dengan α = 0.05, karena 0.116 0.05 sehingga dapat disimpulkan hubungan kedua variabel tidak signifikan.
Jika melihat analisis statistik melalui uji korelasi spearman diatas, menunjukan tidak ada hubungan dan tidak ada signifikansi antara dana PKH
dengan upaya ibu meningkatkan kualitas pendidikan keluarga. Kondisi ini berbeda dengan dana PKH yang berhubungan dengan upaya ibu meningkatkan
kualitas kesehatan keluarga dengan korelasi cukup. Perbedaan ini menunjukan bahwa untuk keperluan pendidikan, ada dan tidaknya dana PKH, pendidikan
sudah menjadi hal wajib dan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh orang tua, misalnya kewajiban membayar biaya sekolah, membeli alat tulis dan
sebagainya sehingga ketika pun dana itu ada maka masyarakat akan lebih mengalokasikannya untuk dana kesehatan dan lainnya. Kekuatan hubungan
diantara dana PKH dengan upaya ibu meningkatkan kualitas pendidikan keluarga juga menunjukan angka yang kecil, yaitu 0.167 yang berarti sangat lemah.
6.3.2 Hubungan Partisipasi Pendampingan PKH dengan Upaya Ibu
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Keluarga
Pendamping merupakan pelaksana PKH yang langsung bekerja di lapangan dan berperan mendampingi penerima PKH. Dalam hal pendidikan,
pendamping melakukan koordinasi kepada pihak sekolah terkait partisipasi dan kehadiran anak RTSM peserta PKH bahkan memberikan bantuan jika peserta
PKH sulit mendaftarkan anaknya sekolah. Tabel 13. Koefisien Korelasi, Signifikan, dan N dalam Hubungan Partisipasi
Pendampingan dengan Upaya Ibu Meningkatkan Kualitas Pendidikan Keluarga menurut Analisis Spearman, Tahun 2011
Korelasi
Partisipasi Pendampingan
Kualitas Pendidikan
Korelasi Spearman
Partisipasi Pendampingan
Koefisien Korelasi
1.000 .300
Signifikan .
.004 N
90 90
Upaya ibu Pendidikan
Koefisien Korelasi
.300 1.000
Signifikan .004
. N
90 90
Angka signifikansi
α
berada di 0.01
Uji statistika diatas menunjukan angka koefisien korelasi 0.300 dan signifikansi sebesar 0.004, karena angka koefisien korelasi berada diantara 0.25-
0.50 maka nilai korelasinya dan kedua variabel memiliki hubungan semakin kuat positif karena nilainya mendekati 1. Sementara nilai signifikasinya adalah 0.004
dengan α = 0.01, karena 0.004 0.01 sehingga dapat disimpulkan hubungan kedua variabel signifikan.
Terdapat hubungan antara variabel partisipasi pendampingan dengan variabel upaya ibu meningkatkan kualitas pendidikan keluarga dengan koefisien
korelasi 0.300 dan signifikansi sebesar 0.004 yang artinya berhubungan positif dan hubungannya signifikan. Maksudnya bahwa peran pendamping terlihat lebih
optimal dalam bidang pendidikan dibandingkan kesehatan yang tidak ada hubungannya.
Kesimpulan atas uji korelasi spearman variabel dana dan pendampingan PKH terhadap upaya ibu meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan
keluarga memiliki nilai dan hubungan yang berbeda-beda. Ternyata yang berhubungan dan bernilai signifikan adalah dana PKH dengan upaya ibu
meningkatkan kualitas kesehatan keluarga dan partisipasi pendampingan PKH dengan kualitas pendidikan keluarga. Sementara untuk hubungan dana PKH
dengan upaya ibu meningkatkan kualitas pendidikan keluarga dan hubungan partisipasi pendampingan PKH dengan kualitas kesehatan keluarga, hasilnya
adalah tidak berhubungan dan tidak signifikan. Kondisi ini menjelaskan bahwa guna mencapai tujuan PKH untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan
pendidikan tidak bisa dilepaskan dari dua faktor input PKH ini, dana juga pendampingan PKH.
Dilihat dari sisi kekuatan hubungan, maka kekuatan hubungan partisipasi pendampingan PKH dengan upaya ibu terhadap peningkatan kualitas pendidikan
keluarga memiliki hubungan yang cukup kuat, dan jika dibandingkan dengan variabel sebelumnya, maka hubungan partisipasi pendampingan PKH dengan
usaha ibu meningkatkan kualitas pendidkan keluarga menempati angka koefisien korelasi terbesar yaitu 0.300 sehingga kita bisa menyatakan bahwa dari segi
pendampingan pendidikan, para pendamping sudah mampu berjalan lebih baik dibandingkan dengan kesehatan. Dan ternyata jika kita lihat lebih mendalam