36
IV. METODE PENELITIAN
4.1.
Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat yang digunakan pada penelitian ini adalah CV Aromindo yang berlokasi di Jl. Raya Cemplang km 4, Cilendek Barat, Bogor Barat, Jawa Barat.
Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa CV Aromindo merupakan salah satu industri pengolahan gaharu yang
sudah cukup lama berdiri yaitu sejak tahun 2002 dan setiap tahunnya diberi jatahkuota oleh pemerintah untuk mengekspor kayu gaharu. Pelaksanaan
kegiatan penelitian ini dilakukan selama dua bulan mulai pertengahan Maret 2012 sampai pertengahan Mei 2012.
4.2. Data dan Instrumentasi
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung observasi,
wawancara, sekaligus pengisian kuisioner dengan dua karyawan dan satu pimpinan perusahaan. Data primer yang diperoleh dari perusahaan adalah
mengenai jumlah produksi, biaya produksi, bahan baku, dan upah tenaga kerja. Data sekunder meliputi informasi mengenai keadaan umum wilayah
penelitian, letak geografis dan informasi lainnya yang berkaitan dengan usaha gaharu. Data sekunder diperoleh dari laporan manejemen perusahaan seperti
laporan tahunan, laporan jangka panjang perusahaan, peraturan-peraturan yang berkaitan, dan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan masalah yang dipelajari.
Sebagai data penunjang, dikumpulkan informasi dari instansi-instansi terkait lainnya, seperti BPS, Bina Produksi Kehutanan, Ditjen Kehutanan, PHKA,
tinjauan pustaka atau berbagai macam literatur pendukung atau beberapa model penelitian terdahulu yang ada hubungannya dengan kegiatan penelitian ini.
4.3 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian ini dalam waktu dua bulan, terhitung dari pertengahan Maret 2012 sampai pertengahan Mei 2012. Metode yang digunakan
dalam pengumpulan data adalah berupa observasi, wawancara dan pengisian kuesioner. Penentuan responden dilakukan secara purposive sampling dengan
37
menggunakan beberapa kriteria tertentu. Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah tiga orang yaitu pemilik perusahaan dan dua karyawan
bagian administrasi yang sekaligus merangkap sebagai karyawan bidang pemasaran. Pemilihan kedua responden tersebut dilakukan berdasarkan
pertimbangan bahwa mereka mengetahui kegiatan perusahaan dengan baik.
4.4. Metode Pengolahan Data
Penelitian nilai tambah dalam skripsi ini menggunakan metode Hayami dan analisis pemasaran dengan alat analisis kualitatif, kemudian dilakukan
langkah pengolahan dan analisis data. Analisis nilai tambah dilakukan untuk menghitung nilai tambah pengolahan gaharu, nilai output, keuntungan dan
imbalan tenaga kerja. Sementara itu, analisis manajemen pemasaran dengan menggunakan alat analisis kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis peluang
pasar, menganalisis segmentasi, targeting, dan positioning, menganalisis bauran pemasaran 4P yaitu produk, harga, distribusitempat, promosi dan juga
menganalisis pelaksanaan serta pengendalian pemasaran yang dilakukan oleh CV Aromindo.
Biaya tetap dalam penelitian ini meliputi: 1 biaya administrasi dan umum, yaitu gaji karyawan, pemeliharaan kantor, perlengkapan dan peralatan
kantor, pajak bumi dan bangunan, biaya penerangan kantor, 2 biaya penyusutan, yaitu penyusutan bangunan pabrik, kendaraan dan peralatan lainnya, 3 biaya
pemeliharaan, yaitu pemeliharaan pabrik, perlengkapan dan peralatannya. Biaya variabel meliputi: 1 biaya bahan baku, yaitu biaya pembelian
gaharu, 2 biaya tenaga kerja langsung, yaitu upah dan tunjangan karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi yaitu bagian produksi, 3 biaya operasi
mesin, yaitu biaya bahan bakar gas dan listrik, 4 biaya kemasan, yaitu pembelian botol aluminium, 5 biaya pemasaran, yaitu upah tenaga penjualan.
