Permasalahan Analisis nilai tambah dan pemasaran minyak gaharu (Studi kasus di CV Aromindo)

7 CV Aromindo memanfaatkan peluang yang ada dengan membuat produk minyak gaharu yang dibutuhkan sebagai bahan dasar untuk membuat minyak wangi maupun minyak aromaterapi. Melalui penciptaan minyak gaharu yang semula hanya berupa potongan kayu gaharu menjadi minyak gaharu, maka menciptakan nilai tambah bagi produk tersebut. Besarnya nilai tambah produk minyak gaharu selama ini tidak diketahui secara pasti oleh perusahaan. Padahal, dengan mengetahui besarnya nilai tambah yang dihasilkan, perusahaan dapat mengetahui secara pasti besar keuntungan yang didapatkan dari proses pengolahan gaharu menjadi minyak gaharu sehingga memacu perusahaan untuk terus melakukan pengembangan terhadap produk yang dijual agar memiliki nilai tambah guna meningkatkan pendapatan perusahaan. Produksi Gaharu di dalam negeri, lebih sering untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor, seperti China, Eropa dan Arab Saudi 2 . Begitu pun dengan CV Aromindo turut menjual minyak gaharu ke pasar tersebut. Perilaku kebutuhan masyarakat terhadap produk olahan gaharu seperti dupa, hio, minyak wangi, dan minyak aromaterapi berbahan dasar gaharu yang memiliki wangi khas menyebabkan industri pengolahan gaharu di pasar ekspor berkembang. Oleh karena itu, CV Aromindo perlu melakukan proses manajemen pemasaran yang baik agar dapat bersaing di pasar tersebut dan mampu mencapai tujuan pemasaran perusahaannya. Proses manajemen pemasaran ini dapat menentukan keberhasilan perusahaan dalam menjangkau pasar-pasar yang tepat dan potensial. Pada prosesnya, dapat dilihat peluang pasar bagi CV Aromindo, penerapan strategi pemasaran yang dilakukan melalui analisis segmentasi, targeting, dan positioning, bauran pemasaran produk, harga, distribusi, dan promosi yang dilakukan, serta pelaksanaan dan pengendalian pemasaran CV Aromindo. Oleh karena itu, penelitian ini diarahkan pada analisis nilai tambah dan pemasaran gaharu.

1.2 Permasalahan

Saat ini, gaharu sebagian besar dijual dalam bentuk mentah potongan kayu. Padahal, beragamnya nilai guna gaharu merupakan indikator dalam pengusahaan gaharu, sehingga pengelolaan sumberdaya dan produksi diharapkan 2 http:www.hariansumutpos.com20120534648melihat-potensi-gaharu-produk-ekspor-unik- dan-mahalixzz2KkjpBihH [Diakses 18 Februari 2012] 8 dapat berkembang sebagai lahan pengusahaan gaharu bagi Indonesia yang berperan penting dalam menggalang pendapatan masyarakat dan negara. Gaharu tidak banyak dikonsumsi di dalam negeri lantaran harganya yang mahal. Hal ini membuat para pengusaha gaharu lebih memilih mengekspor ke pasar internasional, sebab permintaan pasar internasional tinggi. Berbagai negara konsumen atas produk komoditi gaharu antara lain, berbagai negara Timur Tengah, China, Jepang, Korea, Taiwan, Eropa, Amerika, Jerman, dan Belanda. Dari beberapa negara tersebut, kontribusi ekspor terbesar ke wilayah Timur Tengah, sebesar 60 hingga 70 persen 3 . Gaharu merupakan produk yang memiliki nilai jual tinggi walaupun tidak diolah atau masih dalam bentuk kayu. Namun, ketika produk gaharu tersebut diolah, maka akan semakin meningkatkan nilai jualnya. Pada tahun 2010, nilai jual gaharu sebelum diolah ditingkat pedagang pengumpul lokal berkisar Rp 10.000,00 per kg untuk gaharu kualitas paling rendah hingga mencapai Rp 15.000.000,00 per kg untuk gaharu kualitas super, yaitu tergantung seberapa banyaknya kandungan resin pada gaharu tersebut Anonim 2010. Harga gaharu pada tahun 2010 ditampilkan pada Tabel 5. Tabel 5 . Harga Kayu Gaharu Sesuai Grade Tahun 2010 di Pulau Jawa No Grade Kayu Gaharu Harga Rpkg 1 Grade A Super king 15.000.000 2 Grade A 10.000.000 3 Grade AB 5.000.000 4 Grade C 2.000.000 5 Grade D 1.000.000 6 Grade E 500.000 7 Low Grade 100.000 - 300.000 8 Gaharu