bahwa biara Bara; biara Bahal I; Bahal II, Bahal III, biara Si Pamutung; biara Tandihat I; biara Tandihat II dan biara Tandihat III berada jauh dari
pemukiman penduduk. c.
Hasil analisis terhadap biarasitus cagar budaya dengan tata guna lahan atau penggabungan antara dua penyebaran, yakni biarasitus cagar budaya dengan
tata guna lahan menjadi satu memperlihatkan bahwa pada klaster III ini hampir semua biara berada dekat dengan tegalan, dan masih jauh dari
perkebunan kelapa sawit. d.
Hasil analisis terhadap biarasitus cagar budaya dengan jalan raya atau penggabungan antara dua penyebaran biara atau situs dengan jalan raya
menjadi satu memperlihatkan bahwa ke tiga situs tersebut jauh dari jalan raya, terutama situs Porlak Dolok.
4.6.4. Klaster IV Peta dapat dilihat pada lampiran 14
a. Hasil analisis terhadap biarasitus cagar budaya dengan pola aliran sungai
atau penggabungan antara dua penyebaran biarasitus cagar budaya dengan pola aliran menjadi satu memperlihatkan bahwa situs Porlak Dolok berada
800 m dari aliran Sungai Barumun; situs Makam Pagaran Bira atau Makam Keramat Jiret Mertuah berada 200 m dari Sungai Sorimangapu; dan biara
Sangkilon 1 dan 2 berada 10 m hingga 20 m dari aliran sungai Sangkilon. b.
Hasil analisis terhadap biara atau situs dengan pemukiman penduduk atau penggabungan antara dua penyebaran biarasitus cagar budaya dengan
Universitas Sumatera Utara
pemukiman penduduk menjadi satu memperlihatkan bahwa ke tiga lokasi biara tersebut dapat dikatakan dekat dengan rumah penduduk, walaupun
pemukiman tersebut tidak terlalu padat. c.
Hasil analisis terhadap biarasitus cagar budaya dengan tegalan atau perkebunan atau penggabungan antara dua penyebaran biarasitus cagar
budaya dengan tegalan atau perkebunan menjadi satu memperlihatkan bahwa biarasitus cagar budaya tersebut dekat dengan tegalan, dan pada
bagian tengah dari klaster III ini terdapat sawah. d.
Hasil analisis terhadap biarasitus cagar budaya dengan jalan atau penggabungan antara dua penyebaran biarasitus cagar budaya dengan jalan
menjadi satu memperlihatkan situs Makam Jiret Mertuah atau Makam Pagaran Bira berada tidak jauh dari jalan raya; situs Porlak Dolok berada
jauh dari jalan raya; sedangkan biara Sangkilon 1 dan 2 berada tidak jauh dari jalan raya.
4.6.5. Klaster V Peta dapat dilihat pada lampiran 15
a. Hasil analisis terhadap biarasitus cagar budaya dengan pola aliran sungai
atau penggabungan antara dua penyebaran, yakni pola aliran dan biarasitus cagar budaya menjadi satu memperlihatkan bahwa biara Manggis terletak
hanya 100 m dari Batang Sutam. Pada klaster V hanya terdapat sebuah biarasitus cagar budaya saja yakni, biara Manggis.
Universitas Sumatera Utara
b. Hasil analisis terhadap biarasitus cagar budaya dengan pemukiman
penduduk atau penggabungan antara dua penyebaran biarasitus cagar budaya dengan pemukiman penduduk menjadi satu memperlihatkan bahwa
terlihat bahwa biara Manggis terletak jauh dari desa Manggis atau Desa Tamiang.
c. Hasil analisis terhadap biarasitus cagar budaya dengan tata guna lahan atau
penggabungan antara dua penyebaran biarasitus cagar budaya dengan tata guna lahan menjadi satu memperlihatkan bahwa memperlihatkan bahwa
biara Manggis jauh dari tegalan atau perkebunan. Tetapi pada saat melakukan survei langsung ke lapangan memperlihatkan bahwa untuk
menuju ke biara Manggis harus melewati perkebunan kelapa sawit milik penduduk dan letaknya cukup jauh dari jalan raya.
4.7. Nilai Potensi Kawasan Padanglawas