4.4.1 Analisis Nilai Tambah
Analisis nilai tambah dilakukan pada subsistem produksi sampai pengemasan yang tujuannya untuk menentukan besarnya nilai tambah akibat
dilakukannya pengolahan gaharu menjadi minyak gaharu. Kegiatan pengolahan gaharu mentah potongan kayu menjadi minyak gaharu mengakibatkan
38
bertambahnya nilai komoditas tersebut. Peningkatan nilai tambah pengolahan gaharu dapat diketahui dengan metode nilai tambah Hayami. Data yang
digunakan adalah data tahun 2010 Januari-Desember dengan pertimbangan bahwa pada tahun 2010 minyak gaharu mengalami produksi yang paling tinggi.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menganalisis nilai tambah, yaitu: 1 membuat arus komoditas, 2 mengidentifikasi setiap transaksi yang terjadi,
3 memilih dasar perhitungan. Perhitungan nilai tambah minyak gaharu dapat dilihat pada Tabel 7.
Analisis nilai tambah, pada proses pengolahan akan menghasilkan informasi atau keluaran antara lain:
1 Nilai tambah Rp
2 Rasio nilai tambah menunjukkan persentase nilai tambah dari produk.
3 Balas jasa tenaga kerja Rp menunjukkan upah yang diterima tenaga kerja
langsung untuk memperoleh satu satuan bahan baku. 4
Bagian tenaga kerja menunjukkan persentase imbalan tenaga kerja dari nilai tambah.
5 Keuntungan Rp menunjukkan bagian yang diterima pemilik faktor produksi
karena menanggung resiko usaha. 6
Tingkat keuntungan menunjukkan persentase keuntungan terhadap nilai tambah.
7 Marjin menunjukkan besarnya kontribusi pemilik faktor produksi selain
bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. 8
Presntase pendapatan tenaga kerja langsung terhadap marjin 9
Presentase keuntungan perusahaan terhadap marjin 10
Presentase sumbangan input lain terhadap marjin
39
Tabel 7.
Cara Perhitungan Nilai Tambah Minyak Gaharu Berdasarkan Metode Hayami
Variabel Nilai Cara
Perhitungan Output, Input dan Harga
1. Minyak gaharu kg A
2. Kayu gaharu kg B
3. Tenaga kerja HKPhari C
4. Faktor konversi D=AB
5. Koefisien tenaga kerja E=CB
6. Harga minyak gaharu Rpkg F
7. Upah rata-rata tenaga kerja RpHKP G
Pendapatan dan Keuntungan
8. Harga kayu gaharu Rpkg H
9. Harga input lain gas alam, penyusutan alat dan mesin, packaging Rpkg
I 10. Nilai minyak gaharu Rpkg
J=D×F 11. a. Nilai tambah Rpkg
K=J-H-I b. Rasio nilai tambah
L=KJ×100 12. a. Imbalan tenaga kerja Rpkg
M=E×G b. Bagian tenaga kerja
N=MK×100 13. a. Keuntungan Rpkg
O=K-M b. Tingkat keuntungan
P=OJ×100
Balas Jasa Pemilik Faktor Produksi
14. Marjin Rpkg Q=J-H
a. Pendapatan tenaga kerja R=MQ×100
b. Sumbangan input lain gas alam, penyusutan alat dan mesin, packaging S=IQ×100
c. Keuntungan perusahaan T=OQ×100
Sumber: Hayami 1987
Dalam perhitungan nilai tambah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu produk yang dihasilkan, bahan baku, harga produk, harga bahan baku, harga
input lain, hari orang kerja dan upah tenaga kerja. Produk yang dihasilkan berupa minyak gaharu. Harga produk didasarkan pada harga rata-rata produk di tahun
40
yang sama, dalam hal ini merupakan harga yang ditetapkan oleh perusahan. Harga bahan baku ditetapkan berdasarkan kesepakatan perusahaan dan pemasok karena
gaharu didapatkan dari pedagang pengumpul di Probolinggo. Tenaga kerja dalam analisis nilai tambah ini adalah total tenaga kerja langsung yang digunakan dalam
proses produksi minyak gaharu. Hari orang kerja HOK yang digunakan adalah total hari orang kerja pada proses pengolahan gaharu. Upah rata-rata dihitung
dengan membagi upah total tenaga kerja langsung dengan jumlah total hari kerja selama tahun 2010. Sumbangan input lain terdiri atas biaya pengemasan, biaya
penyusutan, biaya tanah dan bangunan. Harga yang digunakan berdasarkan harga bahan dan alat tersebut pada pengolahan gaharu. Nilai tambah yang dihasilkan
oleh masing-masing proses dalam perhitungannya didasarkan pada satu satuan bahan baku yang digunakan yaitu satu kilogram gaharu yang diolah. Selain itu,
keuntungan perusahaan yang diperoleh pun bukan keuntungan bersih karena biaya investasi tidak diperhitungkan. Keuntungan perusahaan tersebut merupakan
pengembalian terhadap modal yang dikeluarkan.