untuk minyak 10.000 - 100.000 Sumber: Anonim 2010 3 A, Mashur M. 2011. China Impor Kayu Gaharu Tanpa Perantara. http:medan.tribunnews.com20110316china-impor-kayu-gaharu-tanpa-perantara [Diakses 10 Januari 2012] 9 Harga jual gaharu di pasar lokal berbeda dibandingkan dengan yang beredar di pasar internasional, karena negara-negara pengekspor gaharu yang ada, mampu menjual gaharu dalam bentuk yang lebih bernilai jual. Peningkatan nilai jual pada suatu produk dapat dilakukan dengan pengubahan bentuk dari produk mentah menjadi produk olahan, baik berupa produk setengah jadi, maupun produk jadi. Produk jadi ini memiliki nilai tambah dan mampu meningkatkan pendapatan bagi perusahaan yang memproduksinya. Salah satu alternatif dalam meningkatkan nilai tambah pengusahaan dapat dilakukan dengan mengembangkan jenis produk jadi yang memiliki nilai ekonomis pasar yang menguntungkan, salah satunya yaitu pengembangan produk minyak atsiri gaharu. Harga ekspor minyak gaharu di pasaran dunia sangat tinggi, berdasarkan pengalaman salah satu penyuling, titik terendah harga minyak gaharu sudah mencapai 7000 US per kg. Selain harga bahan baku yang mahal, tingginya harga minyak gaharu juga dipengaruhi oleh keterbatasan bahan baku dan rendemen minyak yang diperoleh dari hasil penyulingan relatif sedikit. Produsen penyuling minyak gaharu masih sangat minim jumlahnya, karena untuk melakukan penyulingan pada gaharu, modal yang dibutuhkan tidak sedikit. Namun, berdasarkan kenyataan mengenai tingginya nilai jual produk olahan gaharu, maka semakin banyak perusahaan yang tertarik untuk mengembangkan produk olahan gaharu, seperti minyak gaharu, dupa, hio, sabun, teh gaharu, dll. Hal itu dilakukan perusahaan demi mendapatkan keuntungan yang maksimal dari pengushaan gaharu tersebut. CV Aromindo merupakan perusahaan yang melakukan pengolahan untuk produk gaharu. Perusahaan ini mempunyai alat penyulingan gaharu yang dirancang sendiri dan memiliki hak cipta atas mesin tersebut. CV Aromindo juga sering dijadikan percontohan bagi perusahaan lain ataupun individu yang ingin berbisnis gaharu melalui kegiatan seminar dan pelatihan. Adapun CV Aromindo menjual gaharu dalam bentuk mentah dan juga produk jadi. Produk mentah yang dijual berupa natural gaharu yaitu produk gaharu yang kualitasnya tinggi. process gaharu yaitu produk gaharu yang diolah agar memiliki kualitas yang lebih baik dan adapula minyak gaharu yang dihasilkan dengan menggunakan peralatan 10 canggih. Selain itu, terdapat produk olahan gaharu lain yang dihasilkannya, yaitu dupa, sabun, hio, dan hiasan artistik dari kayu gaharu. CV Aromindo memanfaatkan pengetahuan dan teknologi yang ada dengan menjual gaharu dalam berbagai produk olahan, diantaranya dupa, hio, minyak gaharu, dan hiasan artistik kayu gaharu. Produk olahan terbaik yang dihasilkan oleh CV Aromindo adalah minyak gaharu yang diproduksi dengan menggunakan peralatan canggih. Minyak gaharu tersebut diproduksi dengan penyulingan sistem manual dan menggunakan tekanan uap tinggi. Peralatan yang digunakan dirancang sendiri oleh CV Aromindo dengan perpaduan peralatan penyulingan minyak gaharu dari Thailand dan India. Harga minyak gaharu yang dihasilkan oleh CV Aromindo bervariasi tergantung pada proses produksinya. Harga yang ditetapkan perusahaan tersebut dapat berubah mengikuti nilai tukar rupiah terhadap dollar yang terjadi, karena CV Aromindo ini menjual minyak gaharu ke pasar ekspor. Dari segi ukuran, minyak gaharu yang dijual oleh CV Aromindo dijual dalam satuan kg. CV Aromindo sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri gaharu dan produk turunannya mempunyai peran yang cukup strategis dalam perekonomian. Dalam aktivitas usahanya, selain berorientasi pada keuntungan, CV Aromindo juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan, memberikan nilai tambah dan