sekunder diperoleh dari studi literatur berupa arsip atau dokumen resmi dan pribadi dari Pemda dan Dinas yang terlibat dalam Program Keluarga Harapan
PKH. Data kuantitatif diperoleh melalui survei kepada ibu-ibu penerima PKH,
dimana populasi yang digunakan adalah RTSM penerima bantuan PKH dengan sampel atau responden adalah ibu-ibu. Teknik penarikan sampel dengan
menggunakan teknik pengambilan sampel acak distratifikasi stratified random sampling yaitu populasi dibagi ke dalam subpopulasi berdasarkan klasifikasi
kesejahteraan sehingga satuan elementer dalam masing-masing subpopulasi menjadi homogen, dimana pada akhirnya terdapat 3 klasifikasi sampel yang
diambil dengan menggunakan rumus: Rendah
: n ilai minimum ≤x nilai minimum+1 IK
Sedang : nilai minimum+1 IK ≤x nilai minimum+2 IK
Tinggi : ≥nilai minimum+2 IK
IK = nilai maksimum-nilai minimum
kategori = Rp 550.000- Rp. 150.000 = Rp. 133.000 setelah dibulatkan
3 sehingga didapatkan
Rendah : Rp. 150.000 ≤x Rp. 280.000
Sedang : Rp. 280.000 ≤x Rp. 410.000
Tinggi : ≥Rp. 410.000
Kategori ini kemudian disesuaikan dengan alokasi dana PKH, dimana dana berkisar antara Rp. 150.000, 250.000, 350.000, 450.000, dan 550.000
sehingga didapatkan kategori dana PKH yang dijadikan sebagai kerangka sampling adalah:
Rendah : Rp. 150.000 ≤x Rp. 250.000
Sedang : Rp. 250.000 ≤x Rp. 400.000
Tinggi : ≥Rp. 400.000
Pengklasifikasian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana besarnya dana dapat berhubungan dengan upaya ibu meningkatkan kualitas kesehatan dan
pendidikan keluarga.
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data kuantitatif dilakukan terhadap data yang diambil dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada ibu-ibu penerima PKH dengan
bantuan program komputer SPSS 16. Pengujian dilakukan dengan menggunakan statistika non parametrik. Statistika non parametrik merupakan uji statistik yang
biasa digunakan untuk penelitian-penelitian sosial karena prosedur pengujian dengan menggunakan statistik non parametrik ini tidak bergantung kepada
asumsi-asumsi yang kaku, namun keshahihannya mensyaratkan hanya cukup dengan asumsi umum saja. Jenis data yang digunakan pada uji statistik non
parametrik pada umumnya adalah jenis data dengan skala pengukuran nominal dan ordinal. Dilatarbelakangi penelitian ini bertujuan ingin mengetahui ketepatan
alokasi dana PKH dan bentuk alokasi dana PKH yang diperoleh RTSM, maka dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif melalui tabel frekuensi yang
disajikan dalam bentuk tabel atau diagram. Dalam menganalisis ketepatan alokasi dana, maka dilakukan analisis data
terhadap 90 responden dengan menggunakan 3 kategori RTSM. RTSM penerima PKH didapatkan dari SPDKP yang disesuaikan dengan kriteria penerima PKH
dengan menggunakan 14 variabel kemiskinan menurut BPS. Dari 14 variabel tersebut kemudian dilakukan proses penyederhanaan dengan menggunakan 5
indikator, yaitu: a. Pendapatan rumah tangga; hal ini didasarkan karena tingkat pendapatan
masyarakat per kapita itu memang merupakan indikator kemiskinan. Jadi kemiskinan memang terhapus dengan meningkatnya pendapatan masyarakat
sehingga meningkatnya pendapatan masyarakat adalah titik tolak atau modal bagi perkembangan ekonomi selanjutnya Susanto, 2006.
b. Pengeluaran rumah tangga; hal ini didasarkan karena kemiskinan di Indonesia dikur dengan melihat pada sisi pengeluaran, dimana BPS menggunakan
definisi penduduk miskin sebagai penduduk yang mempunyai pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan Susanto, 2006.
c. Tanggungan; hal ini didasarkan terkait masalah kependudukan di Indonesia dengan jumlah penduduk yang banyak. Keberhasilan program KB telah
memberikan kesempatan kepada keluarga Indonesia mengurangi jumlah