4.4.2 Analisis Proses Manajemen Pemasaran
Dalam analisis pemasaran dilihat bagaimana pelaksanaan manajemen pemasaran yang dilakukan oleh CV Aromindo. Tujuan dilakukannya manajemen
pemasaran ini adalah untuk melihat bagaimana proses manajemen pemasaran dilakukan oleh perusahaan agar permintaan konsumen bisa sesuai dengan target
penjualan produk yang diinginkan perusahaan. Metode yang digunakan yaitu secara deskriptif melalui pendekatan analisis proses manajemen pemasaran yang
dilakukan perusahaan, yaitu dengan menganalisis peluang pasar melalui analisis lingkungan makro dan mikro perusahaan, meneliti dan memilih pasar sasaran
dengan konsep STP dan penyusunan bauran pemasaran 4P, dalam hal ini yang menjadi bahasan adalah penentuan produk, harga, distribusi, dan promosi.
Langkah selanjutnya mengevaluasi dan mengendalikan pemasaran yang dilakukan perusahaan.
4.4.2.1
Analisis Peluang Pasar
Peluang pasar dianalisis melalui monitoring lingkungan pemasarannya, baik mikro maupun makro. Lingkungan pemasaran makro terdiri dari lingkungan
41
demografi, ekonomi, politikhukum, teknologi dan sosial budaya. Lingkungan mikro terdiri terdiri dari pelanggan, peasing dan pemasok perusahaan.
4.4.2.2 Analisis STP 4.4.2.2.1 Segmentasi
Langkah dalam segmentasi pasar terdiri dari identifikasi variabel segmentasi pasar dan mensegmentasi pasar kemudian membuat profil dari
kelompok-kelompok pembeli yang berbeda, yang mungkin lebih menyukai atau menginginkan bauran produk dan jasa yang beragam, dengan meneliti perbedaan
geografik, demografis dan psikografis Kotler dan Keller, 2009. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan segmentasi pasar menurut Umar
2000, diantaranya yaitu: 1
Dapat diukur. 2
Dapat dijangkau. 3
Besar segmen yang diharapkan. 4
Dapat dilaksanakan.
4.4.2.2.2 Targeting
Setelah menetapkan segmen pasarnya, CV Aromindo melakukan evaluasi daya tarik segmen untuk memutuskan segmen pasar sasaran yang akan dipilih dan
dilayani. Berikut adalah hal yang harus dievaluasi terhadap segmen pasar untuk menetapkan pasar sasaran:
1 Ukuran dan pertumbuhan segmen
2 Daya tarik struktural segmen
a Persaingan segmen yang intensif.
b Pesaing baru.
c Meningkatnya posisi tawar menawar pembeli.
d Meningkatnya posisi tawar menawar pemasok.
3 Tujuan-tujuan dan sumber-sumber daya perusahaan
4.4.2.2.3 Positioning
Agar dapat bersaing, penentuan posisi pasar dilaksanakan melalui tiga langkah, yaitu:
42
1 Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif.
2 Memilih Keunggulan Kompetitif.
3 Mewujudkan dan Mengkomunikasikan Posisi.
4.4.2.3 Analisis Bauran Pemasaran 4.4.2.3.1 Produk
Menurut Assauri 2004 bauran produk adalah kombinasi dari semua produk product line dan product item yang ditawarkandijual perusahaan kepada
konsumen. Produk dapat dibedakan menjadi barang konsumsi, yaitu barang yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi dan barang industri, yaitu barang
yang dibeli untuk diolah kembali Umar 2003. Berdasarkan jenis kepentingannya, Kotler 2000 membagi produk menjadi tiga jenis produk yaitu:
1 Produk inti adalah produk yang dikonsumsi karena manfaat yang dimiliki
produk itu sendiri 2
Produk aktual adalah segala sesuatu yang menjadi tambahan faktor penambah nilai di mata konsumen dan lebih disebabkan oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih, seperti gaya, kemasan, corak, mutu, dan merek.
3 Produk tambahan ialah produk yang menjadi penambah nilai produk tersebut
di mata konsumen karena fasilitas yang diberikan oleh penjual, seperti pengiriman dan kredit, pelayanan purna jual, serta jaminan garansi.
