Kualitas Ibu: Kesehatan dan Pendidikan
kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial, maupun ekonominya yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Jadi dalam membahas sumberdaya manusia berarti membahas penduduk dengan segala potensi atau kemampuannya.
Potensi manusia menyangkut dua aspek yaitu aspek kuantitas dan kualitas. Sumodiningrat 1999 dalam Aly dkk 2005 mengemukakan bahwa kita
memerlukan suatu strategi baru dari kebijaksanaan pembangunan yang memadukan pertumbuhan dan pemerataan.
Mutu sumberdaya manusia bukan semata-mata ditentukan oleh seberapa kadar pengetahuan, keterampilan, kejujuran, kemahiran, dan keahlian yang
dikuasai melainkan juga harus disertai orientasi dan produktifitas. Dalam berbagai perbincangan tentang mutu SDM, kuat sekali kecenderungan orang untuk
memulangkan permasalahannya pada upaya pendidikan, lebih khususnya apa yang dapat dan mungkin harus disajikan melalui sistem pendidikan bahkan yang
lebih khusus adalah apa yang dapat dihasilkan oleh berbagai jenjang dan jenis pendidikan Hassan, 1995.
Dalam menunjang mutunya sebagai subjek pembangunan, maka diperlukan upaya pengembangan SDM sejak dini, salah satunya melalui
pendidikan dengan meningkatkan tingkat pendidikan penduduk secara massal, misalnya wajib belajar 9 tahun atau mengarahkan orientasi pendidikan kepada
kebutuhan daerah masing-masing. Disamping itu, derajat kesehatan penduduk juga perlu ditingkatkan terutama kesehatan balita, ibu, dan anak. Kesadaran akan
pentingnya kesehatan, menjaga lingkungan agar tetap sehat dan pemberian makanan tambahan kepada siswa merupakan upaya yang harus sungguh- sungguh
diperhatikan Alkadri dkk, 2001. Kualitas ibu dalam hal membangun SDM yang bermutu teramat penting, hal ini disebabkan karena ibu relatif memiliki waktu
lebih banyak bersama anak sehingga dapat memberikan arahan, bimbingan, dan meningkatkan potensi anak Musbikin, 2009. Penelitian Rahmaulina 2007
dalam Hastuti 2009 terdapat hubungan positif antara tingkat pendidikan ibu dan pengetahuan ibu tentang gizi dengan tumbung kembang anak.
Guna mencapai kualitas ibu yang optimal dalam menunjang kesehatan dan pendidikan anak, maka diperlukan penguatan kapasitas ibu. Penguatan kapasitas
merupakan suatu proses peningkatan atau perubahan perilaku individu, organisasi dan sistem masyarakat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif
dan efisien. Dengan demikian, menurut Sumpeno 2002 dalam Riasih 2004 penguatan kapasitas berarti terjadi perubahan perilaku untuk:
a. Meningkatkan kemampuan individu dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
b. Meningkatkan kemampuan kelembagaan dalam organisasi dan manajemen, keuangan dan budaya.
c. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam kemandirian, keswadayaan, dan mengantisipasi perubahan.
Pengembangan kapasitas sumberdaya manusia atau individu menurut Rubin dan Rubin 1992 dalam Riasih 2004 merupakan pengembangan personal
yang bertujuan untuk menemukan hal-hal apa saja yang kurang pada dirinya tetapi ada upaya untuk meningkatkan kekurangan tersebut. Sumpeno 2002 dalam
Riasih 2004 mengemukakan bahwa dengan pengembangan kapasitas akan dapat meningkatkan kemampuan individu dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap
di samping dapat meningkatkan kemampuan kelembagaan dan kemampuan masyarakat.