Dinas Sosial Kabupaten Bogor
Gambar 9. Struktur Kepengurusan UPPKH Kabupaten Bogor, Tahun 2011 5.1.2.5
Hubungan antar Aktor
Pemaparan tentang peran aktor yang terlibat di lapangan dalam pelaksanaan PKH dapat dihubungkan dalam adanya fungsi koordinasi dan
instruksi mulai dari tahap perencaan, pelaksanaan, hingga evaluasi yang dibatas pembahasannya di wilayah kabupaten.
a. Proses perencaan dimulai oleh Badan Pusat Statistika Kabupaten Bogor yang melalukan survei kepada masyarakat Desa Tegal yang didampingi oleh
pendamping PKH dan pemerintah setempat fungsi koordinasi. Dalam hal ini terdapat koordinasi antara pihak BPS dengan pendamping dan pemerintah
desa. BPS Kabupaten melakukan pendataan setelah mendapatkan instruksi dari BPS pusat yang telah koordinasi dengan UPPKH pusat fungsi koordinasi
dan instruksi. Data yang telah didapatkan BPS kemudian diserahkan kepada BPS pusat untuk kemudian diteruskan kembali ke Departemen Sosial dan
UPPKH pusat yang menentukan kuota penerima PKH tiap wilayah fungsi koordinasi. Pada penentuan RTSM penerima PKH, pelaksana tingkat
kabupaten tidaklah memiliki kewenangan untuk menentukan karena langsung dari pusat.
b. Tahap pelaksanaan PKH dibagi dalam taahap pencairan dana, ada koordinasi antara Dinasi Sosial, UPPKH, pendamping, dan kantor pos. Tahap
pelaksanaan untuk mengkontrol pemanfaatan dana PKH lebih banyak
Ketua UPPKH Kabupaten Bogor
Dian Mulyadianta
Koordinator UPPKK Kabupaten Bogor
Moch. Dede Soleh
Petugas Data Entri
Dian Anugerah, Asep Syaefudin, Iis Hanisah, Dede Haryanti, Neni Nurhaeni
Petugas SPM
-
Petugas Administrasi
Galih Sekar
Petugas SIM PKH
Donny Anugerah P
dilakukan pendamping dengan ketua kelompok PKH, kader posyandu, pihak sekolahkepala sekolah juga UPPKH garis koordinasi. Misalnya pendamping
melakukan pengecekan kehadiran anak RTSM ke pihak sekolah dan kehadiran ibu ke posyandu kepada kader posyandu, dimana data ini kemudian akan
digunakan untuk menilai keaktifan peserta yang berpengaruh pada dana PKH yang diterima.
c. Tahap evaluasi dilakukan per pencairan dana yang dikoordinasikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Bogor yang mengundang semua aktor yang terlibat di
tataran teknis. Hubungan aktor dalam tahapan ini terlihat hanya berupa garus koordinasi pelaporan atas pelaksanaan pencairan dana, dimana akhisnya akan
ada sebuah bentuk solusi atas permasalahan yang dihadapi di lapangan.