4.4.2.3.2 Harga
Harga dapat ditetapkan berdasarkan beberapa metode. Metode penetapan harga menurut Kotler 2002, yaitu:
1 Mark Up Pricing
2 Target Return Pricing
3 Preceived-Value Pricing
4 Going-Rate Pricing
5 Sealed-Bid Pricing
43
4.4.2.3.3 Distribusi
David 2006 mengungkapkan distribusi merupakan kegiatan yang mencakup pergudangan, saluran distribusi, cakupan distribusi, lokasi toko peritel,
teritori penjualan, tingkat dan lokasi persediaan, alat transportasi, penjualan partai besar dan peritel. Distribusi juga biasa dikatakan sebagai tempat. Tempat
merupakan bermacam kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk menjadi lebih mudah diperoleh dan selalu tersedia untuk pelanggan
sasaran, termasuk saluran distribusi, daya jangkau, lokasi, persediaan dan transportasi Kotler 1993.
4.4.2.3.4 Promosi
Menurut Kotler 1993 promosi merupakan bermacam kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan kelebihan-kelebihan produknya.
Bauran promosi terdiri dari lima cara utama berdasarkan Kotler 2000, yaitu: 1
Periklanan, yaitu semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat pembayaran.
2 Promosi penjualan, yaitu insentif jangka panjang untuk mendorong keinginan
dalam mencoba atau membeli produk atau jasa. 3
Pemasaran langsung melalui penggunaan surat, telepon, dan alat penghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon
dari pelanggan atau calon pelanggan tertentu. 4
Penjualan personal, yaitu interaksi langsung antar satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan pembelian.
5 Hubungan masyarakat dan publisitas melalui berbagai program yang
dirancang untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau
produk individualnya.
4.4.2.4 Analisis Pelaksanaan dan Pengendalian Pemasaran Langkah terakhir dalam proses manajemen pemasaran adalah
mengorganisasi sumberdaya pemasaran dan melaksanakan dan mengontrol rencana pemasaran Kotler 1993. Karena itu, perusahaan harus membentuk
organisasi pemasaran yang mampu melaksanakan pemasaran. Tugas-tugas pemasaran yang dilakukan dalam pelaksanaan dan pengendalian pemasaran
44
meliputi: riset pemasaran, penjualan, periklanan, pelayanan kepada pelanggan, dan sebagainya.
4.4.3
Definisi Operasional Variabel
1 Output adalah jumlah minyak gaharu yang dihasilkan dalam satu kali produksi
Kg. 2
Input adalah jumlah kayu gaharu yang diolah untuk satu kali produksi Kg. 3
Tenaga kerja adalah banyaknya HOK yang terlibat langsung dalam satu kali proses produksi ikan.
4 Faktor konversi adalah banyaknya output yang dapat dihasilkan dalam satu
satuan input, yaitu banyaknya produk minyak gaharu yang dihasilkan dari satu kilogram kayu gaharu.
5 Koefisien tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja langsung yang
diperlukan untuk mengolah satu kilogram satuan input. 6
Harga output adalah harga jual produk per satu kilogram Rpkg. 7
Upah tenaga kerja adalah upah rata-rata yang diterima tenaga kerja langsung untuk mengolah produk RpHOK.
8 Harga bahan baku adalah harga beli bahan baku kayu gaharu per kilogram
Rpkg. 9
Sumbangan input adalah biaya pemakaian input lain per kilogram produk Rpkg.
10 Nilai output menunjukkan nilai output minyak gaharu yang dihasilkan dari
satu kilogram kayu gaharu Rpkg. 11
Nilai tambah merupakan selisih nilai output minyak gaharu dengan nilai bahan baku utama kayu gaharu dan sumbangan input lain Rpkg.
12 Rasio nilai tambah menunjukkan persentase nilai tambah dari nilai produk.
13 Pendapatan tenaga kerja adalah hasil kali antara koefisien tenaga kerja dan
upah tenaga kerja langsung Rpkg. 14
Bagian tenaga kerja menunjukkan persentase pendapatan tenaga kerja dari nilai tambah.
15 Keuntungan adalah nilai tambah dikurangi pendapatan tenaga kerja Rpkg.
16 Tingkat keuntungan menunjukkan persentase keuntungan terhadap nilai
tambah.
45
17 Marjin adalah selisih antara nilai output dengan bahan baku atau besarnya
kontribusi pemilik faktor-faktor produksi selain bahan baku yang digunakan dalam proses produksi Rpkg.
18 Pendapatan tenaga kerja langsung adalah persentase pendapatan tenaga kerja
langsung terhadap marjin . 19
Sumbangan input lain adalah persentase sumbangan input lain terhadap marjin .
