41-50 tahun Analysis of Stakeholder Participation in the Preparation of Regional Spatial Plan for the Forestry Sektor in Bogor Regency
UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang menyebutkan bahwa
peranan pemerintah dalam penyelenggaraan tata ruang adalah mengumumkan dan menyebarluaskan rencana tata ruang kepada masyarakat serta menumbuhkan
kesadaran dan tanggung jawab masyarakat melalui penyuluhan, bimbingan, pendidikan, dan pelatihan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pembinaan yang
telah dilakukan Pemda Kabupaten Bogor yaitu berupa penyuluhan yang dilakukan bersamaan dengan penjaringan aspirasi serta seminar rancangan RTRW, sehingga
informasi perencanaan tata ruang tidak diketahui oleh seluruh masyarakat dalam wilayah perencanaan dan akhirnya berpengaruh terhadap partisipasi masyarakat.
Hasil distribusi frekuensi terhadap peranan LSM dalam pembinaan tata ruang Tabel 34 menunjukkan sebanyak 31 orang 51,67 pernah mengikuti
pembinaan oleh LSM sebanyak 1-2 kali, sedangkan 14 orang 23,33 pernah mengikuti pembinaan sebanyak 3-4 kali, 12 orang 20 belum pernah mengikuti
pembinaan oleh LSM, dan 3 orang 5 mengikuti pembinaan lebih dari 4 kali.
Keterlibatan LSM dalam pembinaan tata ruang di Kabupaten Bogor
cenderung rendah, keterlibatan LSM sebatas mengawasi implementasi kebijakan dan pendampingan masyarakat, tetapi pendampingan masyarakat belum merata di
seluruh wilayah Kabupaten Bogor sehingga tidak semua responden merasakan manfaat adanya pendampingan oleh LSM.
Hubungan Faktor Internal dan Eksternal dengan Bentuk dan Tingkat Partisipasi
Stakeholder dalam Penyusunan RTRW Kabupaten Bogor a.
Hubungan faktor internal dan eksternal dengan bentuk dan tingkat partisipasi pemerintah desa dan masyarakat
Subjects
Hasil tabulasi silang faktor internal dan eksternal dengan bentuk partisipasi stakeholder pada kelompok subjects pemerintah desa dan masyarakat pada tahap
penjaringan aspirasi Tabel 35 dan seminar rancangan RTRW Tabel 36 menunjukkan bahwa bentuk partisipasi stakeholder pada tahap penjaringan
aspirasi dipengaruhi oleh pekerjaan cc = 0,758, sedangkan bentuk partisipasi pada seminar rancangan RTRW dipengaruhi oleh peranan LSM cc = 0,597.
Tabel 33 Sebaran distribusi frekuensi kehadiran dalam sosialisasi dan pembinaan tata ruang yang diselenggarakan oleh Pemda Kabupaten Bogor
No Kriteria
Key Players Subject
Crowd Jumlah
Orang Orang
Orang Orang
1 4 kali
- -
1 2,44
- -
1 1,67
2 3-4 kali
5 33,33
7 17,07
- -
12 20,00
3 1-2 kali.
10 66,67
30 73,17
3 75,00
43 71,67
4 Tidak pernah
- -
3 7,32
1 25,00
4 6,67
Jumlah 15
100 41
100 4
100 60
100
Tabel 34 Sebaran distribusi frekuensi kehadiran dalam sosialisasi dan pembinaan tata ruang yang diselenggarakan oleh LSM
No Kriteria
Key Players Subject
Crowd Jumlah
Orang Orang
Orang Orang
1 4 kali
1 6,67
2 4,88
- -
3 5,00
2 3-4 kali
3 20,00
9 21,95
2 50,00
14 23,33
3 1-2 kali.
8 53,33
22 53,66
1 25,00
31 51,67
4 Tidak pernah
3 20,00
8 19,51
1 25,00
12 20,00
Jumlah 15
100 41
100 4
100 60
100
Hasil uji statistik antara faktor-faktor internal dan eksternal dengan tingkat
partisipasi stakeholder pada kelompok subject menunjukkan bahwa tingkat partisipasi pemerintah desa dan masyarakat dipengaruhi oleh variable pendidikan
cc = 0,642. Hasil analisis chi square tehadap tingkat partisipasi stakeholder pada kelompok subjects disajikan pada Tabel 37.
Tabel 37 Hasil uji chi square tehadap tingkat partisipasi stakeholder kelompok subject dalam penyusunan RTRW Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025
No Variabel
X
2
hit P
CC X
2
tabel Kesimpulan
A. Internal 1.
Jenis Kelamin
1,819 0,769
0,573 9,488
Terima H , tidak ada hubungan antara jenis
kelamin dengan tingkat kelompok subject 2.
Usia 20,000
0,067 0,425
21,026 Terima H
, tidak ada hubungan antara usia dengan tingkat partisipasi kelompok subject