anggota keluarga yang menjadi tanggungan sehingga setiap keluarga bisa lebih longgar merancang masa depannya Suyono, 2005
d. Kepemilikan aset; kepemilikan aset ini berkaitan dengan sejauh mana aset- aset pribadi yang dimiliki. Kemiskinan tidak selamanya berasal dari kebijakan
saja melainkan juga persoalan yang sifatnya struktural, artinya seseorang yang berusaha sekeras apapun menjadi tidak ada artinya karena kendala struktural
yang ia hadapi. Misalnya, keterbatasan infrastruktur aset yang memadai berupa penunjang kebutuhan hidup mereka Susanto, 2006
e. Kondisi rumah; kondisi rumah yang dimaksudkan adalah berupa gabungan indikator yang terdiri dari status kepemilikan rumah, kondisi dinding, lantai,
tempat BAB, dan penggunaan bahan bakar. Dalam melihat sejauhmana hubungan antara Program Keluarga Harapan
PKH dengan upaya ibu meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan keluarga, maka dilakukan uji korelasi dengan menggunakan model korelasi.
Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel kadang lebih dari dua variabel dengan skala tertentu, karena skala yang
digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal maka menggunakan Korelasi Spearman. Kuat lemahnya hubungan diukur diantara jarak range 0-1 dan
korelasi akan bernilai searah jika nilai koefisien korelasi postif dan korelasi akan bernilai tidak searah jika koefisien korelasi negatif Sarwono, 2009.
Analisis data kualitatif dilakukan terhadap dokumen, arsip, dan hasil wawancara kepada responden dan informan PKH dengan mengumpulkan data
yang sudah ada, karena penelitian ini juga akan melihat sejauh mana peran, keterlibatan, dan hubungan para aktor maka penjabaran peran dan keterlibatan
masing-masing aktor juga diadakan analisis implementasi kebijakan PKH dan menganalisis implementasi kebijakan PKH di Desa Tegal dengan menggunkan
konsep teori kebijakan publik.
BAB IV GAMBARAN UMUM
4.1. Kondisi Geografis
Desa Tegal merupakan salah satu desa dari 8 desa lainnya yang terletak di Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Secara wilayah, Desa Tegal memiliki luas
sekitar 616.45 ha dengan areal sawah sebesar 371.032 ha dan areal darat sebesar 245.013 ha. Desa ini berbatasan sebelah utara dengan Desa Babakan Kecamatan
Ciseeng. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Pondok Udik Kecamatan Kemang, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Pabuaran Kecamatan Kemang,
dan berbatasan sebelah barat dengan Desa Cibeteng Udik Kecamatan Ciseeng. Sepanjang perjalanan ke Desa Tegal banyak dijumpai lahan atau kebun
dengan luas total sebesar 137.15 ha. Umumnya masyarakat menggunakan sepeda motor untuk beraktifitas dan menjangkau satu lokasi dengan lokasi yang lain, hal
ini disebabkan tidak ada alat transportasi umum yang masuk ke daerah ini, selain kendaraan bermotor. Desa Tegal dapat dijangkau dari arah jalan Parung atau
melalui jalan alternatif dari arah Ciampea, dimana disepanjang jalan menuju Desa Tegal banyak terdapat Kelapa Sawit. Waktu tempuh untuk mencapai Desa Tegal
sekitar 60 menit dari pusat Kota Bogor. Banyak lahan yang berada di Desa Tegal dimanfaatkan masyarakat untuk
berbagai macam aktivitas, mulai dari pertanian, perumahan, pendidikan, bahkan sarana perkantoran. Dominasi lahan di Desa Tegal banyak dimanfaatkan sebagai
lahan permukiman dan pekarangan dengan luas 317.52 ha atau sekitar 51.51, kemudian perkebunanladang sebesar 137.15 ha atau 22.25 dan sawah kolam
empang 101.41 ha atau 16.45. Kondisi lahan Desa Tegal yang banyak digunakan sebagai lahan permukimanpekarangan mendukung desa ini untuk
banyak ditempati sehingga mengakibatkan memiliki banyak penduduk. Di daerah ini juga terdapat beberapa perumahan yang berdiri berdampingan dengan
permukiman warga bahkan untuk menuju desa ini juga melalui kawasan Perumahan Kahuripan Parung. Data tersebut menunjukan bahwa wilayah Desa
Tegal banyak dipergunakan untuk permukiman dan pekarangan sehingga
memungkinkan desa ini memiliki banyak penduduk dengan total 3566 kepala keluarga KK.
Tabel 3. Jumlah dan Persentase Luas Wilayah menurut Penggunaan Lahan di Desa Tegal Kecamatan Kemang, Tahun 2011
Sumber : Kantor Desa Tegal Tahun 2011
4.2. Kondisi Ekonomi
Jumlah RTSM terbesar di Kecamatan Kemang terpusat di di Desa Tegal, yaitu sebesar 611 RTSM dibawah bimbingan dua pendamping, yaitu Ibu Evi dan
Bapak Erik. Hal ini menunjukan bahwa di Desa Tegal secara ekonomi relatif berada di bawah garis kemiskinan berdasarkan Garis Kemiskinan Non Makanan
dari BPS yang ditunjang oleh Data Jumlah Rumah Tangga Layak PPLS 2008 Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat, dimana menunjukan bahwa terdapat 1133
rumah tangga miskin di Desa Tegal, jauh megungguli desa lainya seperti Desa Kemang dan Desa Jampang. Keadaan ekonomi yang minim mendorong
masyarakat untuk melakukan berbagai macam cara guna memenuhi kebutuhan hidupnya, misalnya dengan menjadi pembantu rumah tangga di sekitar wilayah
perumahan Desa Tegal, Perumahan Kahuripan.
No Peruntukan Lahan
Luas Ha Persentase
1 Sawah dan kolam empang
101.41 16.45
2 Perkebunan ladang
137.15 22.25
3 Jalan umum
16.4 2.66
4 Pemakaman umum
6.2 1.01
5 Permukiman dan pekarangan
317.52 51.51
6 Pengembangan perumahan
30 4.87
7 Perkantoran
1.7 0.27
8 Lapangan olahraga
2.5 0.42
9 Sarana pendidikan
1.37 0.21
10 Sarana ibadah
1.2 0.19
11 Lainnya
1 0.16
Jumlah 616.45
100