20 Keuntungan pemilik pengolahan adalah persentase keuntungan pemilik
pengolahan terhadap marjin .
46
V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1 Sejarah dan Perkembangan CV Aromindo
CV Aromindo merupakan perusahaan yang memproduksi hasil hutan sebagai produk utamanya. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2002 oleh bapak
Ir. Ramzi Salim, berlokasi di daerah Bogor, Jawa Barat. Notaris yang menandatangani pengesahan CV Aromindo adalah Ny. Masnah Sari, SH pada
tahun 2003. Perusahaan ini terbentuk karena Bapak Ramzi menyadari potensi gaharu dari Indonesia dan tanaman minyak atsiri di sebagian besar kepulauan
Indonesia yang berjumlah lebih dari 17.000 pulau. Awalnya ketika bapak Ramzi pergi ke tanah suci Mekkah, kerabat beliau menitip gaharu yang berasal dari
Indonesia. Hal tersebut terjadi secara berulang sehingga bapak Ramzi mulai tertarik untuk memulai usaha dan mengembangkan produk gaharu.
CV Aromindo merupakan satu-satunya perusahaan di Jawa Barat yang mempunyai izin khusus untuk mengekspor kayu gaharu
4
. Setiap tahunnya, CV Aromindo diberi jatahkuota oleh pemerintah untuk mengekspor gaharu. Usaha
CV Aromindo sangat beragam, seperti natural agarwood yang berkualitas, minyak gaharu, dupa, sabun, hio, memproduksi beberapa jenis minyak atsiri,
mengekspor bermacam-macam damar, menjual alat suling, mesin giling, dan alat ekstraksi yang diciptakan sendiri oleh perusahaan. Akan tetapi produk yang paling
utama dan diunggulkan yaitu minyak gaharu yang bernilai jual tinggi. Dalam menjalankan usaha minyak gaharu ini, perusahaan mendatangkan
gaharu dari pengumpul-pengumpul lokal di daerah Probolinggo. Kebanyakan gaharu tersebut adalah gaharu yang berasal dari daerah Kalimantan dan Papua.
Semakin berkurangnya gaharu di alam membuat Bapak Ramzi menyadari pentingnya keberlanjutan produk-produk yang berasal dari hutan Indonesia. Oleh
karena itu, perusahaan menanam kembali pohon-pohon gaharu dan menghasilkan bibit pohon gaharu yang kemudian disebarluaskan. Selain itu, CV Aromindo pun
berencana untuk membuat minyak gaharu dari gaharu hasil kebunnya sendiri. Kebun gaharu CV Aromindo berlokasi di daerah Ciapus, Kabupaten Bogor
4
Berdasarkan wawancara dan informasi dari perusahaan pada situs http:www.aromindo.com
47
dengan luas kebun gaharu yang dimiliki perusahaan yaitu seluas 10 ha. Adapun jenis dan jumlah gaharu yang ditanam dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8
. Jenis dan Jumlah Gaharu milik CV Aromindo
No Jenis gaharu
Jumlah pohon 1
Aquilaria malacensis 1.000
2 Aquilaria filarial
300 3
Aquilaria microcarpa 2.000
4 Aquilaria cressna
1.000 5
Grynops sp 1.000
Sumber: Humas CV Aromindo 2012
Gaharu yang dimiliki CV Aromindo sampai saat ini belum dapat dipergunakan sebagai bahan baku minyak gaharu karena umur tanaman belum
mencukupi. Akan tetapi, dalam beberapa tahun, perusahaan sudah mulai bisa memanfaatkan hasil kebunnya tersebut. Kebun gaharu yang dimiliki merupakan
investasi jangka panjang perusahaan agar tidak kesulitan bahan baku pembuatan minyak gaharu.
Saat ini, Bapak Ramzi tergabung dalam ASGARIN yaitu Asosiasi Pengusaha Gaharu Indonesia. Sebagai anggota ASGARIN banyak keuntungan
yang diperoleh untuk mengembangkan usaha CV Aromindo, terutama untuk produk gaharu, misalnya mengenai informasi budidaya tanaman gaharu, informasi
pasar gaharu, dll. CV Aromindo juga sering dijadikan tempat kunjungan bagi para calon pengusaha gaharu, bahkan pengusaha gaharu dalam setiap pelatihan
mengenai gaharu yang diadakan oleh ASGARIN.
5.2 Lokasi Perusahaan