. Nilai RI merupakan nilai random indeks yang dikeluarkan oleh Oarkridge
Laboratory yang disajikan pada Tabel 8 sebagai berikut:
Tabel 9. Random Inconsistency RI N
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 RI 0.00 0.00 0.58 0.90 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49 1.51 1.48 1.56
dimana Z
i
: vektor eigen baris ke-i
i
eVP
: elemen vektor prioritas ke-i. a
ij
: elemen untuk baris ke-i lalu ke-j n
: jumlah elemen VP
i
: vektor prioritas baris ke-i VA
i
: vektor antar baris ke-i λ
max
: nilai eigen maksimum CI
: consistency index CR
: consistency ratio RI
: random consistency index Marimin 2004
Penggunaan analisis SWOT untuk membedah lingkungan internal dan eksternal seringkali masih mengabaikan bobot dari masing-masing faktor dalam
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan. Untuk itulah, salah satu upaya yang perlu dilakukan dalam dalam mengatasi kelemahan dalam metode SWOT perlu di
kombinasikan dengan metode AHP. Pada Gambar 11 diperlihatkan tahapan analisis dengan menggunakan metode kombinasi SWOT-AHP :
TAHAP 1 TAHAP 2
TAHAP 3 TAHAP 4
TAHAP 5
Penentuan Kekuatan,
Kelemahan, Peluang dan
Ancaman
Strukturisasi Hierarkhial dari
perbandingan berpasangan untuk
faktor-faktor pada SWOT
1 Perbandingan berpasangan untuk
setiap faktor SWOT
2 Prioritasisasi untuk kelompok SWOT
berdasarkan skala urutan
3 Perhitungan prioritas keseluruhan dari faktor-
faktor SWOT 1 Faktor-faktor yang
telah diprioritaskan diletakkan pada matriks
SWOT 2 Temukan strategi
berdasarkan kombinasinya SO, ST,
WO, WT 3 Hilangkan strategi-
strategi yang bersifat pengulangan identik
1 Hubungkan alternatif strategi yang telah
diperoleh dengan faktor- faktor SWOT dengan
skala urutan 2Susun rangking
strategi
Matriks SWOT Struktur
Hierarkhial Prioritas
Keseluruhan dan Parsial dari faktor-
faktor SWOT Urutan ranking dari
straetgi yang terpilih untuk
dioperasionalkan
1 Susun program taktis berdasarkan prioritas
strategi 2 Validasi Metodologi
ANALISIS SITUASIONAL
SWOT STRUKTUR
HIERARKHIAL
PERBANDINGAN BERPASANGAN
AHP MATRIKS SWOT
PENGEMBANGAN STRATEGI
MATRIKS EVALUASI
STRATEGI T
A H
A PA
N
K EG
IA T
A N
K EL
U A
R A
N
Gambar.11 Metode Analisis Hibrida SWOT – AHP
Diadaptasi dari Wickramasinghe, 2009