menyumbang devisa bagi negara. Akan tetapi, perkembangan usaha gaharu CV Aromindo belum seperti yang diharapkan karena beberapa kendala, di antaranya yaitu ketersediaan bahan baku yang tidak menentu, persaingan yang ketat dikarenakan pasar tujuan dari minyak gaharu ini adalah berorientasi ekspor, kemampuan tenaga penjual yang masih terbatas, serta masalah lain yang berkaitan dengan pengembangan usaha. Menyadari kontribusi yang diberikan melalui adanya usaha minyak gaharu ini, menjadi sangat penting bagi perusahaan untuk mempertahankan kesinambungan dan kestabilan aktivitas usahanya. Seperti yang diketahui, minyak gaharu memiliki nilai jual yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kayu gaharu. Hal ini dapat dilihat dari harga minyak gaharu yang lebih tinggi dibandingkan dengan gaharu dalam bentuk kayu. Produk olahan gaharu tersebut menghasilkan nilai tambah yang bisa meningkatkan pendapatan bagi CV 11 Aromindo. Oleh karena itu, perlu diketahui bagaimana usaha pengolahan produk gaharu menjadi minyak gaharu ini dapat memberikan nilai tambah dan keuntungan bagi perusahaan dan faktor-faktor produksi lainnya sehingga mampu menjaga kesinambungan usaha CV Aromindo. Permasalahan lain yang dihadapi CV Aromindo dalam mencapai keuntungannya yaitu penjualan minyak gaharu yang masih jauh dari target perusahaan akibat dari permintaan yang belum sesuai. Permintaan terhadap minyak gaharu CV Aromindo menjadi penentu besarnya penjualan produk yang dilakukan perusahaan karena selama ini perusahaan menjual minyak gaharu jika ada permintaan melalui pemesanan. Oleh karena itu, perusahaan harus meninjau kembali langkah pemasaran yang dilakukan perusahaan. Langkah pertama dalam perencanaan bisnis adalah langkah pemasaran, dimana pasar sasaran dan strategi pemasarannya ditentukan, dan tujuan penjualan serta sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan ini ditetapkan Kotler 1993. Adapun target hasil penjualan produksi minyak gaharu yang ingin dicapai perusahaan sebesar 38,4 kg per tahun. Penetapan target ini didasarkan pada kemampuan perusahaan dalam memproduksi minyak gaharu sesuai dengan kapasitas mesin produksi yang dimiliki perusahaan juga banyaknya bahan baku yang mampu didapatkan dan waktu yang dibutuhkan untuk proses penyulingan gaharu menjadi minyak gaharu. Besarnya volume penjualan ekspor minyak gaharu oleh CV Aromindo dapat dilihat dari pada Tabel 6. Tabel 6 . Ekspor Minyak Gaharu oleh CV Aromindo Tahun 2007-2011 Tahun Volume Penjualan Minyak Gaharu kg 2007 6,58 2008 2,00 2009 5,00 2010 18,00 2011 2,00 Sumber: Data Sekunder Perusahaan 2012 Tujuan pemasaran perusahaan CV Aromindo salah satunya yaitu pencapaian target penjualan minyak gaharu sesuai yang telah ditetapkan 12 perusahaan. Akan tetapi, hal tersebut belum mampu dicapai oleh perusahaan terbukti dari data penjualan pada tabel 6. Manajer pemasaran menjalani proses pemasaran untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut Kotler 1993. Keberhasilan dalam mencapai tujuan pemasaran perusahaan salah satunya dapat ditentukan oleh proses manajemen pemasaran yang baik. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis menganalisis proses manajemen pemasaran yang dilakukan perusahaan. Manajemen pemasaran dalam hal ini ditujukan pada analisis peluang pasar minyak gaharu, penetapan segmentasi, target, dan posisi produk di pasar serta bauran pemasaran produk, harga, distribusi dan promosi, serta pelaksanaan dan pengendalian pemasaran yang dilakukan CV Aromindo. Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Bagaimana nilai tambah dan pendistribusian nilai tambah terhadap pemilik faktor-faktor produksi yang dihasilkan melalui adanya usaha pengolahan kayu gaharu menjadi minyak gaharu? 2 Bagaimana pelaksanaan proses manajemen pemasaran minyak gaharu di CV Aromindo?

1.3 Tujuan Penelitian