Bentuk partisipasi stakeholder pada forum penjaringan aspirasi

Seluruh masukan stakeholder selanjutnya diolah secara teknis dan diwujudkan dalam bentuk peta teknis hasil evaluasi dan peta alternatif penyesuaian dan revisi RTRW, sehingga belum ada jaminan bahwa masukan tersebut akan mempengaruhi RTRW. Ciri-ciri partisipasi masyarakat dalam penyusunan RTRW Kabupaten Bogor yaitu : a. Pemerintah telah memberikan informasi tentang penyusunan RTRW termasuk hak dan tanggung jawab serta pilihan masyarakat dalam perencanaan tata ruang b. Pemerintah mengundang perwakilan stakeholder termasuk masyarakat untuk menyampaikan usulan melalui dialog dua arah pada saat forum penjaringan aspirasi dan seminar rancangan RTRW c. Meskipun telah terjadi dialog dua arah, tetapi tidak ada jaminan bahwa aspirasi dan ide masyarakat akan mempengaruhi rencana tata ruang karena keputusan akhir ditentukan oleh pemerintah. Berdasarkan tipologi partisipasi Arnstein, maka tingkat partisipasi masyarakat berada pada tangga konsultasi consultation yang tergolong derajad tokenismeformalitas Degree of Tokenism, pada tingkat ini masyarakat telah memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya dalam FGD, namun tidak ada umpan balik dan mekanisme bagi warga untuk mengetahui apakah berbagai usulan itu benar-benar diakomodir dalam rancangan rencana untuk pembahasan selanjutnya. Partisipasi masyarakat hanya diukur berdasarkan frekuensi kehadiran dalam pertemuan dan jumlah kuesioner sebagai bukti bahwa pemerintah telah melibatkan masyarakat dalam penyusunan RTRW sehingga partisipasinya bersifat semu.

b. Tingkat partisipasi Akademisi dan LSM Crowd

Hasil analisis menunjukkan bahwa partisipasi LSM dan akademisi crowd dalam forum penjaringan aspirasi dan seminar rancangan RTRW umumnya berupa pemberian masukan melalui dialog dua arah dengan stakeholder lain, yaitu sebanyak 3 orang 75 serta aktif berdiskusi dan usulnya diakomodir dalam konsep RTRW sesuai dengan kebutuhan sebanyak 1 orang 25. Akademisi merupakan tenaga ahli yang berperan dalam memberikan informasi, saran dan pertimbangan tentang penataan ruang berdasarkan aspek ekologi, ekonomi dan sosial untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Tabel 20 Tingkat partisipasi stakeholder dalam kelompok subject pada penyusunan RTRW Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025 Variabel Tingkat Partisipasi N 1. Hanya hadir dan tidak memberikan masukansaranusulan Manipulation 4 9,76 2. Memberikan masukansaran berdasarkan arahan pihak tertentu Therapy - 3. Menerima informasi dan memberikan masukansaranusulan tanpa melalui dialog 2 arah dengan pemerintah Informing 5 12,20

4. Memberikan masukan melalui dialog dua arah dengan

stakeholder lain Consultation 28 68,29 5. aktif berdiskusi dan usulannya diakomodir dalam konsep sesuai dengan kebutuhan Placation 1 2,44 6. Aktif dalam diskusi dan penyusunan konsep serta mendapat pembagian tanggungjawab yang setara Partnership 3 7,32 7. Aktif dalam diskusi dan ikut menyusun konsep serta terlibat dalam memberikan persetujuan Delegated Power - 8. Aktif dalam diskusi, ikut menetapkan konsep, terlibat dalam pembuatan keputusan dan berwenang membuat keputusan Citizen Kontrol - Jumlah 41 100 LSM berperan dalam mengawasi kebijakan tata ruang dan memberikan saran terkait hak dan kewajiban masyarakat dalam penataan ruang. Tingkat partisipasi LSM dan akademis dapat dilihat pada Tabel 21. Stakeholder pada kelompok crowd hanya berwenang memberikan saranusulan, tetapi tidak ada jaminan bahwa pandangan mereka akan menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Mengacu pada tipologi partisipasi masyarakat Arnstein, tingkat partisipasi LSM dan akademisi berada pada tangga konsultasi consultation, dengan ciri-ciri sebagai berikut : a. Pemerintah telah memberikan informasi tentang penyusunan RTRW b. Pemerintah mengundang LSM dan akademisi untuk menyampaikan masukan dalam forum penjaringan aspirasi dan seminar rancangan RTRW c. Belum ada jaminan bahwa masukansaran dari LSM dan akademisi akan dipertimbangkan dalam merumuskan RTRW Kabupaten Bogor. Tingkat konsultasi tergolong dalam derajad tokenisme Degree of tokenism, dimana pendapat dan saran stakeholder sudah didengar tetapi tidak ada kepastian jika pandangan mereka akan dipertimbangkan dalam konsep RTRW karena keputusan akhir ditentukan oleh pemerintah. .

c. Tingkat partisipasi pemerintah pusat dan daerah Key Players

Peran serta pemerintah key players dalam penyusunan RTRW Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025 umumnya berupa masukan melalui dialog dua arah dengan stakeholder lain yaitu sebesar 60 9 orang, selanjutnya aktif berdiskusi dan usulannya diakomodir sesuai dengan kebutuhan sebesar 13,11 2 orang, aktif dalam diskusi dan terlibat penyusunan konsep serta mendapat pembagian tanggung jawab yang setara sebanyak 13,33 2 orang, dan aktif dalam diskusi, ikut menyusun konsep serta terlibat dalam membuat keputusan sebanyak 13,11 2 orang. Partisipasi key players dalam penyusunan RTRW Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025 tersaji pada Tabel 22. Tabel 21 Tingkat partisipasi stakeholder dalam kelompok crowd pada penyusunan RTRW Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025 Variabel Tingkat Partisipasi N 1. Hanya hadir dan tidak memberikan masukansaranusulan Manipulation - 2. Memberikan masukansaran berdasarkan arahan pihak tertentu Therapy - 3. Menerima informasi dan memberikan masukansaranusulan tanpa melalui dialog 2 arah dengan pemerintah Informing -

4. Memberikan masukan melalui dialog 2 arah dengan

stakeholder lain Consultation 3 75 5. aktif berdiskusi dan usulannya diakomodir dalam konsep sesuai dengan kebutuhan Placation 1 25 6. Aktif dalam diskusi dan penyusunan konsep serta mendapat pembagian tanggungjawab yang setara Partnership - 7. Aktif dalam diskusi dan ikut menyusun konsep serta terlibat dalam memberikan persetujuan Delegated Power - 8. Aktif dalam diskusi, ikut menetapkan konsep, terlibat dalam pembuatan keputusan dan berwenang membuat keputusan Citizen Kontrol - Jumlah 4 100