Penguatan Kapasitas Rumah Tangga Penerima PKH

RTSM penerima PKH di setiap wilayah pendampingan, misalnya ada ketua kelompok PKH untuk setiap wilayah pendampingan yang dilakukan pertemuan rutin setiap bulan guna membantu pendamping dalam melakukan pendataan, pemutakhiran data, dan proses pencairan dana. Khusus di Desa Tegal, karena memiliki dua pendamping maka mekanisme pertemuan untuk setiap ketua kelompok PKH pun berbeda, misalnya untuk ketua kelompok bimbingan Ibu Evi melakukan pertemuan rutin setiap bulan sedangkan tidak demikian untuk ketua kelompok bimbingan Bapak Erik. Dengan adanya ketua kelompok ini, minimal dapat meningkatkan kemampuan manajemen yang dilakukan ketua kelompok terhadap anggotanya walaupun mekanisme belum diseragamkan. 3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam kemandirian, keswadayaan, dan mengantisipasi perubahan. Kondisi ini tidak terlalu bisa digambarkan dalam perilaku masyarakat Desa Tegal, sebagian RTSM penerima PKH masih menyampaikan bahwa mereka sangat tergantung dengan dana ini, bahkan mereka mengeluhkan jika dana PKH ini sudah selesai mereka sangat bingung dari mana memperoleh dana untuk pendidikan dan kesehatan padahal telah dituturkan juga oleh Bapak Erik bahwa pendamping bekerjasama dengan UPPKH telah memberikan bantuan pembudidayaan ikan lele kepada RTSM penerima PKH untuk dikelola secara mandiri sehingga bisa menghasilkan keuntungan bagi rumah tangganya, namun setelah beberapa bulan upaya ini tidak berhasil karena banyak penerima bantuan yang memanfaatkan untuk kepentingan pribadi dan tidak dibudidayakan. Berdasarkan pemaparan di atas, menunjukan bahwa untuk mencapai perilaku tersebut diperlukan kerjasama beberapa pihak, walaupun program ini sudah dijalankan sejak 2007 namun belum berhubungan signifikan pada perubahan perilaku yang diharapkan, misalnya ada saja RTSM yang tidak menyekolahkan anaknya walaupun usia anak masuk usia sekolah dikarenakan rendahnya motivasi belajar anak juga penuturan beberapa warga yang menyampaikan rasa was-was jika tidak ikut posyandu akan dikurangi dana PKH yang didapatkan, hal ini tentu menunjukan bahwa belum muncul kesadaran penuh dari masyarakat.

6.2 Hubungan PKH dengan Upaya Ibu Meningkatkan Kualitas Kesehatan Keluarga

Program Keluarga Harapan PKH adalah program yang bertujuan khusus meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamilnifas dan anak usia 0-6 tahun. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan dalam rangka mengurangi angka kemiskinan. Dilihat dari angka jumlah penduduk Desa Tegal menunjukan usia 5-9 tahun dan usia 0-4 tahun menempati urutan pertama dan kedua sebanyak 1355 jiwa dan 1269 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa banyak usia balita di Desa Tegal sehingga perlu dilakukan upaya pelayanan kesehatan yang optimal, mulai dari ibu hamil, melahirkan hingga pasca melahirkan. Melalui PKH, RTSM diwajibkan mengikuti beberapa pelayanan kesehatan, berupa 1. Anak usia 0-6 tahun  Anak usia 0-11 bulan harus mendapatkan imunisasi lengka dan ditimbang berat badannya secara rutin setiap bulan  Anak usia 6-11 bulan harus mendapatkan Vitamin A minimal sebanyak 2 kali dalam setahun, yaitu bulan Februari dan Agustus.  Anak usia 12-59 bulan perlu mendapatkan imunisasi tambahan dan ditimbang berat badannya secara rutin setiap 3 bulan.  Anak usia 5-6 tahun ditimbang berat badannya secara rutin setiap tiga bulan untuk dipantau tumbuh kembangnya di lokasi posyandu terdekat 2. Ibu Hamil dan Ibu Nifas  Selama kehamilan, ibu nifas harus melakukan pemeriksaan kehamilan di fasilitas kesehatan sebanyak 4 kali dan mendapatkan suplemen tablet Fe  Ibu melahirkan harus ditolong oleh tenaga kesehatan  Ibu nifas harus melakukan pemeriksaandiperiksa kesehatannya setidaknya 2 kali sebelum bayi berusia 28 hari. Dalam melihat kualitas kesehatan keluarga , maka yang dilihat dari sisi si ibu, karena perilaku ibu akan mempengaruhi perilaku anak yang dikuatkan oleh penelitian Rahmaulina 2009 dalam Hastuti 2009 bahwa pendidikan dan pengetahuan ibu tentang gizi berhubungan positif dengan tumbuh kembang anak. Variabel PKH yang akan dihubungkan dan dinilai signifikan terdiri dari dua variabel, yaitu variabel dana PKH dan pendampingan yang dilakukan oleh pendamping PKH sebagai input PKH. Dana PKH yang diterima oleh masing- masing RTSM berbeda satu sama lain, semakin banyak memenuhi kriteria penerima PKH maka akan semakin banyak pula dana yang didapatkan tabel 2. Indikator pertanyaan terkait kesehatan ini meliputi pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu, misalnya sejauhmana ibu memiliki pengetahuan bahwa status dan kesehatan anak itu penting untuk perkembangan anak, atau bagaimana pandangan dan sikap ibu terhadap pelayanan kesehatan juga perilakunya dengan datang ke posyandu atau layanan kesehatan lain.

6.2.1 Hubungan Dana PKH dengan Upaya Ibu Meningkatkan Kualitas Kesehatan Keluarga